Ketidakpastian selalu menyelimuti kehidupan manusia. Itu sebab, keinginan manusia untuk mengetahui masa depan begitu besar. Untuk memuaskan rasa ingin tahu ini, muncullah berbagai metode yang dimaksudkan meramalkan apa yang belum terjadi. Astrologi
merupakan salah satu cara populer yang digunakan semenjak peradaban
kuno untuk mengetahui hal-hal yang masih tersembunyi. Banyak yang menganggap astrologi sebagai keyakinan palsu. Namun, sebagian yang lain tidak setuju dengan pendapat tersebut.
Sejarah Astrologi
Konsep astrologi telah dikenal dari zaman kuno. Keyakinan tentang astrologi bervariasi pada tiap budaya dan daerah.
Secara umum, astrologi dapat diklasifikasikan ke dalam dua kategori besar, yaitu alam dan peramalan.
Astrologi alami melibatkan pemetaan posisi planet, sedangkan astrologi peramalan didasarkan pada studi tentang efek benda langit pada kehidupan manusia.
Atas dasar wilayah dan budaya, astrologi dikategorikan sebagai astrologi Barat, India, dan Cina.
Astrologi Barat
Astrologi Barat telah dipraktekkan, untuk pertama kalinya, oleh rakyat Babilonia, yang kemudian menyebar ke wilayah lain.
Pada abad ke-4 SM, astrologi mencapai Yunani dan segera setelah itu, Roma. Antara abad ke-7 SM dan 13 SM, penduduk Arab mulai percaya pada astrologi.
Dalam beberapa abad kemudian, bangsa Maya, Aztec, dan peradaban lain juga mengembangkan bentuk-bentuk baru dari astrologi.
Orang-orang Babilonia percaya pada keberadaan lima planet, masing-masing mewakili satu dewa.
Jupiter, Venus, Saturnus, Mars, dan Merkurius adalah lima planet yang berhasil diidentifikasi oleh orang Babilon.
Mereka berpikir bahwa gerakan matahari, bulan, dan planet-planet terkait dengan aktivitas para dewa.
Saat mampu memprediksi aktivitas para dewa, maka mereka akan mampu memprediksi peristiwa yang akan terjadi di bumi.
Para pendeta Babilonia memprediksi peristiwa dalam kehidupan manusia berdasarkan interpretasi mereka terhadap aktivitas benda langit.
Astrologi Cina
Astrologi Cina didasarkan pada astronomi dan terkait erat dengan filsafat Cina.
Orang Cina juga percaya pada keberadaan lima planet yang masing-masing membawa simbolisme yang berbeda.
Venus mewakili unsur logam dan berhubungan dengan harimau putih. Merkurius merupakan elemen air dan merupakan simbol dari kura-kura hitam.
Mars mewakili unsur api, terkait dengan burung Vermilion.
Saturnus merupakan elemen bumi dan terkait dengan Naga Kuning, sementara Jupiter merupakan elemen kayu dan berhubungan dengan naga Azure.
Astrologi India
Astrologi Hindu bermula dari masa dinasti Maurya yang dikenal sebagai Jyotisa dan dibagi menjadi 3 cabang, yaitu Siddhanta, Hora, dan Samhita.
Astronomi tradisional India disebut sebagai Siddhanta, sedangkan Hora adalah astrologi prediksi yang didasarkan pada analisis horoskop kelahiran.
Prediksi peristiwa penting seperti terjadinya bencana alam atau peristiwa di bidang politik diklasifikasikan dalam Samhita.
Astrologi Horoskop
Setelah pendudukan Mesir oleh Alexander Agung, astrologi segera menyebar ke seluruh dunia.
Astrologi horoskop adalah jenis astrologi yang didasarkan pada konsep horoskop.
Horoskop adalah bagan kelahiran seseorang, diplot berdasarkan posisi planet dan bintang-bintang pada saat orang tersebut dilahirkan.
Pengenalan horoskop adalah sebuah terobosan besar dalam bidang astrologi.
Metodologi horoskop hanya mengalami perubahan sangat kecil sejak zaman dulu, menandakan tingkat kesempurnaan dari para astrolog dari zaman kuno.
Karena astrologi berkaitan erat dengan astronomi, prestasi yang signifikan dalam bidang astronomi tentu layak disebutkan.
Orang-orang Arab diakui memberi kontribusi penting bagi dunia astrologi. Mereka dikreditkan dengan penemuan banyak bintang.
Perbedaan antara astrologi dan astronomi pertama kali dikemukakan oleh Abu Rayhan al-Biruni, seorang astronom dari Persia.
