Pada penampang melintang sumsum tulang
belakang tampak bagian luar berwarna putih, sedangkan bagian dalam
berbentuk kupu-kupu dan berwarna kelabu. Perhatikan gambar 8.14.
Pada penampang
melintang sumsum tulang belakang ada bagian seperti sayap yang terbagi
atas sayap atas disebut tanduk dorsal dan sayap bawah disebut tanduk
ventral. Impuls sensori dari reseptor dihantar masuk ke sumsum tulang
belakang melalui tanduk dorsal. Sedangkan impuls motor dihantar keluar
dari sumsum tulang belakang melalui tanduk ventral menuju efektor. Pada
tanduk dorsal terdapat badan sel saraf penghubung (asosiasi konektor)
yang akan menerima impuls dari sel saraf sensori dan akan
menghantarkannya ke saraf motor.
artikel ini disalin lengkap dari: http://kartika.xyz/biologi-klas-xi/sumsum-tulang-belakang-medula-spinalis/
halaman utama website: http://kartika.xyz/
jika mencari artikel yang lebih menarik lagi, kunjungi halaman utama website tersebut. Terimakasih!
Sumsum Tulang Belakang (Medula Spinalis) |
Sumsum tulang belakang adalah saraf yang tipis yang
merupakan perpanjangan dari sistem saraf pusat dari otak dan melengkungi
serta dilindungi oleh tulang belakang. Fungsi utama sumsum tulang
belakang adalah transmisi pemasukan rangsangan antara periferi dan otak.
Pada potongan melintang, bentuk sumsum tulang belakang
tampak terbagi dua bagian, yaitu bagian tepi atau luar yang berwarna
putih dan bagian dalam berwarna abu-abu. Bagian tepi berwarna putih
karena mengandung dendrit dan akson, dan bentuknya seperti
tiang.sedangkan bagian dalam berwarna abu-abu dan bentuknya seperti
sayap atau seperti huruf H. Sayap (bentuk huruf H) yang letaknya
mengarah ke perut disebut sayap ventral. Sayap ventral banyak
mengandung badan neuron motorik dan akson yang menuju ke efektor. Selain
itu terdapat vsayap yang mengarah ke punggung disebut sayap dorsal. Sayap
dorsal mengandung badan neuron sensorik. Sumsum tulang belakang
berfungsi sebagai pusat gerak refleks, sebagai penghantar impuls dari
kulit atau otot ke otak, dan membawa impuls motorik dari otak ke otot
tubuh.
Sumsum tulang belakang merupakan salah satu bagian dari
sistem saraf pusat manusia yang menghubungkan sistem saraf tepi dan
sistem saraf pusat di otak. Sumsum tulang belakang berfungsi
menghantarkan impuls menuju otak dan berperan dalam proses gerak
refleks. Sumsum tulang belakang pada laki-laki umumnya mempunyai panjang
sekitar 45 cm, sedangkan pada wanita adalah 43 cm. Sumsum tulang
belakang dilindungi oleh bagian-bagian tulang belakang, yaitu tulang serviks, toraks,lumbar, dan sakral.
Setiap bagian tulang tersebut mempunyai dua fungsi jenis saraf dalam
tubuh yang berlainan. Selain berfungsi menghubungkan impuls ke otak,
sumsum tulang belakang berperan juga dalam mekanisme pergerakan refleks.
Ada 31 pasang saraf di tulang belakang yang tersebar mulai dari
tengkorak hingga tulang ekor. Sel saraf tulang belakang terdiri atas
bagian akar ventral dan akar dorsal. Sementara itu, sel saraf lainnya di
tulang belakang hanya berfungsi sebagai sel saraf penghubung
(interneuron).
Sistem Saraf Tepi
Berdasarkan fungsinya, sistem saraf tepi dibagi menjadi dua, yaitu
sistem saraf aferen (sistem saraf sensoris) dan sistem saraf eferen
(sistem saraf motoris). Sistem saraf aferen tersusun atas neuron yang
membawa implus dari reseptor menuju sistem saraf pusat. Adapun sistem
saraf eferen tersusun atas neuron yang membawa impuls dari sistem saraf
pusat menuju efektor. Sistem saraf tepi merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari jalur rangsang dan tanggapan pada sistem saraf pusat.
