BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Di
era modern ini hampir semua alat atau mesin, dari komputer ke mesin cuci ke bor
listrik, mempunyai rangkaian listrik di jantungnya, sebuah penomen yang dikenal
sebagai induksi elektromagnetik jika sebuah fluks magnetik yang melalui sebuah
rangkaian berubah, maka sebuah tegangan dan sebuah arus di induksi dalam
rangkaian itu. dalam sebuah stasium pembangkit daya,magnet-magnet bergerak
relatif terhadap koil-koil kawat untuk menghasilkan sebuah fluks magnetik yang
berubah - ubah itu dan karena itu maka akan menghasilkan sebuah tegangan.
komponen kunci lainnya dari sistem daya listrik, seperti transformator, juga
bergantung pada tegangan yang diinduksi secara magnetik. ketika induksi
elektromagnetik di temukan pada tahun 1830-an, induksi elektromagnetik semata-mata
hanyalah rasa keingintahuan dilaboratorium.
prinsip
sentral dari induksi elektromagnetik adalah hukum faraday. hukum ini mengaitkan
tegangan induksi pada fluks magnetik
yang berubah-ubah untuk sebarang simpal, termasuk suatu rangkaian tertutup,kita
juga bisa membicarakan hukum lenz, yang membantukita untuk meramalkan arah
tegangan induksi dan arah arus induksi.
B.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan
masalah yang dapat kami utarakan adalah sebagai berikut:
1.
Apakah manfaat induksi elektromagnetik dalam kehidupan
sehari hari.
2.
bagaimanakah prinsip kerja induksi
elektromagnetik dalam kehidupan sehari-hari.
3.
apa yang dimaksud dengan GGL induksi.
4.
apa yang menyebabkan terjadinya GGL induksi.
C.
Tujuan
Adapun
tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut:
1.
Manfaat dalam kehidupan sehari-hari.
2.
prinsip kerja induksi elektromagnetik.
3.
untuk mengetahui GGL induksi.
4.
untuk mengetahui penyebab terjadinya GGL
induksi.
BAB II
LANDASAN TEORI
Michael Faraday
(1791-1867), seorang ilmuwan berkebangsaan Inggris, membuat hipotesis (dugaan)
bahwa medan magnet seharusnya dapat menimbulkan arus listrik.
Berdasarkan percobaan, ditunjukkan bahwa gerakan magnet di dalam kumparan menyebabkan jarum galvanometer menyimpang.Jika kutub utara magnet digerakkan mendekati kumparan, jarum galvanometer menyimpang ke kanan.Jika magnet diam dalam kumparan, jarum galvanometer tidak menyimpang.
Berdasarkan percobaan, ditunjukkan bahwa gerakan magnet di dalam kumparan menyebabkan jarum galvanometer menyimpang.Jika kutub utara magnet digerakkan mendekati kumparan, jarum galvanometer menyimpang ke kanan.Jika magnet diam dalam kumparan, jarum galvanometer tidak menyimpang.
Jika
kutub utara magnet digerakkan menjauhi kumparan, jarum galvanometer menyimpang
ke kiri.Penyimpangan jarum galvanometer tersebut menunjukkan bahwa pada kedua
ujung kumparan terdapat arus listrik.Peristiwa timbulnya arus listrik seperti
itulah yang disebut induksi elektromagnetik. Adapun beda potensial yang timbul
pada ujung kumparan disebut gaya gerak listrik (GGL) induksi.
Terjadinya GGL induksi dapat dijelaskan seperti berikut.Jika kutub utara magnet didekatkan ke kumparan. Jumlah garis gaya yang masuk kumparan makin banyak. Perubahan jumlah garis gaya itulah yang menyebabkan terjadinya penyimpangan jarum galvanometer.
Terjadinya GGL induksi dapat dijelaskan seperti berikut.Jika kutub utara magnet didekatkan ke kumparan. Jumlah garis gaya yang masuk kumparan makin banyak. Perubahan jumlah garis gaya itulah yang menyebabkan terjadinya penyimpangan jarum galvanometer.
Hal
yang sama juga akan terjadi jika magnet digerakkan keluar dari kumparan. Akan
tetapi, arah simpangan jarum galvanometer berlawanan dengan penyimpangan
semula.Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penyebab timbulnya GGL induksi
adalah perubahan garis gaya magnet yang di lingkupi oleh kumparan.
B.
HUKUM FARADAY
Menurut Faraday,
besar GGL induksi pada kedua ujung kumparan sebanding dengan laju perubahan
fluks magnetik yang dilingkupi kumparan. Artinya, makin cepat terjadinya
perubahan fluks magnetik, makin besar GGL induksi yang timbul. Adapun yang
dimaksud Fluks Magnetikadalah kerapatan garis-garis gaya dalam medan
magnet, artinya fluks magnetik yang berada pada permukaan yang lebih luas
kerapatannya rendah dan kuat medan magnetik (B) lebih lemah, sedangkan pada
permukaan yang lebih sempit kerapatan fluks magnet akan kuat dan kuat medan
magnetik (B) lebih tinggi.