Argumen mengenai apakah astrologi memiliki basis ilmiah, memicu pembedaan yang dilakukan oleh al-Biruni tersebut.[
artikel ini disalin lengkap dari: http://www.amazine.co/22593/sejarah-astrologi-dari-babilonia-cina-kuno-hingga-hindu/
halaman utama website: http://www.amazine.co/
jika mencari artikel yang lebih menarik lagi, kunjungi halaman utama website tersebut. Terimakasih!
Sejarah Astrologi
Konsep astrologi telah dikenal dari zaman kuno. Keyakinan tentang astrologi bervariasi pada tiap budaya dan daerah.
Secara umum, astrologi dapat diklasifikasikan ke dalam dua kategori besar, yaitu alam dan peramalan.
Astrologi alami melibatkan pemetaan posisi planet, sedangkan astrologi peramalan didasarkan pada studi tentang efek benda langit pada kehidupan manusia.
Atas dasar wilayah dan budaya, astrologi dikategorikan sebagai astrologi Barat, India, dan Cina.
Astrologi Barat
Astrologi Barat telah dipraktekkan, untuk pertama kalinya, oleh rakyat Babilonia, yang kemudian menyebar ke wilayah lain.
Pada abad ke-4 SM, astrologi mencapai Yunani dan segera setelah itu, Roma. Antara abad ke-7 SM dan 13 SM, penduduk Arab mulai percaya pada astrologi.
Dalam beberapa abad kemudian, bangsa Maya, Aztec, dan peradaban lain juga mengembangkan bentuk-bentuk baru dari astrologi.
Orang-orang Babilonia percaya pada keberadaan lima planet, masing-masing mewakili satu dewa.
Jupiter, Venus, Saturnus, Mars, dan Merkurius adalah lima planet yang berhasil diidentifikasi oleh orang Babilon.
Mereka berpikir bahwa gerakan matahari, bulan, dan planet-planet terkait dengan aktivitas para dewa.
Saat mampu memprediksi aktivitas para dewa, maka mereka akan mampu memprediksi peristiwa yang akan terjadi di bumi.
Para pendeta Babilonia memprediksi peristiwa dalam kehidupan manusia berdasarkan interpretasi mereka terhadap aktivitas benda langit.
Astrologi Cina
Astrologi Cina didasarkan pada astronomi dan terkait erat dengan filsafat Cina.
Orang Cina juga percaya pada keberadaan lima planet yang masing-masing membawa simbolisme yang berbeda.
Venus mewakili unsur logam dan berhubungan dengan harimau putih. Merkurius merupakan elemen air dan merupakan simbol dari kura-kura hitam.
Mars mewakili unsur api, terkait dengan burung Vermilion.
Saturnus merupakan elemen bumi dan terkait dengan Naga Kuning, sementara Jupiter merupakan elemen kayu dan berhubungan dengan naga Azure.
Astrologi India
Astrologi Hindu bermula dari masa dinasti Maurya yang dikenal sebagai Jyotisa dan dibagi menjadi 3 cabang, yaitu Siddhanta, Hora, dan Samhita.
Astronomi tradisional India disebut sebagai Siddhanta, sedangkan Hora adalah astrologi prediksi yang didasarkan pada analisis horoskop kelahiran.
Prediksi peristiwa penting seperti terjadinya bencana alam atau peristiwa di bidang politik diklasifikasikan dalam Samhita.
Astrologi Horoskop
Setelah pendudukan Mesir oleh Alexander Agung, astrologi segera menyebar ke seluruh dunia.
Astrologi horoskop adalah jenis astrologi yang didasarkan pada konsep horoskop.
Horoskop adalah bagan kelahiran seseorang, diplot berdasarkan posisi planet dan bintang-bintang pada saat orang tersebut dilahirkan.
Pengenalan horoskop adalah sebuah terobosan besar dalam bidang astrologi.
Metodologi horoskop hanya mengalami perubahan sangat kecil sejak zaman dulu, menandakan tingkat kesempurnaan dari para astrolog dari zaman kuno.
Karena astrologi berkaitan erat dengan astronomi, prestasi yang signifikan dalam bidang astronomi tentu layak disebutkan.
Orang-orang Arab diakui memberi kontribusi penting bagi dunia astrologi. Mereka dikreditkan dengan penemuan banyak bintang.
Perbedaan antara astrologi dan astronomi pertama kali dikemukakan oleh Abu Rayhan al-Biruni, seorang astronom dari Persia.
Argumen mengenai apakah astrologi memiliki basis ilmiah, memicu pembedaan yang dilakukan oleh al-Biruni tersebut.[
artikel ini disalin lengkap dari: http://www.amazine.co/22593/sejarah-astrologi-dari-babilonia-cina-kuno-hingga-hindu/
halaman utama website: http://www.amazine.co/
jika mencari artikel yang lebih menarik lagi, kunjungi halaman utama website tersebut. Terimakasih!
No comments:
Post a Comment