Sebuah suara misterius yang tercatat di laut sekitar Antartika telah
membingungkan para ilmuwan selama beberapa dekade, tapi sumber suara
akhirnya kini telah ditemukan, kata para peneliti. Selama lebih dari 50
tahun, para peneliti telah mencatat apa yang disebut suara "bio-duck" atau quackers,
yaitu suara yang terdengar seperti suara bebek. Pertama kali ditemukan
oleh para awak kapal selam, terdiri dari serangkaian suara berdenyut
bernada rendah dan berulang, pada tahun 1960-an.
Pada awalnya, tidak ada yang benar-benar tahu apa itu. Karena suara itu berulang-ulang, awalnya suara itu dikira adalah suara dari alat buatan manusia seperti kapal selam. Namun para awak kapal selam tak pernah mendeteksi adanya kapal selam lain saat suara tersebut terdengar.
Denise Risch seorang ahli biologi laut NOAA dan rekan-rekannya telah menemukan bahwa, paus minke Antartika benar-benar menghasilkan suara seperti bebek. Rekaman audio yang dipasag tahun lalu sekarang memberikan banyak informasi tentang kelimpahan, distribusi dan perilaku cetacea yang sulit dipahami ini. Para peneliti mempublikasikan temuan mereka di journal Biology Letters tanggal 22 April 2014.
Misteri Suara Bebek
Suara bioduck datang dalam set yang berjarak sekitar 3,1 detik. Suara-suara ini juga terjadi secara musiman, dan telah terdengar secara bersamaan di Timur Laut Weddell Antartika dan Australia Barat.
Pada Februari 2013, saat musim panas di belahan bumi selatan, rekan Risch memasang sebuah alat pada dua paus minke Antartika (Balaenoptera bonaerensis) di barat Antartika. Alat tersebut dimaksudkan untuk mempelajari perilaku makan paus dan melacak gerakan mereka.
Pada alat tersebut juga terdapat mikrofon bawah air, dan Risch menganalisis rekaman akustiknya. Dia menemukan dalam rekaman tersebut suara bioduck, serta suara yang sudah dikenal sebelumnya dari Paus tersebut. "Jadi suara bioduck sekarang dapat dikaitkan secara tegas kepada paus minke Antartika," tulis Risch dan timnya dalam penelitian ini. Namun para peneliti tidak tahu pasti apakah suara bioduck yang terekam tersebut memang berasal dari paus minke atau dari paus lain atau hewan lain yang ada di dekatnya.
Apa arti suara tersebut bagi paus minke juga tetap menjadi misteri bagi para ilmuwan. Paus memang diketahui menggunakan suara saat kawin atau untuk navigasi. Para peneliti tidak tahu apakah hanya paus minke jantan yang membuat suara bioduck atau paus minke betina juga ikut serta. Misalnya, ikan paus humpback jantan, tidak seperti yang betina, telah diketahui "bernyanyi" dengan nyanyian yang kompleks selama musim kawin mereka.
Fakta bahwa suara bioduck terdengar baik di Antartika maupun Australia Barat menunjukkan bahwa beberapa paus minke tetap di Antartika sepanjang tahun, sementara yang lain bermigrasi ke lintang yang lebih rendah, seperti yang paus lain lakukan.
Rekaman akan sangat berguna dalam pelacakan paus-paus ini di musim dingin, ketika survei visual tidak mungkin dilakukan karena kondisi cuaca. Peneliti bisa memasang mikrofon saat musim panas, dan kemudian mengambilnya kembali untuk mempelajari kegiatan paus di bulan-bulan musim dingin.
Pada awalnya, tidak ada yang benar-benar tahu apa itu. Karena suara itu berulang-ulang, awalnya suara itu dikira adalah suara dari alat buatan manusia seperti kapal selam. Namun para awak kapal selam tak pernah mendeteksi adanya kapal selam lain saat suara tersebut terdengar.
Denise Risch seorang ahli biologi laut NOAA dan rekan-rekannya telah menemukan bahwa, paus minke Antartika benar-benar menghasilkan suara seperti bebek. Rekaman audio yang dipasag tahun lalu sekarang memberikan banyak informasi tentang kelimpahan, distribusi dan perilaku cetacea yang sulit dipahami ini. Para peneliti mempublikasikan temuan mereka di journal Biology Letters tanggal 22 April 2014.
Misteri Suara Bebek
Suara bioduck datang dalam set yang berjarak sekitar 3,1 detik. Suara-suara ini juga terjadi secara musiman, dan telah terdengar secara bersamaan di Timur Laut Weddell Antartika dan Australia Barat.
Paus-Paus Minke Antartika
Pada Februari 2013, saat musim panas di belahan bumi selatan, rekan Risch memasang sebuah alat pada dua paus minke Antartika (Balaenoptera bonaerensis) di barat Antartika. Alat tersebut dimaksudkan untuk mempelajari perilaku makan paus dan melacak gerakan mereka.
Pada alat tersebut juga terdapat mikrofon bawah air, dan Risch menganalisis rekaman akustiknya. Dia menemukan dalam rekaman tersebut suara bioduck, serta suara yang sudah dikenal sebelumnya dari Paus tersebut. "Jadi suara bioduck sekarang dapat dikaitkan secara tegas kepada paus minke Antartika," tulis Risch dan timnya dalam penelitian ini. Namun para peneliti tidak tahu pasti apakah suara bioduck yang terekam tersebut memang berasal dari paus minke atau dari paus lain atau hewan lain yang ada di dekatnya.
Apa arti suara tersebut bagi paus minke juga tetap menjadi misteri bagi para ilmuwan. Paus memang diketahui menggunakan suara saat kawin atau untuk navigasi. Para peneliti tidak tahu apakah hanya paus minke jantan yang membuat suara bioduck atau paus minke betina juga ikut serta. Misalnya, ikan paus humpback jantan, tidak seperti yang betina, telah diketahui "bernyanyi" dengan nyanyian yang kompleks selama musim kawin mereka.
Paus Minke Antartika
Fakta bahwa suara bioduck terdengar baik di Antartika maupun Australia Barat menunjukkan bahwa beberapa paus minke tetap di Antartika sepanjang tahun, sementara yang lain bermigrasi ke lintang yang lebih rendah, seperti yang paus lain lakukan.
Rekaman akan sangat berguna dalam pelacakan paus-paus ini di musim dingin, ketika survei visual tidak mungkin dilakukan karena kondisi cuaca. Peneliti bisa memasang mikrofon saat musim panas, dan kemudian mengambilnya kembali untuk mempelajari kegiatan paus di bulan-bulan musim dingin.
No comments:
Post a Comment