Di dalam teori penciptaan alam semesta,
setidaknya kita mengenal 2 teori yang populer, yakni teori Big Bang dan
teori partikel yang berproses.
Teori Big Bang yang saat ini telah menjadi mainstream, pertama kali diperkenalkan oleh Edwin Hubble. Teori ini juga mendapat dukungan dari Fisikawan terkemuka dunia Albert Einstein (1879-1955).
Teori Big Bang menyatakan alam semesta
ini, bermula dari satu ledakan besar atom raksasa, yang terjadi sekitar
13,7 milyar tahun yang lalu.
Dan teori ini mendapat dukungan ilmuan
muslim Prof Baiquni, yang menurutnya, Teori Big Bang sangat sesuai
dengan berita yang terdapat di dalam ayat-ayat Al Qur’an.
Proses Pembentukan Alam Semesta, menurut Baiquni
Berikut tathbiq (meminjam istilah M
Quraish Shihab), Prof. Achmad Baiquni terhadap ayat-ayat yang terkait
dengan penciptaan alam semesta:
1. Pada saat penciptaan (sekitar 13,7
milyar tahun yang lalu), langit (ruang waktu) dan bumi (ruang materi),
yang semula padu (dalam titik singularitas fisis), dipisahkan (ketika
keluar dari padanya)
# Q.S : Al-Anbiyaa’ (21) ayat 30 : “Dan
tidaklah orang-orang kafir itu melihat bahwa sama’ (ruang-waktu) dan
ardh (ruang-materi) itu dahulu sesuatu yang padu, kemudian Kami pisahkan
keduanya.”
2. Dalam pembangunan langit (ketika ruang
waktu keluar dengan ledakan yang dahsyat dari titik singularitas)
dilibatkan kekuatan yang tiada taranya (sehingga terjadi gejala
inflasi), yang kemudian diekspansikan (sebagaimana ia tampak kini
sebagai sebagai universum yang mengembang)
# Q.S. Adz-Dzariyaat (51) ayat 47 : “Dan
sama’ (ruang-waktu) itu Kami bangun dengan kekuatan dan sesungguhnya
Kami-lah yang meluaskannya.“
3. Pada pendinginan yang sangat cepat
(sebagai akibat inflasi tercapai keadaan “kelewat dingin”) dan terjadi
transisi fase, yang menyebabkan materialisasi energi secara berangsur,
(bersamaan dengan terciptanya alam-alam lain di samping kita): materi
yang muncul sebagai fase kedua sedangkan energi adalah fase pertamanya
# Q.S. Fushshilat (41) ayat 9, “
Katakanlah patutkah kalian kufur kepada yang telah menciptakan ardh
(ruang-materi) dalam dua yaum (fase) dan kalian mempersekutukan-Nya;
padahal Dia Tuhan semesta alam.”
4. Dengan adanya energi materi dalam
ruang alam, maka dimunculkanlah spin partikel sub nuklir, elektron,
foton, dan lainnyasebagai gerak pusaran serta ditetapkannya satu
muatan-muatan yang merupakan sumber kekuatan atau gaya (gravitasi,
nuklir kuat, nuklir lemah, dan listrik magnet) dalam empat tahapan
# Q.S. Fushshilat (41) ayat 10 “Dan
atasnya Dia ciptakan rawasiy dan memberkahinya serta menentukan aqwatnya
dalam empat yaum sebagai jawaban bagi yang bertanya.”
5. Sementara itu, ketika langit (ruang
alam) penuh “embunan” (sebagai akibat dari inflasi, sehingga energi
berubah menjadi materi). Allah mengundangkan segala peraturan yang
ditaati ruang dan materi (sebagai hukum alam yang mengendalikan sifat
dan kelakuan jagad raya)
# Q.S. Fushshilat (41) ayat 11 : ” Dalam
pada itu Dia mengarah pada penciptaan langit (ruang-alam) dan ia penuh
“embunan (dukhan)” (dari materialisasi energi), lalu Dia berkata
kepadanya dan kepada al-ardh (materi) : Datanglah kalian mematuhi
(peraturan)-Ku dengan suka atau terpaksa; keduanya menjawab: Kami datang
dengan kepatuhan.”
6. Allah menjadikan tujuh langit (ruang
alam) dalam dua tahap, (pada saat inflasi dan sesudahnya) dan menetapkan
hukum-hukum alam yang berlaku di dalamnya. Serta menghiasi langit dunia
dengan pelita-pelita (dalam bentuk bintang, bulan, mata hari dan
sebagainya) serta menjaganya ( dengan memberikan atmosfer, lapisan ozon
dan sebagainya)
# Q.S. Fushshilat (41) ayat 12 : “Lalu
diciptakan-Nya tujuh langit (tujuh ruang alam) dalam dua tahap, dan pada
setiap langit (ruang alam) Dia mewahyukan urusannya masing-masing.
