Elektrokardiogram
(EKG) adalah suatu sinyal yang dihasilkan oleh aktifitas listrik otot
jantung. EKG ini merupakan rekaman informasi kondisi jantung yang
diambil dengan memasang electroda pada badan. Rekaman EKG ini digunakan
oleh dokter ahli untuk menentukan kodisi jantung dari pasien. Sinyal EKG
direkam menggunakan perangkat elektrokardiograf.
Elektrokardiograf
adalah instrumen biomedika yang berfungsi menampilkan sinyal detak
jantung ke layar komputer atau kertas EKG. Sinyal ini berupa sinyal
analog yang dihasilkan saat kontraksi otot jantung dan memiliki orde
mikroVolt hingga miliVolt, untuk itu sinyal analog ini harus dikuatkan
ke orde yang lebih tinggi dengan penguat biopotensial agar dapat
diproses lebih lanjut yang kemudian dikonversi kebentuk data digital
untuk diproses secara digital dengan menggunakan teknologi FPGA (Field
Programmable Gate Array) didukung 1C XILINX 4005 XC. Elektrokardiograf
ini menggunakan pemrosesan sinyal secara digital karena proses digital
lebih unggul dari segi kecepatan dan akurasinya dapat dihandalkan.
Berdasarkan hasil akhir dari pemrosesan didapat dari sinyal jantung pada
frekuensi antara 0,05 Hz-100 Hz dengan amplitude maksimal 1,1 mVolt
serta parameter berat badan pasien yang berbeda
2.2. Elektrofisiologi Sel
Sel jantung, dalam keadaan istirahat, adalah dalam keadaan polarisasi yakni
di sisi dalam lebih bermuatan negatif daripada di sisi luar. Polaritas
listrik ini dijaga oleh pompa-pompa membrane sehingga ada jaminan
pembagian ion yang tepat (khususnya ion kalium, netrium, klorida, dan
kalsium) yang perlu untuk menjaga sisi dalam sel itu agar tetap relatif
elektronegatif.
Sel jantung dapat kehilangan muatan negatif di sisi dalam sebuah proses yang disebut depolarisasi.
Depolarisasi
itu dirambatkan dari satu sel ke sel yang lainnya, sehingga
menghasilkan suatu gelombang depolarisasi yang dapat dijalarkan ke
seluruh bagian jantung. Gelombang depolarisasi ini merupakan aliran
listrik, suatu arus listrik, dan dapat dideteksi dengan
elektroda-elektroda yang ditempatkan di permukaan tubuh.
Setelah depolarisasi selesai, melalui proses yang disebut repolarisasi, sel jantung itu akan memulihkan polaritasnya ke polaritas istirahat. Ini juga dapat direkam oleh elektroda perekam.
Berbagai gelombang yang kita lihat pada EKG itu merupakan manifestasi dari kedua proses ini : depolarisasi dan repolarisasi.
Dari sudut pandang ahli elektrokardiografi, jantung terdiri atas tiga jenis sel:
a. Sel perintis (pacemaker cells)―sumber daya listrik jantung
b. Sel konduksi listrik―kabel jantung
c. Sel miokardium―mesin kontraktil jantung
a. Sel Perintis
Sel
perintis merupakan sel kecil, panjangnya kira-kira 5-10 mm. Sel-sel
berdepolarisasi spontan terus-menerus, dengan kecepatan tertentu.
Kecepatan depolarisasinya ditentukan oleh ciri-ciri kelistrikan khas sel
tersebut dan oleh asupan saraf dan hormonal dari luar. Setiap
depolarisasi spontan merupakan sumber dengan satu gelombang depolarisasi
yang mengawali satu siklus lengkap kontraksi dan relaksasi jantung. Sel
perintis dominan dalam jantung terletak di bagian atas atrium kanan.
Kelompok sel ini disebut sebagai nodus sinoatrial (SA), atau singkatnya nodus sinus.
b. Sel Konduksi Listrik
Sel
konduksi listrik merupakan sel panjang dan tipis. Seperti halnya sebuah
kawat pada sirkuit listrik, sel-sel ini dapat mengalirkan listrik
dengan cepat dan efisien ke bagian-bagian jantung yang jauh.
c. Sel Miokardium
Sel
miokardium merupakan bagian terbesar dari jaringan jantung. Panjang sel
ini kira-kira 50-100 mm dan mengandung banyak sekali protein
kontraktil, miosin dan aktin. Bila sebuah gelombang
depolarisasi mencapai sebuah sel miokardium, kalsium akan dilepaskan
kedalam sel, sehingga menyebabkan sel itu berkontraksi. Proses ini,
kalsium merupakan kunci perantara, disebut sebagai kopling eksitasi-kontraksi.
