Mengapa langit malam kita gelap?
Mungkin anda megira jawabannya sudah sangat jelas - matahari tidak
bersinar! Atau karena rotasi bumi sehingga matahari bersinar di bagian
lain dari bumi kita. Tetapi, satu satunya alasan mengapa langit terlihat
biru disaat pagi adalah sinar matahari yang tersebar di atmosfir. Jika
bumi tidak mempunyai atmosfir (seperti di bulan), langit akan selalu
terlihat gelap, meskipun matahari sedang bersinar. Lalu, mari kita
ulangi lagi pertanyaannya- mengapa angkasa itu gelap?
Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah malam; Kami tanggalkan siang dari malam itu, maka dengan serta merta mereka berada dalam kegelapan. (QS 36:37)
Kita tahu, ruang angkasa berisi milyaran bintang dan galaksi,- katakanlah rata-rata semua bintang kira-kira seterang matahari (sebenarnya ada yg lebih terang dan ada yang lebih redup), dan di langit yang luas, titik manapun yang anda pilih untuk dipandang, maka seharusnya pandangan anda akan bertemu dengan sebuah bintang atau galaksi. Jadi, langit seharusnya terang, siang ataupun malam! Dan karena kenyataannya tidak seperti itu, apakah kegelapan langit itu berarti ada ruang dimana bintang dan galaksi.. sama sekali tidak ada? Sebuah perbatasan antara ada dan ketiadaan? Atau "tepi" ruang angkasa?
Tidak tepat begitu- semua bukti sepertinya menunjukan bahwa ruang angkasa tidak bertepi. Tetapi alam semesta kita berhingga (dalam dua dimensi ini analog dg kulit bola yang tiada tepi namun berhingga). Alam semesta berhingga dalam ruang-waktu: alam semesta mempunyai awal. Setidaknya sekitar 13.7 milyar tahun yang lalu, ketika alam semesta sangatlah kecil dan terbelut dengan dirinya, dimana pengertian kita tentang ruang dan waktu pun menjadi kabur. Dan karena waktu telah berjalan sejak "awal semesta", ini berarti bahwa bintang yang diperlukan untuk mengisi "cahaya disegala arah" sangatlah jauh, sehingga cahaya mereka belum memiliki cukup waktu untuk mencapai kita...
Jika alam semesta adalah badai, maka saat ini kita sedang menunggu untuk mendengar suara petir dari bintang-bintang yang sangat jauh. Luarbiasanya lagi - karena cahaya membutuhkan waktu untuk melintasi ruang, ketika kita mengarahkan teleskop pada objek yang sangat jauh, kita sebenarnya melihat bagian alam semesta ketika cahaya sedang dipancarkan. Jadi, ketika kita melihat cahaya yang berusia 13.5 milyar tahun, bukan berarti kita tidak bisa melihat bintang karena sinar mereka belum mencapai kita, tetapi kita tidak bisa melihat bintang karena kita sedang melihat awal alam semesta sebelum bintang-bintang terbentuk! alam semesta tanpa bintang! Sekarang, itu terdengar seperti alasan yang bagus mengapa kita melihat langit itu gelap.
Meskipun kita bisa mencari tempat di angkasa yang tidak ada bintang dengan melihat jauh kedalam waktu. Tetapi ketika kita mengarahkan teleskop kita kesana, kita tetap melihat cahaya. Bukan cahaya bintang, tetapi cahaya yang tersisa dari ledakan dashyat (Big Bang). Dan kita menemukan "radiasi latar belakang kosmik" yang dipancarkan kurang lebih dari segala arah, membuat latar belakang untuk para bintang. Jadi, sebenarnya langit TIDAK benar-benar gelap di saat-saat awalnya.
Tapi mengapa teleskop kita berkata bahwa langit tidak gelap, sedangkan kita melihat langit gelap? Inilah sebuah petunjuk untuk jawaban sebenarnya: ketika teleskop Hubble memotret bintang dari wilayah ekstrim Hubble yang sangat indah, ia mengambil gambarnya dengan kamera infrmerah. Mengapa? Bintang dan galaksi yang jauh terus menjauh dari kita karena semesta terus membesar dan mengembang. Ini analog dengan ketika sebuah piringan hitam melambat, dan menurunkan nada suara. Efek Doppler menyebabkan bintang yang menjauh dari kita terlihat merah, dan semakin jauh bintangnya, semakin cepat mereka menjauh maka akan semakin merah mereka menjadi, sampai mereka menjadi... inframerah. Saat itu, kita tidak bisa melihat mereka lagi. setidaknya dengan mata telanjang- dan itulah mengapa langit malam terlihat gelap!
Dengan kata lain: Jika kita tinggal di alam semesta yang tidak terhingga
dan tidak berubah, seluruh angkasa akan terlihat terang seperti
matahari. Karena langit pada kenyataannya terlihat gelap pada malam
hari, maka alam semesta haruslah mempunyai awal , oleh karena itu tidak
semua arah terlihat bintang. Dan yang lebih penting, karena cahaya dari
bintang yang sangat jauh (dan cahaya latar kosmik yang lebih jauh)
mengalami pergeseran kearah spektrum merah dari sperktrum tampak yang
disebabkan dari pengembangan alam semesta, membuat kita tidak bisa
melihatnya. Akhirnya! Kita telah mengetahui mengapa langit malam hari
itu gelap, dan mengapa tidak.
Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku, jika Allah menjadikan untukmu malam itu terus menerus sampai hari kiamat, siapakah Tuhan selain Allah yang akan mendatangkan sinar terang kepadamu? Maka apakah kamu tidak mendengar?"
Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku, jika Allah menjadikan untukmu siang itu terus menerus sampai hari kiamat, siapakah Tuhan selain Allah yang akan mendatangkan malam kepadamu yang kamu beristirahat padanya? Maka apakah kamu tidak memperhatikan?" Dan karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, supaya kamu beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari sebahagian dari karunia-Nya (pada siang hari) dan agar kamu bersyukur kepada-Nya. (QS 28:71-73)
Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah malam; Kami tanggalkan siang dari malam itu, maka dengan serta merta mereka berada dalam kegelapan. (QS 36:37)
Lihat Juga Videonya dibawah agar lebih jelas!
Dengan banyaknya bintang dan galaksi, seharusnya tidak ada ruang atau titik gelap di langit
Kita tahu, ruang angkasa berisi milyaran bintang dan galaksi,- katakanlah rata-rata semua bintang kira-kira seterang matahari (sebenarnya ada yg lebih terang dan ada yang lebih redup), dan di langit yang luas, titik manapun yang anda pilih untuk dipandang, maka seharusnya pandangan anda akan bertemu dengan sebuah bintang atau galaksi. Jadi, langit seharusnya terang, siang ataupun malam! Dan karena kenyataannya tidak seperti itu, apakah kegelapan langit itu berarti ada ruang dimana bintang dan galaksi.. sama sekali tidak ada? Sebuah perbatasan antara ada dan ketiadaan? Atau "tepi" ruang angkasa?
Tidak tepat begitu- semua bukti sepertinya menunjukan bahwa ruang angkasa tidak bertepi. Tetapi alam semesta kita berhingga (dalam dua dimensi ini analog dg kulit bola yang tiada tepi namun berhingga). Alam semesta berhingga dalam ruang-waktu: alam semesta mempunyai awal. Setidaknya sekitar 13.7 milyar tahun yang lalu, ketika alam semesta sangatlah kecil dan terbelut dengan dirinya, dimana pengertian kita tentang ruang dan waktu pun menjadi kabur. Dan karena waktu telah berjalan sejak "awal semesta", ini berarti bahwa bintang yang diperlukan untuk mengisi "cahaya disegala arah" sangatlah jauh, sehingga cahaya mereka belum memiliki cukup waktu untuk mencapai kita...
Jika alam semesta adalah badai, maka saat ini kita sedang menunggu untuk mendengar suara petir dari bintang-bintang yang sangat jauh. Luarbiasanya lagi - karena cahaya membutuhkan waktu untuk melintasi ruang, ketika kita mengarahkan teleskop pada objek yang sangat jauh, kita sebenarnya melihat bagian alam semesta ketika cahaya sedang dipancarkan. Jadi, ketika kita melihat cahaya yang berusia 13.5 milyar tahun, bukan berarti kita tidak bisa melihat bintang karena sinar mereka belum mencapai kita, tetapi kita tidak bisa melihat bintang karena kita sedang melihat awal alam semesta sebelum bintang-bintang terbentuk! alam semesta tanpa bintang! Sekarang, itu terdengar seperti alasan yang bagus mengapa kita melihat langit itu gelap.
Meskipun kita bisa mencari tempat di angkasa yang tidak ada bintang dengan melihat jauh kedalam waktu. Tetapi ketika kita mengarahkan teleskop kita kesana, kita tetap melihat cahaya. Bukan cahaya bintang, tetapi cahaya yang tersisa dari ledakan dashyat (Big Bang). Dan kita menemukan "radiasi latar belakang kosmik" yang dipancarkan kurang lebih dari segala arah, membuat latar belakang untuk para bintang. Jadi, sebenarnya langit TIDAK benar-benar gelap di saat-saat awalnya.
Tapi mengapa teleskop kita berkata bahwa langit tidak gelap, sedangkan kita melihat langit gelap? Inilah sebuah petunjuk untuk jawaban sebenarnya: ketika teleskop Hubble memotret bintang dari wilayah ekstrim Hubble yang sangat indah, ia mengambil gambarnya dengan kamera infrmerah. Mengapa? Bintang dan galaksi yang jauh terus menjauh dari kita karena semesta terus membesar dan mengembang. Ini analog dengan ketika sebuah piringan hitam melambat, dan menurunkan nada suara. Efek Doppler menyebabkan bintang yang menjauh dari kita terlihat merah, dan semakin jauh bintangnya, semakin cepat mereka menjauh maka akan semakin merah mereka menjadi, sampai mereka menjadi... inframerah. Saat itu, kita tidak bisa melihat mereka lagi. setidaknya dengan mata telanjang- dan itulah mengapa langit malam terlihat gelap!
Hubble Extreme Deep Field |
Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku, jika Allah menjadikan untukmu malam itu terus menerus sampai hari kiamat, siapakah Tuhan selain Allah yang akan mendatangkan sinar terang kepadamu? Maka apakah kamu tidak mendengar?"
Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku, jika Allah menjadikan untukmu siang itu terus menerus sampai hari kiamat, siapakah Tuhan selain Allah yang akan mendatangkan malam kepadamu yang kamu beristirahat padanya? Maka apakah kamu tidak memperhatikan?" Dan karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, supaya kamu beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari sebahagian dari karunia-Nya (pada siang hari) dan agar kamu bersyukur kepada-Nya. (QS 28:71-73)
No comments:
Post a Comment