Kemudian langit yang dekat (dengan bumi), Kami hiasi dengan
bintang-bintang, dan (Kami ciptakan itu) untuk memelihara. Demikianlah
ketentuan (Allah) Yang Maha Perkasa, Maha Mengetahui”
7. Allah-lah yang menciptakan tujuh
langit (ruang alam) dan tujuh Bumi padanannya (atau materi masing-masing
alam yang di dalam ayat tersebut dinyatakan memiliki hukum mereka
masing-masing yang tidak perlu sama)
# Q.S At-Talaaq (65) ayat 12 : “Allah
yang menciptakan tujuh langit (tujuh ruang alam) dan tujuh bumi
padanannya (materi masing-masing alam). Perintah Allah berlaku padanya,
agar kamu mengetahui bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan
ilmu Allah benar-benar meliputi segala sesuatu.”
8. Allah menciptakan langit (ruang alam)
serta bumi (materi alam) dan apa saja yang berada di antaranya dalam
enem priode atau tahapan, sambil menegakkan pemerintahan-Nya. (tahap
inflasi dan tahap ekspansi ruang alam yang sesuai dengan tahap energi
dan tahap materialisasi yang diikuti tahap penciptaan interaksi
gravitasi, nuklir kuat, nuklir lemah dan elektromagnetik)
# Q.S. As-Sajdah (32) ayat 4 : “Allah-lah
yang menciptakan langit (ruang-alam) dan materi dan apa yang ada di
antara keduanya dalam enam yaum, dan pada saat itu pula menegakkan
pemerintahan-Nya (yang seluruh perangkat peraturannya ditaati oleh
segenap mahluk-Nya dengan suka hati)… “
9. Dia menciptakan langit (ruang alam)
serta bumi (materi alam) dalam enam tahapan sementara itu telah
ditegakkan pemerintahan-Nya pada materi yang bersifat fluida (atau segal
peraturan atau hukum alam-Nya telah efektif pada seluruh makhluk-Nya,
yang pada waktu itu masih berujud zat alir yang sangat rapat dan sangat
panas)
# Q.S. Hud (11) ayat 7 : ” Dan Dia-lah
yang telah menciptakan ruang-alam dan materi dalam enam tahapan, sedang
pemerintahan-Nya telah tegak pada fase zat alir, untuk menguji siapakah
di antara kalian yang lebih baik amalannya”.
10. Allah menahan alam semesta untuk tidak “mbedal” dan untuk tidak mengembang terus tanpa henti
# Q.S. Fathir (35) ayat 41 : ”
Sesungguhnya Allah menahan ruang-alam dan materi di dalamnya agar jangan
lenyap (sebagai jagad-raya yang terbuka), dan sungguh jika keduanya
akan lenyap tiada siapa pun yang dapat menahan keduanya selain Allah;
sesungguhnya Dia
adalah Maha Penyantun dan Maha Pengampun”.
adalah Maha Penyantun dan Maha Pengampun”.
11. Allah akan mengecilkan kembali jagad
raya seperti sedia kala, ketika jagad raya diciptakan pada awalnya, yang
menjamin bahwa alam kita bersifat tertutup (closed universe)
# Q.S. Al-Anbiyaa’ (21) ayat 104 : ” Pada
hari Kami gulung ruang alam laksana menggulung lembaran tulis;
sebagaimana Kami telah mulai awal penciptaan, begitulah Kami akan
mengembalikannya; itulah janji yang akan kami tepati; sesungguhnya
Kamilah yang akan
melaksanakannya”.
melaksanakannya”.
Teori Big Bang bukan tidak ada yang menentangnya, salah satu penentangnya adalah Dr. Behram (Berhram Kursunoglu,
Direktur Pusat Theoritical Studies pada University Miami USA). Menurut
Teori Dr. Behram, penciptaan alam semesta bukanlah berasal dari
peristiwa ledakan atom raksasa (Big Bang), melainkan akibat dari
partikel-partikel yang berproses.
Proses Pembentukan Alam Semesta, menurut Nazwar Syamsu
Teori Dr. Behram ini mendapat dukungan oleh seorang cendikiawan muslim, yang bernama Nazwar Syamsu.
