Kita
sering mendengar kata gesekan. Misal, gesekan antar mesin, gesekan
antara tangan dengan meja, dan lain sebagainya. Kehidupan kita
sehari-hari tidak terlepas dari bantuan gaya gesekan, walaupun
terkadang tidak kita sadari. Tanpa gaya gesek, kita tidak akan bisa
berjalan, roda sepeda motor atau mobil juga tidak akan bisa berputar,
demikian juga pesawat terbang akan selalu tergelincir. Berita di
televisi dan surat kabar yang mengatakan bahwa pesawat terbang
tergelincir merupakan salah satu bukti, demikian juga ketika anda
terpeleset dan jatuh. Namun, terkadang gaya gesekan dapat merugukan
kita misalnya, gaya gesek antara benda-benda di dalam mesin yang dapat
menyebabkan mesin cepat aus dan rusak.
•Jalan raya dibuat permukaannya kasar agar terjadi gaya gesekan antara ban mobil dan permukaan jalan raya sehingga mobil dapat bergerak atau tidak mudah tergelincir.
•Sepatu olah raga telapaknya dibuat kasar agar pemain olah raga tidak mudah terpeleset.
•Gesekan terjadi ketika sebuah tuas rem ditekan sehingga
bantalan rem membuat gerakan roda melambat, ketika sebuah kapal boat
melaju di atas air, dan ketika penerjun bebas jatuh di angkasa.
•Jika tidak terdapat gesekan, maka kapan saja Anda berjalan, maka Anda akan terpeleset seperti ketika Anda berjalan di atas es.
•Tanpa gesekan, roda mobil tidak akan dapat berputar dan mobil pun tidak dapat bergerak.
•Anda juga tidak dapat menghapus tulisan Anda yang salah ketika Anda menulis dengan pensil.
Sebenarnya,
usaha manusia untuk mengurangi gaya gesekan telah dilakukan sejak
ribuan tahun yang lalu. Ilmu yang mempelajari tentang gaya gesek dan
cara untuk mengurangi besarnya gaya gesek disebut tribology. Dalam
literatur kuno didapatkan bahwa bangsa-bangsa peradaban tua seperti
Mesir dan Assyria sudah memakai prinsip-prinsip tribology dalam kegiatan
keseharian mereka ribuan tahun lalu. Diketahui bahwa di jaman itu,
ketika memindahkan barang yang berat mereka menggunakan minyak hewan
untuk melicinkan permukaan.
Karena tribology dan gesekan tidak bisa dipisahkan, penting untuk menelusuri sejarah manusia modern mencoba membedah fenomena gesekan. Adalah si jenius Leonardo Da Vinci (1452-1519) yang mula-mula merumuskan cara mengurangi gesekan dalam bentuk yang riil dan terstruktur. Da Vinci meninggalkan sketsa ball bearing kayu yang sangat mirip dengan ball bearing logam yang dipakai saat ini. Di dunia modern sekarang, hampir semua alat yang bergerak memakai bearing, dalam bahasa Indonesia disebut klaher.
Diilhami oleh Da Vinci, hukum-hukum fisika mengenai gesekan dirumuskan oleh dua ilmuwan secara terpisah yaitu Amontons (1699) dan selanjutnya Coulomb (1751) dan disebut Hukum Gesekan Amontons-Coulomb. Hukum ini sederhana dan berisi empat butir postulat:
semua disain alat mekanik modern menerapkan hukum ini.
= m a = 0
PERMUKAAN
KOEFISIEN GESEKAN STATIK(µS)
KOEFISIEN GESEKAN KINETIK(µK)
KAYU PADA KAYU
KAYU PADA BAJA
KAYU PADA SALJU
BAJA PADA BAJA
ALUMINIUM PADA BAJA
TEMBAGA PADA BAJA
KACA PADA KACA
TEMBAGA PADA KACA
TEFLON PADA TEFLON
TEFLON PADA BAJA
KARET PADA BETON(KERING)
KARET PADA BETON (BERAIR)
BOLA GOTRI YANG DIBERI OLI
0,40
0,70
0,08
0,74
0,61
0,53
0,94
0,68
0,04
0,04
1,00
0,30
<0 br=""> 0,20
0,40
0,06
0,57
0,47
0,36
0,40
0,53
0,04
0,04
0,80
0,25
<0 p="">
0>0>
artikel ini disalin lengkap dari: http://mahasiswa-sibuk.blogspot.co.id/2012/01/gaya-gesekan.html
KONSEP GAYA GESEKAN
Gesekan biasanya terjadi di antara dua permukaan benda yang bersentuhan,
baik terhadap udara, air atau benda padat. Ketika sebuah benda bergerak
di udara, permukaan benda tersebut akan bersentuhan dengan udara
sehingga terjadi gesekan antara benda tersebut dengan udara.