Seperti
layaknya sel konduksi listrik, sel miokardium dapat mengalirkan
listrik, namun kurang efisien. Jadi, sewaktu sebuah gelombang
depolarisasi mencapai sel miokardium, penyebaran keluar gelombang ini ke
seluruh miokardium berjalan lebih lambat.
2.3. Waktu dan Voltage
Gelombang yang tampak dalam sebuah rekaman EKG terutama menggambarkan aktivitas listrik sel miokardium,
yang merupakan bagian terbesar jantung. Pada umumnya aktivitas perintis
dan penjalarannya yang dilaksanakan oleh sistem konduksi itu tidak
terlihat pada gambaran EKG; peristiwa ini sama sekali tidak mencetuskan
cukup voltage yang dapat terekam oleh elektroda permukaan.
Gelombang-gelombang
yang timbul akibat depolarisasi, dan repolarisasi miokardium itu akan
direkam pada kertas EKG dan, seperti halnya setiap macam gelombang
lainnya, mempunyai tiga sifat utama, yakni :
1. Durasi, diukur dalam seperbagian ddetik
2. Amplitudo, diukur dalam millivolts (mV)
3. Konfigurasi, merupakan kriteria yang lebih subjektif sehubungan dengan
bentuk dan gambaran sebuah gelombang.
2.4. Gelombang P, QRS Kompleks, Gelombang T, dan Beberapa Garis
Lurus
A. Depolarisasi Atrium
Nodus
sinus akan terangsang secara spontan (peristiwa yang tak akan tampak
dalam rekaman EKG), dan selanjutnya dimulailah suatu gelombang
depolarisasi yang menyebar ke arah luar menuju ke miokardium atrium,
seperti halnya kalu kita jauhkan sebuah kerikil ke dalam telaga yang
tenang. Depolarisasi sel-sel mikard atrium ini akan menimbulkan
konttraksi atrium.
Selama
depolarisasi dan kontraksi atrium, elektroda yang dipasangkan
dipermukaan tubuh akan merekam sebuah letupan kecil aktivitas listrik
yang berlangsung selama seperbagian detik. Inilah gelombang P. Gelombang P ini merupakan rekaman depolarisasi di miokardium atrium sejak awal sampai akhir.
B. Masa Jeda memisahkan Atrium dari Ventrikel
Pada
jantung sehat, ada sebuah pintu gerbang listrik pada persambungan
antara atrium dan ventrikel. Gelombang depolarisasi, yang telah
menyelesaikan perjalanannya melalui atria, sekarang akan menemui suatu
sawar (barrier). Di tempat tersebut, suatu struktur yang disebut nodus antrioventrikular (AV) yang akan memperlambat konduksi sampai menjadi lambat sekali. Masa istirahat ini hanya berlangsung selama seper detik.
Perlambatan
konduksi yang fisiologik ini berguna untuk mempermudah atrium
menyelesaikan kontraksinya sebelum ventrikel mulai berkontaksi.
Pemasangan kabel jantung yang rapi ini akan memungkinkan atrium
mengosongkan seluruh volume darahnya ke dalam ventrikel sebelum
ventrikel berkontraksi.
C. Depolarisasi Ventrikel
Berkas His muncul dari nodus AV dan segera membagi diri menjadi cabang kanan dan cabang kiri. Cabang kanan berkas mengalirkan arus turun ke sisi kanan septum interventrikular sampai ke bagian apeks ventrikel kanan. Cabang kiri berkas lebih rumit. Cabang ini membagi diri menjadi tiga fasikulus utama.
a. Fasikulus septal,
yang akan mendepolarisasi septum interventrikularis (dinding otot yang
memisahkan ventrikel kanan dan ventrikel kiri) dengan arah dari kiri ke
kanan.
b. Fasikulus anterior, yang berjalan di sepanjang permukaan anterior ventrikel kiri.
c. Fasikulus posterior, yang berjalan di sepanjang permukaan posterior ventrikel kiri.