Dari diagram sebelumnya, dapat diketahui bahwa sistem saraf tepi
dibangun oleh dua tipe sel saraf, yaitu sel saraf somatik dan sel saraf otonom.
Kedua jenis sel saraf ini, dibangun oleh sistem saraf sensorik dan
motorik sehingga menjadi perantara impuls antartubuh dengan sistem saraf
pusat. Sistem saraf somatik membawa pesan dari organ reseptor tubuh
menuju sistem saraf pusat. Sistem saraf somatik terdiri atas 12 pasang saraf kranial di otak dan 31 pasang saraf spinal.
Saraf kranial keluar dari otak. Umumnya saraf ini terhubung dengan
organ atau jaringan di kepala dan muka. Adapun saraf spinal keluar dari
sumsum tulang belakang.
Berbeda dengan sistem saraf somatik, sistem saraf otonom bekerja di
luar kesadaran dan memengaruhi kerja otot organ dalam, seperti usus
halus dan jantung. Sistem ini terbagi lagi menjadi sistem saraf simpatetik dan sistem saraf parasimpatetik (Gambar 9.15). Sistem saraf otonom disusun oleh saraf sensorik dan saraf motorik.
Sistem saraf simpatetik dan parasimpatetik umumnya akan bekerja
pada organ target yang sama dengan sifat bertolak belakang. Sistem saraf
parasimpatetik mengatur banyak sistem kerja tubuh, seperti mengendurkan
laju detak jantung, penyempitan pupil, dan kontraksi kandung kemih.
Sementara itu, saraf simpatetik bekerja sebaliknya, seperti mempercepat
detak jantung, pelebaran pupil, dan relaksasi kandung kemih.
Gerak Refleks
Pada saat Anda berjalan, secara tidak sengaja kaki Anda menginjak
duri. Apakah Anda perlu berpikir untuk menentukan apa yang harus Anda
perbuat pada saat duri menusuk Anda? Tentu tidak. Bagaimanakah mekanisme
gerak refleks? Secara spontan, Anda akan melompat atau menghindar dari
duri tersebut. Gerak tersebut dinamakan gerak refleks. Gerak
refleks merupakan respons sel saraf motorik, sensorik, interneuron,
efektor, dan organ-organ sensor secara cepat dalam waktu bersamaan.
Gerak refleks berada di dalam jalur saraf tepi di bawah kendali sistem
saraf somatik yang bekerja dalam kondisi tak sadar. Pada gerak refleks,
jalur penghantaran impuls dipersingkat sehingga tidak perlu ada regulasi
dari sistem saraf di otak.
Gerak refleks merupakan respons neuron motoris, neuron sensoris,
neuron intermediet efektor, dan organ-organ sensoris secara bersamaan.
Respons tersebut berlangsung secara cepat. Contoh lainnya misalkan
ketika lutut kita dipukul. Ketika lutut dipukul, reseptor akan
mendeteksi adanya perubahan pada tendon. Kemudian, neuron sensoris akan
meneruskan informasi tersebut ke sistem saraf pusat (sumsum tulang
belakang) dan neuron intermediet (interneuron). Dari sumsum tulang
belakang, impuls akan diteruskan melalui neuron motoris ke efektor
berupa satu sel otot (quadriceps). Respons quadriceps akan membuat kaki
terangkat. Pada saat yang bersamaan, neuron motoris lainnya merespons
impuls dari interneuron. Akibatnya, otot paha bawah (otot fleksi) akan
terhambat sehingga relaksasi dan tidak menahan gerak dari otot paha atas
(quadriceps).
Penyakit-penyakit yang ada hubungannya dengan sum-sum tulang belakang
1. Tumor Tulang Belakang
Ini termasuk tumor pada kolom tulang belakang atau sumsum tulang
belakang. Tumor mungkin primer (berasal dari tulang belakang) atau lebih
sering menyebar dari tempat lainnya (seperti hati, paru-paru dan
payudara). Mereka menghasilkan beberapa gejala, seperti nyeri
punggung/kaki, gejala neurogikal (kelemahan, mati rasa, gaya berjalan
limbung).
