Pulau Paskah, (Rapa Nui) Chili yang luasnya 163,6 km², adalah sebuah
pulau yang terbentuk dari sebuah gunung yang sudah lama mati yang sangat
terpencil dan merupakan salah satu situs paling terkenal dan paling
banyak dikunjungi di dunia arkeologi. karena sekitar setengah dari 887
patung batu besar tetap berada di Rano Raraku. banyak yang
bertanya-tanya mengapa begitu banyak patung yang tersisa belum selesai,
kapan yang terakhir dipahat, dan bagaimana mereka diangkut pada masa
itu, yaitu sekitar abad ke 5M?
|
Pulau Paskah dan kawahnya |
Moai
Walaupun bagian yang sering terlihat hanyalah "kepala", moai sebenarnya
mempunyai batang tubuh yang lengkap; namun banyak moai yang telah
tertimbun hingga lehernya. Kebanyakan dipahat dari batu di
Rano Raraku.
Tambang di sana sepertinya telah ditinggalkan dengan tiba-tiba, dengan
patung-patung setengah jadi yang ditinggalkan di batu. Teori populer
menyatakan bahwa moai tersebut dipahat oleh penduduk Polinesia (
Rapanui)
pada saat pulau ini kebanyakan berupa pepohonan dan sumber alam masih
banyak yang menopang populasi 10.000-15.000 penduduk asli Rapanui.
Mayoritas moai masih berdiri tegak ketika Roggeveen datang pada 1722.
Kapten
James Cook
juga melihat banyak moai yang berdiri ketika dia mendarat di pulau pada
1774. Hingga abad ke-19, seluruh patung telah tumbang akibat peperangan
"Rongorongo"
Ada berbagai lembaran (tablet) yang ditemukan di pulau yang berisikan tulisan misterius. Tulisan, yang dikenal dengan
Rongorongo, belum dapat diuraikan walaupun berbagai generasi
ahli bahasa telah berusaha. Seorang sarjana Hongaria, Wilhelm atau
Guillaume de Hevesy, pada 1932 menarik perhatian tentang kesamaan antara beberapa karakter rongorongo Pulau Paskah dan tulisan pra-sejarah
Lembah Indus di India, yang menghubungkan lusinan (sedikitnya 40) rongorongo dengan tanda cap dari
Mohenjo-daro (
Bukti lain dari Ancient Global Civilisation?).
Hubungan ini telah diterbitkan kembali di berbagai buku. Arti
rongorongo kemungkinan ialah damai-damai, dan tulisannya mungkin
mencatat dokumen perjanjian damai, misalnya antara yang bertelinga
panjang dan penguasa bertelinga pendek. Namun, penjelasan tersebut masih
dalam perdebatan.
|
Petrogliph di Rano Kau, pulau Paskah |
Penduduk asli pulau paskah ketika ditemukan adalah ras polinesia.
penjelajah asal belanda, jacob roggeveen yang mengunjungi pulau tersebut
di hari paskah tahunn 1722 (asal nama pulau paskah), mengelompokkan
penduduk asli menjadi tiga:
1. berkulit gelap,
2. berkulit merah,
3. berkulit sangat pucat dengan rambut merah.
Tidak begitu jelas, mengapa penduduk pulau kecil dan terpencil di laut pasifik ini berbeda beda warna kulit.
|
Moai
di tambang Raraku Rano, sisa-sisa sebuah peradaban yang runtuh. Untuk
membantu mengungkap beberapa misteri menyelubungi Pulau Paskah, sebuah
tim arkeolog terdiri dari 75 orang bekerja selama satu bulan dengan
alat dan bahan kuno yang tersedia untuk kuno di Pulau Paskah. Dalam 1
bulan itu, tim berjuang dan hampir tidak mampu mengangkat hanya Moai
kecil yang beratnya 10-ton. Percobaan itu tidak berhasil menjelaskan
bagaimana ratusan patung batu raksasa yang mendominasi pantai pulau itu
dipindahkan dan didirikan. |
Rano Raraku adalah tambang di Pulau Paskah adalah situs peninggalan
purbakala yang luar biasa tempat pembuatan Moai yang dipotong dari batu
vulkanik dan dipahat sebelum ditransportasikan ke berbagai situs di
pulau itu. Setidaknya 288 dari patung monumental Moai yang besar sekali
berdiri di atas platform batu besar yang disebut AHU. Bagaimana
memindahkan Moai?