Demikian juga ketika bergerak di dalam air. Gaya
gesekan juga selalu terjadi antara permukaan benda padat yang
bersentuhan, sekalipun benda tersebut sangat licin. Permukaan benda yang
sangat licin pun sebenarnya sangat kasar dalam skala mikroskopis.
Ketika kita mencoba menggerakan sebuah benda, tonjolan-tonjolan
miskroskopis ini mengganggu gerak tersebut. Sebagai tambahan, pada tingkat atom (ingat bahwa semua materi tersusun dari atom-atom),
sebuah tonjolan pada permukaan menyebabkan atom-atom sangat dekat
dengan permukaan lainnya, sehingga gaya-gaya listrik di antara atom
dapat membentuk ikatan kimia, sebagai penyatu kecil di antara dua
permukaan benda yang bergerak. Ketika sebuah benda bergerak, misalnya
ketika kita mendorong sebuah buku pada permukaan meja, gerakan buku
tersebut mengalami hambatan dan akhirnya berhenti, karena terjadi
gesekan antara permukaan bawah buku dengan permukaan meja serta gesekan
antara permukaan buku dengan udara, di mana dalam skala miskropis, hal
ini terjadi akibat pembentukan dan pelepasan ikatan tersebut.
Dalam kehidupan sehari-hari, gaya gesekan dapat menguntungkan maupun merugikan.
Beberapa keuntungan gaya gesekan dalam kehidupan sehari-hari:
Kita dapat berjalan karena terdapat gaya gesek antara
permukaan sandal atau sepatu dengan permukaan tanah. Jika anda tidak
biasa menggunakan alas kaki, gaya gesek tersebut bekerja antara
permukaan bawah kaki dengan permukaan tanah atau lantai. Alas sepatu
atau sandal biasanya kasar / bergerigi alias tidak licin. Para pembuat
sepatu dan sandal membuatnya demikian karena mereka sudah mengetahui
konsep gaya gesekan. Demikian juga alas sepatu bola yang dipakai oleh
pemain sepak bola, yang terdiri dari tonjolan-tonjolan kecil. Apabila
alas sepatu atau sandal sangat licin, maka anda akan terpeleset ketika
berjalan di atas lantai yang licin atau gaya gesek yang bekerja sangat
kecil sehingga akan mempersulit gerakan anda. Ini merupakan contoh gaya
gesek yang menguntungkan.
•Jalan raya dibuat permukaannya kasar agar terjadi gaya gesekan antara ban mobil dan permukaan jalan raya sehingga mobil dapat bergerak atau tidak mudah tergelincir.
•Sepatu olah raga telapaknya dibuat kasar agar pemain olah raga tidak mudah terpeleset.
•Jika tidak terdapat gesekan, maka kapan saja Anda berjalan, maka Anda akan terpeleset seperti ketika Anda berjalan di atas es.
•Tanpa gesekan, roda mobil tidak akan dapat berputar dan mobil pun tidak dapat bergerak.
•Anda juga tidak dapat menghapus tulisan Anda yang salah ketika Anda menulis dengan pensil.
Beberapa kerugian gaya gesekan dalam kehidupan sehari-hari:
Jika permukaan suatu benda bergeseran dengan permukaan
benda lain, masing-masing benda tersebut melakukan gaya gesekan antara
satu dengan yang lain. Gaya gesekan pada benda yang bergerak selalu
berlawanan arah dengan arah gerakan benda tersebut. Selain menghambat
gerak benda, gesekan dapat menimbulkan aus dan kerusakan. Hal ini dapat
kita amati pada mesin kendaraan. Misalnya ketika kita memberikan minyak
pelumas pada mesin sepeda motor, sebenarnya kita ingin mengurangi gaya
gesekan yang terjadi di dalam mesin. Jika tidak diberi minyak pelumas
maka mesin kendaraan kita cepat rusak. Contoh ini merupakan salah satu
kerugian yang disebabkan oleh gaya gesek.
