Danau Biru atau Blue Lake (Rotomairewhenua dalam bahasa Māori) adalah
sebuah danau air tawar kecil di Nelson Lakes National Park, di bagian
utara Southern Alps, Selandia Baru. Dalam penelitian yang dilakukan pada
tahun 2011, peneliti dari National Institute of Water and Atmospheric
Research (NIWA) telah menemukan bahwa danau ini memiliki kejernihan
visual ekstrim hingga 80 meter, yang dianggap hampir sama dengan
kejernihan optik air suling. Visibilitas Blue Lake bahkan melampaui dari
visibilitas danau jernih yang terkenal yaitu Te Waikoropupu Springs di
Golden Bay yang memiliki visibilitas 63 meter.
Blue Lake ditandai dengan warna biru-violet yang terlihat hanya di perairan alami yang sangat jernih. Di musim semi danau ini dialiri oleh danau glasial tetangganya yaitu Danau Constance, tapi air yang menuju blue lake harus melewati puing-puing longsor yang membentuk bendungan alami diantara dua danau tersebut. Bendungan alami ini menyaring hampir semua partikel yang tersuspensi dalam air memberikan warna biru-violet alami pada blue lake.
Hidrologis dari NIWA, Rob Merrilees saat melihat blue lake, mencurigai bahwa Blue Lake mungkin luarbiasa secara optis, karena badan air ini memiliki banyak kemiripan dengan Te Waikoropupu. Dia kemudian menceritakan kecurigaannya kepada ilmuwan spesialis optik NIWA, Dr Rob Davies - Colley, yang pernah memimpin penelitian pada Te Waikoropupu Springs. Setelah kunjungan awal untuk penelitian pada Blue Lake di bulan Maret 2009, kedua Rob tersebut terkejut menemukan bahwa visibilitas Blue Lake melampaui dari visibilitas Te Waikoropupu.
Mereka kemudian mengadakan studi ilmiah di blue lake dengan keterlibatan ilmuwan NIWA lainnya, Mark Gall, seorang ahli di bidang instrumentasi optik kelautan. Beberapa kunjungan dengan helikopter (total enam kali) menetapkan bahwa visibilitas horisontal pada blue lake berkisar 70-80 meter.
"Visibilitas teoritis dalam air suling adalah sekitar 80 meter, seperti yang diperkirakan dari pengukuran di laboratorium", kata Dr Davies-Colley. "Jadi Blue Lake adalah badan air alami yang visibilitasnya secara optik mendekati visibilitas air murni".
Blue Lake ditandai dengan warna biru-violet yang terlihat hanya di perairan alami yang sangat jernih. Di musim semi danau ini dialiri oleh danau glasial tetangganya yaitu Danau Constance, tapi air yang menuju blue lake harus melewati puing-puing longsor yang membentuk bendungan alami diantara dua danau tersebut. Bendungan alami ini menyaring hampir semua partikel yang tersuspensi dalam air memberikan warna biru-violet alami pada blue lake.
Hidrologis dari NIWA, Rob Merrilees saat melihat blue lake, mencurigai bahwa Blue Lake mungkin luarbiasa secara optis, karena badan air ini memiliki banyak kemiripan dengan Te Waikoropupu. Dia kemudian menceritakan kecurigaannya kepada ilmuwan spesialis optik NIWA, Dr Rob Davies - Colley, yang pernah memimpin penelitian pada Te Waikoropupu Springs. Setelah kunjungan awal untuk penelitian pada Blue Lake di bulan Maret 2009, kedua Rob tersebut terkejut menemukan bahwa visibilitas Blue Lake melampaui dari visibilitas Te Waikoropupu.
Mereka kemudian mengadakan studi ilmiah di blue lake dengan keterlibatan ilmuwan NIWA lainnya, Mark Gall, seorang ahli di bidang instrumentasi optik kelautan. Beberapa kunjungan dengan helikopter (total enam kali) menetapkan bahwa visibilitas horisontal pada blue lake berkisar 70-80 meter.
"Visibilitas teoritis dalam air suling adalah sekitar 80 meter, seperti yang diperkirakan dari pengukuran di laboratorium", kata Dr Davies-Colley. "Jadi Blue Lake adalah badan air alami yang visibilitasnya secara optik mendekati visibilitas air murni".
No comments:
Post a Comment