Kalian tentu sering menemui atau mengamati sifat-sifat gelombang. Sifat-sifat itu dapat dijelaskan sebagai berikut. [1]
1. Gelombang dapat mengalami pemantulan
Semua gelombang dapat dipantulkan jika mengenai penghalang. Contohnya
seperti gelombang stationer pada tali. Gelombang datang dapat
dipantulkan oleh penghalang. Contoh lain kalian mungkin sering mendengar
gema yaitu pantulan gelombang bunyi. Gema dapat terjadi di
gedung-gedung atau saat berekreasi ke dekat tebing.
2. Gelombang dapat mengalami pembiasan
Pembiasan dapat diartikan sebagai pembelokan gelombang yang melalui
batas dua medium yang berbeda. Pada pembiasan ini akan terjadi perubahan
cepat rambat, panjang gelombang dan arah. Sedangkan frekuensinya tetap.
3. Gelombang dapat mengalami pemantulan
Interferensi adalah perpaduan dua gelombang atau lebih. Jika dua
gelombang dipadukan maka akan terjadi dua kemungkinan yang khusus, yaitu
saling menguatkan dan saling melemahkan. Interferensi saling menguatkan
disebut interferensi kontruktif dan terpenuhi jika kedua gelombang
sefase. Interferensi saling melemahkan disebut interferensi distruktif
dan terpenuhi jika kedua gelombang berlawanan fase.
4. Gelombang dapat mengalami difraksi
Difraksi disebut juga pelenturan yaitu gejala gelombang yang melentur
saat melalui lubang kecil sehingga mirip sumber baru. Perhatikan Gambar
1.
Gelombang air dapat melalui celah sempit membentuk gelombang baru.
Gambar 1. Defraksi gelombang air. |
Berikut ini adalah Penjelasan Lengkapnya mengenai Sifat Gelombang :
1. Pemantulan (refleksi) Gelombang
Pemantulan (refleksi) adalah peristiwa pengembalian seluruh atau
sebagian dari suatu berkas partikel atau gelombang bila berkas tersebut
bertemu dengan bidang batas antara dua medium. Suatu garis atau
permukaan dalam medium dua atau tiga dimensi yang dilewati gelombang
disebut muka gelombang. Muka gelombang ini merupakan tempat kedudukan
titik-titik yang mengalami gangguan dengan fase yang sama, biasanya
tegak lurus arah gelombang dan dapat mempunyai bentuk, misalnya muka
gelombang melingkar dan muka gelombang lurus, seperti yang terlihat pada
Gambar 2.
Pada jarak yang sangat jauh dari suatu sumber dalam medium yang seragam,
muka gelombang merupakan bagian-bagian kecil dari bola dengan jari-jari
yang sangat besar, sehingga dapat dianggap sebagai bidang datar.
Misalnya, muka gelombang sinar matahari, yang tiba di Bumi merupakan
bidang datar.
Gambar 3. Pemnatulan gelombang oleh bidang. |
Pada peristiwa pemantulan, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3, berlaku suatu hukum yang berbunyi:
a. sinar datang, sinar pantul, dan garis normal terhadap bidang batas
pemantul pada titik jatuh, semuanya berada dalam satu bidang,
b. sudut datang (θi) sama dengan sudut pantul (θr).
Hukum tersebut dinamakan “Hukum Pemantulan”.
2. Pembiasan (Refraksi Gelombang)
Perubahan arah gelombang saat gelombang masuk ke medium baru yang
mengakibatkan gelombang bergerak dengan kelajuan yang berbeda disebut
pembiasan. Pada pembiasan terjadi perubahan laju perambatan. Panjang
gelombangnya bertambah atau berkurang sesuai dengan perubahan
kelajuannya, tetapi tidak ada perubahan frekuensi. Peristiwa ini
ditunjukkan pada Gambar 4.