Di dalam bukunya yang berjudul “Al
Qur’an, dasar tanya jawab Ilmiah”, Nazwar Syamsu mencatat setidaknya ada
5 hal yang masih misteri dalam Teori Big Bang, yaitu :
1. Bagaimana bisa terwujud atom raksasa ?
2. Jika atom raksasa tersebut di merupakan, ciptaan ALLAH, mana dalilnya dalam Al Qur’an ?
3. Dimana dahulu atom raksasa itu berada, sebelum terjadi ledakan ?
4. Mengapa ada sebagian galaksi yang semakin mendekat ?
5. Mengapa planet-planet (materi) yang terjadi akibat ledakan, berbeda-beda wujud dan fungsinya ?
Menurut Nazwar Syamsu, alam semesta
bermula dari ALMAA’ (Kekosongan Mutlak), yang diberi Rawasiya (Daya
Magnet), sehingga muncul partikel-partikel yang membentuk atom Hydrogen.
Hydrogen atas ketentuan ALLAH kemudian
mempergandakan diri membentuk elemen-elemen lain, yang kemudian
berkumpul menjadi molekul-molekul benda.
1. Alam semesta bemula dari Kekosongan Mutlak
# Q.S. Hud (11) ayat 7 :” Dan Dia-lah
yang telah menciptakan sama’ (ruang-alam) dan ardh (materi) dalam enam
yaum (tahapan), sedang semesta-Nya di atas ALMAA’ (kekosongan mutlak),
untuk menguji siapakah di antara kalian yang lebih baik amalannya…”
2. Kemudian ALLAH memberinya Rawasiya (Daya Peneguh Magnet)
# Q.S. Fushshilat ayat 10 :” Dan Dia
menjadikan Rawasiya (Magnet sebagai Peneguh) dari atasnya, dan Dia
memberkahi serta menentukan kadar aqwat [daya yang membentuk kekuatan]
padanya dalam empat yaum (tahapan). Itulah penjelasan bagi yang
mempertanyakan.”
Para ilmuwan kini memahami bahwa semua
proses yang berlangsung di alam semesta ini diatur dan diteguhkan oleh
empat macam interaksi (gaya, force), yaitu:
Pertama, Interaksi Gravitasi, yaitu gaya
yang bekerja pada seluruh partikel yang mempunyai massa, mengatur
tarik-menarik benda-benda, mulai dari meneguhkan kita pada permukaan
bumi sampai kepada pembentukan tatasurya dan galaksi.
Kedua, Interaksi Elektromagnetik, yaitu
gaya yang bekerja pada seluruh partikel yang bermuatan listrik, mengatur
seluruh reaksi kimia, mulai dari terbentuknya atom sampai kepada proses
berfikir dalam otak manusia.
Ketiga, Interaksi Kuat (Strong
Interaction), yaitu gaya yang mengikat partikel-partikel (zarrah-zarrah)
proton dan netron yang menyusun inti atom.
Keempat, Interaksi Lemah (Weak
Interaction), yaitu gaya yang mengatur perubahan suatu atom menjadi atom
lain, mulai dari proses keradioaktifan (transmutasi inti) sampai kepada
perubahan hidrogen menjadi helium pada matahari dan bintang sehingga
tetap memancarkan cahaya.
3. Dengan adanya Rawasiya (Daya Peneguh Magnet), terjadilah proses partikel sehingga terbentuk kumpulan hydrogen
# QS. Al-Anbiya’ (21) ayat 30 : “Tidakkah
orang-orang kafir itu memperhatikan bahwa ruang alam dan materi dulunya
sebingkah (kumpulan Hydrogen), lalu KAMI pisahkan keduanya dan KAMI
jadikan tiap yang hidup dari ALMAA’ (atom asal Hydrogen). Tidakkah
mereka beriman ?”
Ketika ALMAA’ (Kekosongan Mutlak) diberi
Rawasiya (Daya Magnet), maka berputarlah kekosongan tadi menjadi inti
atom yang berputar pada sumbunya.
Kini ALMAA’ tersebut telah menjadi
Nuclear. Kemudian Nuclear yang terdiri dari ALMAA’ dan Rawasiya yang
berputar menimbulkan Elektron dan Positron sebagai pembungkus, komposisi
kesemuanya ini dinamakan Hydrogen sebagai atom asal.
4. Atas ketentuan ALLAH, kemudian atom
asal Hydrogen ini menggandakan diri, sehingga membentuk kumpulan
Hydrogen. Kumpulan Hydrogen ini lalu terpisah, membentuk elemen-elemen
lain, yang kemudian berkumpul menjadi molekul-molekul benda.
Dari kedua teori ini, baik Teori Big Bang
maupun Teori Partikel Berproses, sama-sama mendapat sokongan dari
ilmuwan muslim, dan masing-masing pihak menggunakan dalil Al Qur’an,
untuk memperkuat argumennya.
Mana yang benar ?
Hanya kepada ALLAH “kebenaran sejati” itu berasal, dan kita hanya mencoba untuk mendekatinya…
WaLlahu a’lamu bishshawab
No comments:
Post a Comment