2. Trauma Tulang Belakang
Cedera tulang belakang umum pada kecelakaan lalu lintas, jatuh dari
ketinggian dan cedera menyelam. Retak tulang belakang dapat menyebabkan
nyeri atau kekurangan neurologis. Operasi diperlukan pada kasus dimana
tulang belakang tidak stabil atau terdapat gumpalan darah atau
pergeseran cakram yang mengakibatkan tekanan sumsum tulang belakang
akut.
3. leukimia
leukimia adalah penyakit yang disebabkan karena terlalu banyak memiliki leukosit (sel darah putih). padapenentuan apakah seseorang mengidap penyakit leukimia dapat dilakukan dengan cara b m p (bone marrow puncture). bmp adalah sebuah proses pemeriksaan sumsum tulang belakang dengan cara mengambil sedikit sampel dari sumsum tulang belakang seorang pasien yang terindikasi menderita leukemia, untuk diperiksa apakah dalam sumsum tulang tersebut terdapat sel sel kanker atau tidak. tak hanya sampai disitu, pemeriksaan sampel sumsum tulang juga memeriksa secara teliti baik jumlah maupun komponen komponen yang terdapat didalamnya hingga dapat diketahui dengan lebih akurat jika terdapat kelainan sedikit saja pada struktur penyusun sumsum tulang belakang yang cara pengambilannya cukup membuat takut itu.
Seseorang baru akan divonis menderita LEUKEMIA ataupun tidak,
setelah menjalani proses BMP. Dan dengan menjalani proses ini, secara
otomatis akan dapat pula menentukan type dari leukemia yang diderita
orang tersebut, dimana penentuan type itu sangatlah penting sekali,
karena perawatan setiap type leukemia itu bisa berbeda beda bahkan satu
sama lain bisa saling bertolak belakang. Begitu juga perlakuan dan
penggunaan obat SITOSTATIKA (kemoterapy) yang diberikan pun berbeda beda
satu sama lain.
Umumnya proses BMP dilakukan oleh seorang dokter ahli darah yang
didampingi oleh seorang analis khusus sumsum tulang. Dan standar yang
dipakai di seluruh dunia saat ini, sumsum diambil dari tulang belakang,
tulang panggul atau tulang paha. Caranya yaitu dengan mengebor pada
ruas tertentu di tulang belakang pasien dalam posisi duduk atau tiduran
menyamping dan tubuh ditekuk agar membungkuk hingga mudah bagi dokter
untuk memasukkan jarum dari bawah ruas tulang belakang yang berbuku buku
itu. Jika pada pengambilan pada tulang panggul atau tulang paha, pasien
cukup hanya berbaring telungkup saja.
4. Pengerasan Otak atau Sumsum Tulang Belakang dan Lupus
Saat ini sedang ada wabah Pengerasan Otak atau Sumsum Tulang
Belakang dan Lupus. Kebanyakan orang tidak mengerti mengapa wabah ini
terjadi dan mereka tidak mengetahui mengapa penyakit-penyakit ini begitu
merajalela.
Saat ini banyak orang menggunakan pemanis
buatan.Mereka melakukan ini karena iklan di televisi yang memberitakan
Bahwa gula itu tidak baik buat kesehatan mereka. Hal ini memang benar
sekali. Gula itu merupakan racun bagi tubuh kita, akan tetapi, apa yang
orang-orang gunakan sebagai pengganti gula, lebih mematikan. Apa yang
saya maksudkan di sini adalah Aspartame. Ini adalah biang wabah yang
disebutkan di atas. Aspartame merupakan bahan kimia yang mengandung
racun, yang Diproduksi oleh perusahaan kimia bernama Monsanto. Aspartame
telah dipasarkan ke seluruh dunia sebagai pengganti gula Dan dapat
dijumpai pada semua jenis minuman ringan untuk diet, seperti Diet Coke
dan Diet Pepsi.Hal ini juga dapat dijumpai pada produk pemanis buatan
seperti Nutra Sweet, Equal, dan Spoonful; dan ini banyak digunakan di
produk-produk Pengganti gula. Aspartame dipasarkan sebagai satu produk
diet, tapi ini sama sekali bukanlah produk untuk diet. Kenyataannya, ini
dapat menyebabkan berat tubuh bertambah karena Dapat membuat Anda
kecanduan karbohidrat. Membuat berat tubuh Anda bertambah hanyalah
sebuah hal kecil yang Dapat dilakukan oleh Aspartame. Aspartame adalah
bahan kimia beracun yang dapat merubah kimiawi pada otak dan sungguh
mematikan bagi orang yang menderita parkinson. Bagi penderita diabetes,
hati-hatilah bila mengkonsumsi untuk jangka Waktu lama atas produk yang
mengandung Aspartame ini, karena dapat Menyebabkan koma, bahkan
meninggal.
