Semenanjung Sinai, Mesir |
Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun. Dan demi bukit Sina. Dan demi kota yang aman ini. (QS 95:1-3)
Tiga ayat di atas merupakan sumpah Allah SWT. Kalimat atau kata-kata sumpah Allah juga terdapat pada beberapa surah dan ayat lain dalam Alquran.
Pohon dan Buah Tiin |
Nama-nama di atas yang disebut oleh surah Attin ayat 1-3, adalah nama-nama yang di antaranya masih diperdebatkan. Di antara yang diperdebatkan itu adalah buah tin, zaitun, dan Thursina. Sementara itu, mengenai kata al-Balad al-Amin (negeri yang aman), para ulama sepakat bahwa negeri itu adalah Makkah.
Pohon Zaitun |
Kata Wa at-Tin wa az-Zaitun dirujuk pada Palestina yang daerah ini dikenal dengan pohon tin dan zaitun yang sangat banyak. Tempat ini merupakan tempat Nabi Isa AS ditugaskan sebagai rasul dalam menyebarkan agama tauhid (Nasrani).
Bukit Zaitun Palestina |
Dan, mengenai kalimat wa haadza al-Balad al-Amiin (dan demi kota/negeri yang aman ini), para ulama menyepakati bahwa negeri tersebut adalah Makkah.
Dari ketiga daerah dan kota yang disebutkan para mufassir itu, mereka memaknai bahwa yang dimaksud dalam surah Attin (ayat 1-3) itu adalah tiga negeri (kota) tempat tersebarnya agama Samawi, yaitu agama Yahudi (Thursina), Islam (Makkah), dan Nasrani (Palestina) yang hakikatnya berasal dari Tuhan yang sama.
Jadi, para mufassir dalam memaknai surah Attin ayat 1-3 itu terkait dengan penciptaan Allah SWT atas diri manusia sebagaimana ayat berikutnya. ”Allah bersumpah dengan menyebut tiga tempat lahirnya agama-agama Samawi dalam rangka menguraikan fitrah kesucian manusia,” jelas Sayyid Quthb.
Pendapat Lain
Namun demikian, pendapat lain menyatakan, Attin adalah nama Masjid Ashabul Kahfi. Menurut Ibnu Abbas, seorang penafsir besar, Attin adalah masjid yang letaknya berada di Damsyiq (Dimasyq).
Berbeda dengan Ibnu Abbas, Al-Qusimi memahami Attin dalam surah ini adalah tempat Buddha memperoleh jalan keabadian di bawah pohon Attin. Para penganut agama Buddha menamakan pohon tersebut dengan pohon bodhi atau fices religiosa (pohon ara suci) yang terdapat di Bihar.
Namun, ada juga yang berpendapat bahwa Attin adalah bukit tempat berlabuhnya perahu yang membawa Nabi Nuh AS bersama orang-orang yang beriman atau tempat Nabi Ibrahim AS mendapat wahyu Ilahi.
Seperti diketahui, Nabi Ibrahim AS adalah bapak nabi-nabi (Abul Anbiya’) serta pengumandang nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa. Ini mengisyaratkan bahwa keyakinan akan keesaan Allah haruslah menjadi pangkalan tempat bertolak dan pelabuhan tempat berlayar.
Bukit Sinai di semenanjung sinai Mesir |
”Siapa yang bisa memastikan bahwa yang dimaksud Allah SWT dengan Thursina itu adalah Sinai, Mesir? Sekiranya memang benar demikian, tentunya Allah SWT tidak mengatakan Siniin jika maksudnya Sinai.
Dimanakah Letak Bukit Thursina?
Ron Wyatt seorang ahli sejarah meng klaim bahwa dia menemukan lokasi
penyeberangan Musa dan kaumnya yang kita kenal dengan peristiwa
terbelahnya lautan. Dia berpendapat bahwa lokasi penyeberangan berawal
di pantai Nuweiba (semenanjung sinai) dan berakhir di perbatasan antara
yordania dan arab saudi sekarang. Kalau pendapat Ron ini benar, berarti
gunung sinai yang disebutkan dalam bibel maupun Quran bukan terletak di
semenanjung sinai mesir, tetapi terletak di daerah saudi arabia
sekarang.Rute perjalanan eksodus bani israel dari Mesir menurut Ron |
Dan Kami seberangkan Bani Israil ke seberang lautan itu, maka setelah mereka sampai kepada suatu kaum yang tetap menyembah berhala mereka, Bani lsrail berkata: "Hai Musa. buatlah untuk kami sebuah tuhan (berhala) sebagaimana mereka mempunyai beberapa tuhan (berhala)." Musa menjawab: "Sesungguh-nya kamu ini adalah kaum yang tidak mengetahui (sifat-sifat Tuhan)."(QS 7:138)
Menurut Ron lokasi tempat awal penyeberangan (Nuweiba) seperti yang ditunjukkan dibawah ini
Jadi Musa dan kaumnya keluar dari celah/lembah antara bukit yang bernama Wadi Watir, dan langsung berhadapan dengan laut merah teluk aqaba (antar semenanjung sinai dan arab). Mengapa Musa tidak bergerak ke kanan atau kekiri (selatan atau utara) untuk menghidari lautan? Jawabannya menurut Ron adalah disebelah selatan terhalang bukit yang curam yang langsung berbatasan dengan laut dan sebelah utara terdapat salah satu benteng atau pos penjagaan tentara mesir. itulah mengapa satu2nya jalan adalah ke depan, yaitu melewati lautan dengan membelahnya. Karena tidak ada waktu untuk membuat kapal disebabkan Firaun dan tentaranya sudah tampak menyusul mereka dikejauhan.