|
Beberapa
Moai ditempatkan pada platform upacara dan penguburan disebut Ahu. Dan
dianggap sangat tidak sopan untuk berjalan di Ahu. |
|
15
Moai menghadap ke arah pulau di Ahu Tongariki dekat Rano Raraku. Para
Moai telah digali dan dipulihkan oleh arkeolog Chili Claudio Cristino
pada 1990-an. |
Teori-teori memindahkan Moai
1. Berdasarkan kepercayaan penduduk
setempat patung-patung itu diangkat dan diberdirikan dengan menggunakan
kekuatan gaib yg disebut Mana, yang dikerahkan oleh raja-raja jaman
dulu.
2. teori lain melibatkan makhluk luar
angkasa. makhluk cerdas dari luar angkasa ini meminta penduduk asli
membuat patung yg dibilang lebih mirip robot. pengangkatan menggunakan
benda terbang.
3. teori lain lagi adalah dengan
menggunakan tali, moai dimiringkan dan diputar menggelinding dengan
tahanan tali tersebut. tapi setelah dicoba hasilnya gagal, cuma bisa
bergeser dikit aja...
4. teori lainnya adalah
menggelindingkan moai di atas bantalan ubi dan kentang. tapi yg lebih
dipercaya adalah dengan menggunakan kayu gelinding dan didirikan dengan
katrol dari kayu panjang dan batu. tapi metode ini riskan merusak
patung.
Diantara teori teori diatas, teori keempatlah yang dipercaya para ahli
sejarah saat ini. Penduduk pulau paskah menebang pohon pohon di pulau
itu kebanyakan untuk mengangkut Moai Moai yang mereka buat. Lama
kelamaan tak satupun pohon di pulau itu tersisa (sampai sekarang tak ada
pohong besar dan tua di pulau ini). Hal ini membuat pulau paskah yang
dulunya adalah pulau surga, berubah menjadi tandus. Penduduk pulau
paskah mulai terserang kelaparan yang akhirnya membuat mereka saling
bunuh dan mempraktekkan kanibalisme.
|
Kawah Osterinsel, Rano Kao |
|
Ada
sistem gua yang luas juga di Pulau Paskah, beberapa dengan
langit-langit dan dinding yang dicat dengan seni gua pribumi. Gua
digunakan oleh penduduk untuk bersembunyi selama perang suku dan mungkin
setelah penduduk yang tersisa mulai kelaparan dan kanibal.. Gua ini
diterjemahkan sebagai "Gua Manusia Makan" dan "Gua Makan Manusia" karena
diyakini penduduk asli beralih ke kanibalisme untuk bertahan hidup.
Setelah menggunakan semua sumber daya lingkungan di tempat yang dulunya
sebuah pulau surga yang subur, kelaparan diduga membuat pribumi untuk
makan satu sama lain. |
Kalau benar teori ini, berarti pulau Paskah adalah lambang keserakahan
manusia yang berakibat rusaknya ekologi dan pada gilirannya membuat
kesengsaraan pada manusia itu sendiri
|
Moai di dekat jalan setapak |
|
Tetap bersahabat dan bersama sampai akhir |
|
Moai di Rano Raraku |
|
Sunset di Tahai Ahu, pulau paskah |
|
Sebagian
besar moai dipahat dari batu vulkanik. Rata-rata tingginya sekitar 14
,5 meter dan beratnya sekitar 14 ton. Ada beberapa Moai yang tingginya
33 meter, beratnya lebih dari 80 ton. Beberapa patung monumental
lainnya hanya dipotongkan dari batuan dasar, namun panjangnya 65 kaki
dan diperkirakan memiliki berat sekitar 270 ton. Beberapa sumber
menyarankan maoi maoi mungkin ditransportasikan oleh sekitara 50 dan 150
orang dengan rol yang terbuat dari pohon-pohon di pulau itu. | | |
No comments:
Post a Comment