Pada gambar tersebut kecepatan gelombang pada medium 2 lebih kecil
daripada medium 1. Dalam hal ini, arah gelombang membelok sehingga
perambatannya lebih hampir tegak lurus terhadap batas. Jadi, sudut
pembiasan (θ2), lebih kecil daripada sudut datang (θ1).
Gelombang yang datang dari medium 1 ke medium 2 mengalami perlambatan. Muka gelombang A, pada waktu yang sama t di mana A1 merambat sejauh l1 = v1t, terlihat bahwa A2 merambat sejauh l2 = v2t. Kedua segitiga yang digambarkan memiliki sisi sama yaitu a. Sehingga:
sin θ1 = l1/a = v1t/a dan
sin θ2 = l2/a = v2t/a
Dari kedua persamaan tersebut diperoleh:
(sin θ1/sin θ2)
= v1/v2........................................................... (1)
Perbandingan v1/v2 menyatakan indeks bias relatif medium 2 terhadap medium 1, n, sehingga:
n = n2/n1 ................................................................ (2)
Dari persamaan (1) dan (2) akan diperoleh:
sin θ1/sin θ2 = n
atau
n1.sin θ1 = n2.θ2 ........................................ (4)
Persamaan (4) merupakan pernyataan Hukum Snellius.
3. Difraksi Gelombang
Difraksi merupakan peristiwa penyebaran atau pembelokan gelombang pada
saat gelombang tersebut melintas melalui bukaan atau mengelilingi ujung
penghalang. Besarnya difraksi bergantung pada ukuran penghalang dan
panjang gelombang, seperti pada Gambar 5.
Gambar 5. Difraksi gelombang, a. Pada celah lebar. b. Pada celah sempit. |
Makin kecil panghalang dibandingkan panjang gelombang dari gelombang itu, makin besar pembelokannya.
4. Interferensi Gelombang
Interaksi antara dua gerakan gelombang atau lebih yang mempengaruhi
suatu bagian medium yang sama sehingga gangguan sesaat pada gelombang
paduan merupakan jumlah vektor gangguan-gangguan sesaat pada
masing-masing gelombang merupakan penjelasan fenomena interferensi.
Interferensi terjadi pada dua gelombang koheren, yaitu gelombang yang
memiliki frekuensi dan beda fase sama.
Pada gelombang tali, jika dua buah gelombang tali merambat berlawanan
arah, saat bertemu keduanya melakukan interferensi. Setelah itu,
masing-masing melanjutkan perjalanannya seperti semula tanpa terpengaruh
sedikit pun dengan peristiwa interferensi yang baru dialaminya. Sifat
khas ini hanya dimiliki oleh gelombang.
Gambar 6. Interferensi gelombang tali. |
Jika dua buah gelombang bergabung sedemikian rupa sehingga puncaknya
tiba pada satu titik secara bersamaan, amplitudo gelombang hasil
gabungannya lebih besar dari gelombang semula. Gabungan gelombang ini
disebut saling menguatkan (konstruktif). Titik yang mengalami
interferensi seperti ini disebut perut gelombang. Akan tetapi, jika
puncak gelombang yang satu tiba pada suatu titik bersamaan dengan dasar
gelombang lain, amplitudo gabungannya minimum (sama dengan nol).
Interferensi seperti ini disebut interferensi saling melemahkan
(destruktif). Interferensi pada gelombang air dapat diamati dengan
menggunakan tangki riak dengan dua pembangkit gelombang lingkaran.
Analisis interferensi gelombang air digunakan seperti pada Gambar 7.
Gambar 7. Interferensi Gelombang Air. |
Berdasarkan gambar, S1 dan S2 merupakan
sumber gelombang lingkaran yang berinterferensi. Garis tebal (tidak
putus-putus) menunjukkan muka gelombang yang terdiri atas puncak-puncak
gelombang, sedangkan garis putus-putus menunjukkan dasar-dasar
gelombang.
