Parasit ada dimana-mana. Beberapa dari mereka bahkan bisa mengendalikan
inangnya, membuat inangnya menjadi zombie, yang hidup namun tak memiliki
kehendak sendiri.
Baru-baru ini sebuah penelitian menunjukkan bahwa tawon (wasp) parasit Dinocampus coccinellae menggunakan virus yang diberi nama D. coccinellae paralysis virus (disingkat DcPV) untuk mengubah kumbang koksi menjadi zombie baby sitter (pengasuh bayi).
Tawon D. coccinellae awalnya menyuntikkan telurnya dan virus DcPV pada kumbang kumbang koksi. Setelah beberapa waktu, telur tawon akan menetas menjadi larva yang akan tumbuh selama beberapa hari dan kemudian membuat jalan keluar berupa lubang kecil melalui perut ladybug dengan cara memakannya. Setelah keluar, larva tawon kemudian akan membuat kepompong diantara kaki kumbang, sehingga tubuh kumbang akan berada di atas kepompong sementara larva mengalami metamorfosis.
Meskipun sebagian besar parasit pada akhirnya membunuh inang mereka, namun kumbang koksi tetap hidup meskipun telah mengalami peristiwa yang mengerikan, yaitu keluarnya larva tawon dari perutnya. Kumbang dapat bertahan hidup karena larva tawon hanya makan pada jaringan yang tidak penting untuk kelangsungan hidup kumbang, seperti lemak.
Disinilah kemudian virus DcPV mengambil alih otak kumbang, membuat kumbang menjadi penjaga yang siap membela kepompong yang rentan dari predator. Ya, kumbang koksi menjadi penjaga yang setia dari kepompong larva tawon.
Mereka akan bertindak agresif terhadap penyusup, misalnya, dengan memukul-mukul kakinya. Para ilmuwan menemukan bahwa perilaku tersebut berasal dari virus yang mengambil alih otak kumbang setelah larva muncul dan membangun kepompongnya. Hasil penelitian juga mmenunjukkan bahwa predator seperti lacewing kurang berhasil dalam menyerang kepompong yang dilindungi oleh kumbang yang telah menjadi zombie ini
Lamanya waktu virus memanipulasi kumbang untuk melindungi kepompong tawon juga bervariasi dari serangga serangga. Dalam beberapa kasus kumbang koksi menjaga kepompong sampai larva muncul dari kepompongnya sebagai tawon muda. Dalam kasus lain kumbang koksi berada di bawah kekuasaan virus hanya beberapa hari.
DcPV tampaknya secara indah diciptakan untuk membantu D. coccinellae mengendalikan korbannya, tulis tim dalam laporannya di Proceedings of the Royal Society B. Tawon dewasa membawa virus dan menyuntikkan ke ladybug bersama dengan telurnya. Virus bereplikasi dengan cepat tetapi untuk alasan yang tidak diketahui tidak menyebar ke otak kumbang sampai larva muncul dari perut kumbang. Pada awalnya virus tampaknya bereplikasi tanpa membahayakan sel-sel otak, tetapi segera setelah larva tawon keluar, sel-sel ini meledak, melepaskan kehancuran di sekeliling mereka.
Baru-baru ini sebuah penelitian menunjukkan bahwa tawon (wasp) parasit Dinocampus coccinellae menggunakan virus yang diberi nama D. coccinellae paralysis virus (disingkat DcPV) untuk mengubah kumbang koksi menjadi zombie baby sitter (pengasuh bayi).
Tawon D. coccinellae awalnya menyuntikkan telurnya dan virus DcPV pada kumbang kumbang koksi. Setelah beberapa waktu, telur tawon akan menetas menjadi larva yang akan tumbuh selama beberapa hari dan kemudian membuat jalan keluar berupa lubang kecil melalui perut ladybug dengan cara memakannya. Setelah keluar, larva tawon kemudian akan membuat kepompong diantara kaki kumbang, sehingga tubuh kumbang akan berada di atas kepompong sementara larva mengalami metamorfosis.
Larva tawon keluar dari perut kumbang koksi
Meskipun sebagian besar parasit pada akhirnya membunuh inang mereka, namun kumbang koksi tetap hidup meskipun telah mengalami peristiwa yang mengerikan, yaitu keluarnya larva tawon dari perutnya. Kumbang dapat bertahan hidup karena larva tawon hanya makan pada jaringan yang tidak penting untuk kelangsungan hidup kumbang, seperti lemak.
larva tawon membuat kepompong diantara kaki kumbang
Disinilah kemudian virus DcPV mengambil alih otak kumbang, membuat kumbang menjadi penjaga yang siap membela kepompong yang rentan dari predator. Ya, kumbang koksi menjadi penjaga yang setia dari kepompong larva tawon.
Kumbang koksi menjadi zombie penjaga kepompong larva tawon
Mereka akan bertindak agresif terhadap penyusup, misalnya, dengan memukul-mukul kakinya. Para ilmuwan menemukan bahwa perilaku tersebut berasal dari virus yang mengambil alih otak kumbang setelah larva muncul dan membangun kepompongnya. Hasil penelitian juga mmenunjukkan bahwa predator seperti lacewing kurang berhasil dalam menyerang kepompong yang dilindungi oleh kumbang yang telah menjadi zombie ini
Lamanya waktu virus memanipulasi kumbang untuk melindungi kepompong tawon juga bervariasi dari serangga serangga. Dalam beberapa kasus kumbang koksi menjaga kepompong sampai larva muncul dari kepompongnya sebagai tawon muda. Dalam kasus lain kumbang koksi berada di bawah kekuasaan virus hanya beberapa hari.
D. coccinellae muda yang baru keluar dari kepompong
DcPV tampaknya secara indah diciptakan untuk membantu D. coccinellae mengendalikan korbannya, tulis tim dalam laporannya di Proceedings of the Royal Society B. Tawon dewasa membawa virus dan menyuntikkan ke ladybug bersama dengan telurnya. Virus bereplikasi dengan cepat tetapi untuk alasan yang tidak diketahui tidak menyebar ke otak kumbang sampai larva muncul dari perut kumbang. Pada awalnya virus tampaknya bereplikasi tanpa membahayakan sel-sel otak, tetapi segera setelah larva tawon keluar, sel-sel ini meledak, melepaskan kehancuran di sekeliling mereka.
No comments:
Post a Comment