Pada bagian putih sumsum tulang belakang
terdapat serabut saraf asosiasi. Kumpulan serabut saraf membentuk saraf
( urat saraf). Urat saraf yang membawa impuls ke otak merupakan saluran
ascenden. Sedangkan urat saraf yang membawa impuls yang berupa perintah
dari otak merupakan saluran desenden.
Sistem saraf tepi
Sistem saraf tepi pada dasarnya adalah
lanjutan dari neuron yang bertugas membawa impuls saraf menuju ke dan
dari sistem saraf pusat. Dilihat dari arah impuls yang dibawanya, sistem
saraf tepi dibedakan atas:
1) Sistem saraf aferen, yang membawa impuls saraf dari reseptor menuju ke sistem saraf pusat.
2) Sistem saraf eferen, yang membawa impuls saraf dari sistem saraf pusat ke efektor.
Sistem saraf tepi meliputi sistem saraf sadar (somatik) dan sistem saraf tak sadar ( autonom).
1) Sistem saraf sadar (somatik)
Sistem saraf sadar (somatik) terdiri
dari 12 pasang saraf otak dan 31 pasang saraf sumsum tulang belakang.
Dua belas pasang saraf otak itu antara lain:
a) Nervus olfaktori, saraf sensorik selaput lendir hidung.
b) Nervus optik, saraf sensorik retina mata.
c) Nervus okulomotor, saraf sensorik proprioseptor otot bola mata.
d) Nervus troklear, saraf sensorik proprioseptor.
e) Nervus trigeminal, saraf sensorik gigi dan kulit muka.
f) Nervus abdusen, saraf sensorik proprioseptor otot bola mata.
g) Nervus fasial, saraf sensorik ujung pengecap di ujung lidah.
h) Nervus auditori, saraf sensorik koklea dan saluran semiserkuler.
i) Nervus glosofaring, saraf sensorik ujung pengecap di lidah belakang.
j) Nervus vagus, saraf sensorik alat dalam (paru dan lambung).
k) Nervus spinal, saraf sensorik otot di belikat.
l) Nervus hipoglosal, saraf sensorik otot lidah.
2) Sistem saraf tak sadar
Sistem saraf tak sadar disebut juga
saraf autonom, karena bekerja tanpa diperintah oleh sistem saraf pusat.
Sistem saraf otonom mengontrol kegiatan organ-organ dalam, misalnya
kelenjar keringat, otot perut, paru-paru, jantung, otot polos, sistem
pencernaan, dan otot polos pembuluh darah. Susunan saraf otonom bersifat
motorik atau digolongkan ke dalam saraf eferen.
Berdasarkan sifat kerjanya, sistem saraf otonom dibedakan menjadi:
a) Saraf simpatik
Saraf simpatik memiliki ganglion yang
terletak di sepanjang tulang punggung dan menempel pada sumsum tulang
belakang. Saraf simpatik memiliki serabut praganglion yang pendek dan
serabut pascaganglion yang panjang.
b) Saraf parasimpatik
Saraf parasimpatik memiliki serabut
praganglion panjang dan serabut pascaganglion pendek. Susunan saraf
parasimpatik berupa susunan saraf yang berhubungan dengan
ganglion-ganglion yang tersebar di seluruh tubuh. Fungsi saraf
parasimpatik merupakan kebalikan dari fungsi saraf parasimpatik.
Tabel 8.1 Fungsi Saraf Simpatik dan Saraf Parasimpatik
artikel ini disalin lengkap dari: http://kartika.xyz/biologi-klas-xi/sumsum-tulang-belakang-medula-spinalis/
halaman utama website: http://kartika.xyz/
jika mencari artikel yang lebih menarik lagi, kunjungi halaman utama website tersebut. Terimakasih!
No comments:
Post a Comment