Perpotongan garis tebal dan garis putus-putus diberi tanda lingkaran
kosong (O). Pada tangki riak, garis sepanjang titik perpotongan itu
berwarna agak gelap, yang menunjukkan terjadinya interferensi yang
saling melemahkan (destruktif). Di antara garis-garis agak gelap,
terdapat pitapita yang sangat terang dan gelap secara bergantian. Pita
sangat terang terjadi jika puncak dua gelombang bertemu (perpotongan
garis tebal), dan pita sangat gelap terjadi jika dasar dua gelombang
bertemu (perpotongan garis putus-putus). Titik-titik yang paling terang
pada pita terang dan titik-titik yang paling gelap pada pita gelap
merupakan titik-titik hasil interferensi saling menguatkan.
5. Dispersi Gelombang
Dispersi adalah peristiwa penguraian sinar cahaya yang merupakan
campuran beberapa panjang gelombang menjadi komponen-komponennya karena
pembiasan. Dispersi terjadi akibat perbedaan deviasi untuk setiap
panjang gelombang, yang disebabkan oleh perbedaan kelajuan masing-masing
gelombang pada saat melewati medium pembias.
Apabila sinar cahaya putih jatuh pada salah satu sisi prisma, cahaya
putih tersebut akan terurai menjadi komponen-komponennya dan spektrum
lengkap cahaya tampak akan terlihat.
6. Polarisasi Gelombang
Polarisasi merupakan proses pembatasan getaran vektor yang membentuk suatu gelombang transversal sehingga menjadi satu arah. Polarisasi hanya terjadi pada gelombang transversal saja dan tidak dapat terjadi pada gelombang longitudinal.
Suatu gelombang transversal mempunyai arah rambat yang tegak lurus
dengan bidang rambatnya. Apabila suatu gelombang memiliki sifat bahwa
gerak medium dalam bidang tegak lurus arah rambat pada suatu garis
lurus, dikatakan bahwa gelombang ini terpolarisasi linear.
Sebuah gelombang tali mengalami polarisasi setelah dilewatkan pada celah
yang sempit. Arah bidang getar gelombang tali terpolarisasi adalah
searah dengan celah.
Materi Fisika
Komunikasi Lewat Satelit
Satelit geostasioner mengedari bumi pada ketinggian sekitar 35.900 km.
Satelit ini beredar pada ketinggian tersebut dengan laju yang
mengimbangi rotasi planet, sehingga satelit tetap berada di atas lokasi
permukaan bumi tertentu. Tahun 1945, penulis cerita fiksi ilmiah Arthur
C. Clarke mengisahkan tentang penggunaan satelit geostasioner untuk
untuk meneruskan sambungan telepon, siaran televisi, dan sinyal-sinyal
lain antar stasiun di permukaan bumi yang terpisah pada jarak ribuan
kilometer. Satelit komunikasi geostasioner pertama, Syncom 2,
diluncurkan pada tahun 1963. Sejak saat itu, ratusan satelit komunikasi
telah ditempatkan di orbit stasioner. Mereka menerima sinyal dari antena
pemancar, menguatkannya dan menyalurkannya ke antena atau pesawat
penerima di berbagi tempat.
Tokoh Fisika :
Lord Rayleigh (1842-1919)
Lord Rayleigh adalah seorang ahli fisika dari Inggris. Ia lahir pada
tanggal 12 November 1942 di Langford Grove, Maldon, Essek Inggris dengan
nama John William Strutt dan meninggal pada 30 juni 1919 di Terling
Place, Witham, Essek. Pada tahun 1861 ia masuk kuliah di Trinity College
Cambridge dan lulus tahun 1865. Sumbangan Rayleigh pada bidang fisika
antara lain, teori gelombang, elektrodinamika, hamburan cahaya,
persamaan fungsi gelombang permukaan pada bidang, aliran fluida,
hidrodinamika, gelombang elektromagnetik, kapilaritas, kekentalan, dan fotografi.
No comments:
Post a Comment