Celah menuju pantai Nuweiba tempat penyeberangan |
benteng pos penjagaan tentara Firaun. Banyak pos-pos seperti ini didaerah perbatasan mesir saat itu.
"Dan sesungguhnya kita benar-benar golongan yang selalu berjaga-jaga"(QS 7:56) |
Roda kereta perang tentara firaun |
As roda kereta bangsa Mesir |
Pilar yang ditemukan di pantai Nuweiba |
Pilar yang ditemukan dipantai arab |
Jadi menurut Ron, Musa membawa kaumnya menuju Arab dan penyelidikannya (sebenarnya penduduk lokal sudah mengetahui) menemukan bahwa yang sekarang dikenal dengan nama Jabal Lawz lah yang dimaksud dalam kitab-kitab sebagai bukit Thursina.
Jabal Lawz Arab Saudi |
Satu Pohon Zaitun
Maka tatkala Musa sampai ke (tempat) api
itu, diserulah dia dari (arah) pinggir lembah yang sebelah kanan(nya)
pada tempat yang diberkahi, dari sebatang pohon kayu, yaitu: "Ya Musa,
sesungguhnya aku adalah Allah, Tuhan semesta alam (QS 28:30)
dan pohon kayu keluar dari Thursina, yang menghasilkan minyak, dan pemakan makanan bagi orang-orang yang makan. (QS 23:20)Batu yang dibelah Musa untuk menyediakan air minum bagi kaumnya |
Dan mereka Kami bagi menjadi dua belas suku
yang masing-masingnya berjumlah besar dan Kami wahyukan kepada Musa
ketika kaumnya meminta air kepadanya: "Pukullah batu itu dengan
tongkatmu!." Maka memancarlah dari padanya duabelas mata air.
Sesungguhnya tiap-tiap suku mengetahui tempat minum masing-masing. Dan
Kami naungkan awan di atas mereka dan Kami turunkan kepada mereka manna
dan salwa. (Kami berfirman): "Makanlah yang baik-baik dari apa yang
telah Kami rezkikan kepadamu." Mereka tidak menganiaya Kami, tapi
merekalah yang selalu menganiaya dirinya sendiri. (QS 7:160)
Blue Print patung sapi Samiri? |
kemudian Samiri mengeluarkan
untuk mereka patung anak lembu yang bertubuh dan bersuara, maka mereka
berkata: "Inilah Tuhanmu dan Tuhan Musa, tetapi Musa telah lupa." (QS 20:88)
A = Saudi Guard House
B = Altar with Petroglyphs
C = Remains of 12 Pillars
D = Large Altar at the foot of Mt. Sinai
e = Red Lines mark Wells
e = Aqua Lines mark Stone Fence
B = Altar with Petroglyphs
C = Remains of 12 Pillars
D = Large Altar at the foot of Mt. Sinai
e = Red Lines mark Wells
e = Aqua Lines mark Stone Fence
Anda juga dapat melihat Jabal Lawz (Thursina) di Google Earth
28.5851° Latitude
35.3534° Longitude
35.3534° Longitude
Benarkah Bukit Thursina adalah Jabal Lawz di Arab Saudi dan bukan gunung Sinai di Mesir? Sebenarnya penduduk Lokal (suku badui) di sekitar Jabal Lawz dan Tabuk sudah menyebutnya Jabal Musa, dan kemungkinan besar pemerintah Arab Saudi pun telah lama mengetahuinya. Mungkin untuk menghindari silang pendapat dengan Mesir, pemerintah Saudi tidak terlalu memberitakannya. Dan perlu dicatat bahwa sebagian besar umat Yahudi dan Nasrani tidak setuju dengan teori bahwa gunung Thursina itu lokasinya di Arab Saudi. Israel mengklaim bahwa Thursina berada di Palestina, sedangkan kaum Nasrani banyak yang berpendapat bahwa Thursina berada di Mesir, yaitu gunung Sinai.
sumber: http://versesofuniverse.blogspot.com/2011/07/two-mountains-jabal-sinai-jabal-lawz.html
No comments:
Post a Comment