–Gaya gesekan antara ban mobil dan jalan menyebabkan ban mobil cepat aus.
–Gaya gesekan antara udara dan mobil, pesawat terbang, atau kereta api mengakibatkan kendaraan-kendaraan itu tidak dapat melaju dengan kecepatan penuh.
–Gaya gesekan antara udara dan mobil, pesawat terbang, atau kereta api mengakibatkan kendaraan-kendaraan itu tidak dapat melaju dengan kecepatan penuh.
Beberapa cara memperkecil gaya gesekan dalam kehidupan sehari-hari:
- Memberikan benda bulat dari besi pada poros roda
- Memberikan pelumas seperti oli atau vaselin pada mesin
- Memberikan roda di bagian bawah benda-benda yang berat agar mudah dipindahkan, seperti lemari es atau lemari pakaian.
- Mendesain bentuk kendaraan menjadi lebih aerodinamis, sehingga gaya gesekannya menjadi berkurang
Karena tribology dan gesekan tidak bisa dipisahkan, penting untuk menelusuri sejarah manusia modern mencoba membedah fenomena gesekan. Adalah si jenius Leonardo Da Vinci (1452-1519) yang mula-mula merumuskan cara mengurangi gesekan dalam bentuk yang riil dan terstruktur. Da Vinci meninggalkan sketsa ball bearing kayu yang sangat mirip dengan ball bearing logam yang dipakai saat ini. Di dunia modern sekarang, hampir semua alat yang bergerak memakai bearing, dalam bahasa Indonesia disebut klaher.
Diilhami oleh Da Vinci, hukum-hukum fisika mengenai gesekan dirumuskan oleh dua ilmuwan secara terpisah yaitu Amontons (1699) dan selanjutnya Coulomb (1751) dan disebut Hukum Gesekan Amontons-Coulomb. Hukum ini sederhana dan berisi empat butir postulat:
- Gaya gesekan pada permukaan yang bersentuhan berbanding lurus dengan gaya tegak lurus pada permukaan tersebut.
- Gaya gesekan tidak bergantung pada luas proyeksi permukaan yang bersentuhan
- Gaya gesekan tidak berhubungan dengan kecepatan sliding permukaan.
- Gaya gesekan statis lebih besar daripada gaya gesekan dinamis
semua disain alat mekanik modern menerapkan hukum ini.
Ketika sebuah benda berguling di atas suatu permukaan (misalnya roda kendaraan yang berputar atau bola yang berguling di tanah),
gaya gesekan tetap ada walaupun lebih kecil dibandingkan dengan ketika
benda tersebut meluncur di atas permukaan benda lain. Gaya gesekan yang
bekerja pada benda yang berguling di atas permukaan benda lainnya
dikenal dengan gaya gesekan rotasi. Sedangkan gaya gesekan yang bekerja pada permukaan benda yang meluncur di atas permukaan benda lain (misalnya buku yang didorong di atas permukaan meja) disebut sebagai gaya gesekan translasi. Pada kesempatan ini kita hanya membahas gaya gesekan translasi, yaitu gaya gesekan yang bekerja pada benda padat yang meluncur di atas benda padat lainnya.
Jenis gaya gesekan ada 2, yaitu gaya gesekan statis dan
gaya gesekan kinetis. Gaya gesekan statis cenderung mempertahankan
keadaan diam benda. Sedangkan gaya gesekan kinetis cenderung
mempertahankan gerak dari suatu benda.
a). Gaya gesekan statis
gaya ini terjadi antara dua permukaan benda yang
diam atau tidak ada gerak relatif antara satu benda dengan benda
lainnya. Saat suatu benda ditarik dengan sebuah gaya dan benda tersebut
belum bergerak, maka berarti ada gaya yang berlawanan arah dengan arah
gerak benda tersebut. Gaya itu adalah gaya gesekan statik (fs ).