Cabang kanan berkas dan cabang kiri berkas serta fasikulusnya akan berakhir pada serat-serat Purkinje
kecil yang tak terhitung banyaknya, yang menyerupai ranting-ranting
kecil pada cabang-cabang pohon. Serat-serat ini mengalirkan arus listrik
menuju ke miokardium ventrikel. Serat-serat ini mengalirkan arus
listrik menuju ke miokardium ventrikel.
D. Bagian-bagian Kompleks QRS
Kompleks
QRS terdiri atas beberapa gelombang dan masing-masing mempunyai nama
tersendiri. Karena bentuk pasti untuk kompleks QRS sangat bervariasi,
telah diciptakan format standar untuk penamaan masing-masing komponen
kompleks QRS. Tampaknya hal ini sedikit menyulitkan.
a. Jika depleksi pertama ke bawah, maka disebut gelombang Q
b. Depleksi ke atas yang pertama, disebut gelombang R
c. Bila ada depleksi ke atas kedua, disebut gelombang R′ (R pelengkap = R primer)
d. Depleksi ke bawah pertama yang mengikuti depleksi ke atas disebut gelombang S.
Setelah
sel miokardium berdepolarisasi, sel-sel tersebut mengalami periode
refrakter yang singkat dan selama periode ini sel-sel tersebut kebal
terhadap rangsangan berikutnya. Sel-sel tersebut kemudian menjalani
repolarisasi, yakni memulihakan kembali muatan elektronegatifnya di
Gambar 1.1 Gelombang P-QRS Kompleks
sisi
dalam sel sehingga dapat di rangsang kembali. Tepat ketika ada
gelombang depolarisasi, juga ada gelombang repolarisasi Dalam rekaman
EKG, repolarisasi ventrikel digambarkan sebagai gelombang T.
E. Penamaan Garis-garis lurus
Dilakukan
juga penamaan pada berbagai garis lurus yang menghubungkan berbagai
macam gelombang. Jadi kita dapat membicarakan interval PR, segmen ST,
dan interval QT.
Perbedaan
antara interval dan segmen, segmen adalah garis lurus yang
menghubungkan dua gelombang, sedangkan interval itu paling sedikit
mencakup satu gelombang di tambah garis lurus penghubungnya.
Interval
PR meliputi gelombang P dan garis lurusyang yang menghubungkan dengan
kompleks QRS. Jaadi interval PR ini mengukur waktu dari permulaan
depolarisasi atrium sampai pada mulainya dipolarisasi vertical.
Segmen
ST adalah garis lurus yang menghubungkan ujung akhir kompleks QRS
dengan bagian awal gelombang t. Segmen ini mengukur waktu antara akhir
depolarisasi vertical sampai pada mulainya repolarisasi vertical.
Interval
QT meliputi kompleks QRS, segmen ST, Dan gelombang T. Interval ini
mengukur waktu dari permulaan depolarisasi ventrikal sampai pada akhir
repolarisai ventrikal.
2.5. Pembuatan Gelombang
Gelombang
depolarisasi yang berjalan kearah suatu elekroda positif akan
menimbulkan defleksi positif pada EKG. Gelombang depolarisasi yang
berjalan menjauh elektroda positif akan menimbulkan defleksi negatif.
Gambaran akhir sebuah gelombang depolarisasi yang bergerak tegak lurus
menuju ke elektroda.
Gelombang
repolarisasi yang berjalan kearah suatu elekroda positif akan
menimbulkan defleksi negatif pada EKG. Gelombang repolarisasi yang
berjalan menjauh elektroda positif akan menimbulkan defleksi positif.
Elektroda yang ditempatkan pada permukaan tubuh akan merekam gelombang depolarisasi dan repolarisasi sewaktu kedua peristiwa ini menjalar.
artikel ini disalin lengkap dari: http://arismunawarslalu.blogspot.co.id/2011/05/elektrokardiogram-ekg.html
halaman utama website: http://arismunawarslalu.blogspot.co.id/
jika mencari artikel yang lebih menarik lagi, kunjungi halaman utama website tersebut. Terimakasih!
No comments:
Post a Comment