Apabila gaya tarik diperbesar dan balok belum bergerak, berarti gaya gesekan statis (fs) bertambah besar sampai mencapai harga maksimum. Hasil percobaan menunjukkan bahwa gaya gesekan statik maksimum (fsmaks) sebanding dengan gaya normal (N). Harga kesebandingan ini disebut koefisien gesekan statis (µs).
Koefisien gesekan merupakan tetapan yang menunjukkan tingkat kekasaran
benda. Gaya gesekan statis mempunyai nilai yang terletak antara nol
sampai nilai maksimum sebesar µsN.
b). Gaya gesekan kinetis
untuk menggerakkan balok kayu di atas lantai dibutuhkan
gaya yang dapat mengatasi gaya gesekan statis (fs). Setelah bergerak,
gaya itu mempertahankan gerak benda dan digunakan untuk mengatasi gaya
gesekan kinetisnya (fk). Sehingga hanya diperlukan gaya yang lebih kecil
daripada gaya yang digunakan untuk mulai menggerakkannya. Setelah
bergerak, gaya gesek statis (fs) berkurang sdikit demi sedikit dan
berubah menjadi gaya gesekan kinetis (fk). Sehingga, besar gaya kinetis
selalu lebih besar daripada gaya gesekan statis maksimum.
fk < fsmaks
gaya gesekan kinetis mencerminkan hubungan relatif antara dua permukaan yang melakukan kontak.
Dengan µk disebut koefisien gesekan kinetis.
Perhatikan gambar, sebuah balok bermassa m terletak di
atas permukaan kasar bidang miring yang diam dengan kemiringan sebesar
α.
Pada saat benda tepat akan bergerak, maka berlaku :
= 0
N = w cos α
= 0
w sin α - fs = 0
w sin α = µs N
µs =
µs = = tan α =
µs =
selanjutnya bila ditinjau saat balok meluncur ke bawah, maka akan berlaku :
= m a = 0
Sehingga dapat dibuktikan bahwa koefisien gesekan kinetik dapat ditentukan dengan persamaan :
µk = tan α – ( g cos α)
dimana : α = sudut kemiringan bidang
s = jarak yang ditempuh benda
t = waktu untuk menempuh jarak s
untuk menentukan percepatannya :
= m a = 0
mg sin α - fk = m a N – mg cos α = 0
mg sin α - µk N = m a N = mg cos α
substitusikan nilai N :
mg sin α - µk N = m a
mg sin α - µk mg cos α = m a
a = g (sin α - µk
cos α)
cos α)
Jadi,
besar percepatan gerak balok tidak tergantung massa benda. Percepatan
balok tersebut hanya bergantung pada percepatan grafitasi (g), koefisien
gesekan kinetik, dan besar sudut bidang miring.
Besarnya
gaya gesekan sebanding dengan gaya normal dan dipengaruhi pula oleh
kondisi atau sifat permukaan bidang sentuh atau disebut koefisien
gesekan baik koefisien gesekan statik, maupun koefisien gesekan kinetik.
Beberapa nilai koefisien gesekan antara dua permukaan benda dapat dilihat dalam tabel berikut ini
PERMUKAAN
KOEFISIEN GESEKAN STATIK(µS)
KOEFISIEN GESEKAN KINETIK(µK)
KAYU PADA KAYU
KAYU PADA BAJA
KAYU PADA SALJU
BAJA PADA BAJA
ALUMINIUM PADA BAJA
TEMBAGA PADA BAJA
KACA PADA KACA
TEMBAGA PADA KACA
TEFLON PADA TEFLON
TEFLON PADA BAJA
KARET PADA BETON(KERING)
KARET PADA BETON (BERAIR)
BOLA GOTRI YANG DIBERI OLI
0,40
0,70
0,08
0,74
0,61
0,53
0,94
0,68
0,04
0,04
1,00
0,30
<0 br=""> 0,20
0,40
0,06
0,57
0,47
0,36
0,40
0,53
0,04
0,04
0,80
0,25
<0 p="">
0>0>
halaman utama website: http://mahasiswa-sibuk.blogspot.co.id/
jika mencari artikel yang lebih menarik lagi, kunjungi halaman utama website tersebut. Terimakasih!
No comments:
Post a Comment