Satuan
internasional dari besaran fluks magnetik diukur dalam Weber,
disingkat Wb dan didefinisikan dengan:
”Suatu medan magnet
serba sama mempunyai fluks magnetik sebesar 1 weber bila sebatang penghantar
memotong garis-garis gaya magnetik selama satu detik akan menimbulkan gaya
gerak listrik (ggl) sebesar satu volt”.
Dari prinsip dasar
listrik magnet tadi dan dengan mempertimbangkan konsep simetri yang berlaku
dalam hukum alam, James Clerk Maxwell mengajukan suatu usulan. Usulan yang
dikemukakan Maxwell, yaitu bahwa jika medan magnet yang berubah terhadap waktu
dapat menghasilkan medan listrik maka hal sebaliknya boleh jadi dapat terjadi.
Dengan
demikian Maxwell mengusulkan bahwa medan listrik yang berubah terhadap waktu
dapat menghasilkan (menginduksi) medan magnet. Usulan Maxwell ini kemudian
menjadi hukum ketiga yang menghubungkan antara kelistrikan dan
kemagnetan.(James Clerk Maxwell peletak dasar teori gelombang elektromagnetik)
Jadi,
prinsip ketiga adalah medan listrik yang berubah-ubah terhadap waktu dapat
menghasilkan medan magnet. Prinsip ketiga ini yang dikemukakan oleh Maxwell
pada dasarnya merupakan pengembangan dari rumusan hukum Ampere. Oleh karena
itu, prinsip ini dikenal dengan namaHukum Ampere-Maxwell.
Dari
ketiga prinsip dasar kelistrikan dan kemagnetan di atas, Maxwell melihat adanya
suatu pola dasar. Medan magnet yang berubah terhadap waktu dapat membangkitkan
medan listrik yang juga berubah-ubah terhadap waktu, dan medan listrik yang
berubah terhadap waktu juga dapat menghasilkan medan magnet. Jika proses ini
berlangsung secara kontinu maka akan dihasilkan medan magnet dan medan listrik
secara kontinu. Jika medan magnet dan medan listrik ini secara serempak
merambat (menyebar) di dalam ruang ke segala arah maka ini merupakan gejala
gelombang. Gelombang semacam ini disebut gelombang elektromagnetik
karena terdiri dari medan listrik dan medan magnet yang merambat dalam ruang.
Pada
mulanya gelombang elektromagnetik masih berupa ramalan dari Maxwell yang dengan
intuisinya mampu melihat adanya pola dasar dalam kelistrikan dan kemagnetan,
sebagaimana telah dibahas di atas.Kenyataan ini menjadikan J C Maxwell dianggap
sebagai penemu dan perumus dasar-dasar gelombang elektromagnetik.
Melalui
eksperimennya ini Hertz berhasil membangkitkan gelombang elektromagnetik dan
terdeteksi oleh bagian penerimanya.Eksperimen ini berhasil membuktikan bahwa
gelombang elektromagnetik yang awalnya hanya berupa rumusan teoritis dari
Maxwell, benar-benar ada sekaligus mengukuhkan teori Maxwell tentang gelombang
elektromagnetik.
Kata-Kata Kunci
– arus induksi
–
generator
– dinamo
– GGL
induksi
– efisiensi
transformator
–
transformator
– fluks
magnetik
– transmisi
daya listri
Pembangkit listrik
biasanya terletak jauh dari permukiman penduduk.
Untuk membawa energi listrik, atau lebih
dikenal transmisi daya listrik, diperlukan kabel yang sangat
panjang. Kabel yang demikian dapat menurunkan tegangan. Karena itu diperlukan
alat yang dapat menaikkan kembali tegangan sesuai
keperluan. Pernahkah kamu melihat tabung berwarna biru yang
dipasang pada tiang listrik? Alat tersebut adalah transformator yang berfungsi
untuk menaikkan dan menurunkan tegangan.
C.
GGL INDUKSI
Kemagnetan dan
kelistrikan merupakan dua gejala alam yang prosesnya dapat dibolak-balik.Ketika
H.C.Oersted membuktikan bahwa di sekitar kawat berarus listrik terdapat medan
magnet (artinya listrik menimbulkan magnet ), para ilmuwan mulai berpikir
keterkaitan antara kelistrikan dan kemagnetan. Tahun 1821 Michael Faraday
membuktikan bahwa perubahan medan magnet dapat menimbulkan arus listrik (
artinya magnet menimbulkan listrik ) melalui eksperimen yang
sederhana. Sebuah magnet yang digerakkan masuk dan keluar
pada kumparan dapat menghasilkan arus listrik pada kumparan itu.
Galvanometer merupakan alat yang dapat digunakan untuk mengetahui
ada tidaknya arus listrik yang mengalir. Ketika sebuah magnet yang digerakkan
masuk dan keluar pada kumparan (seperti kegiatan di atas), jarum galvanometer
menyimpang ke kanan dan ke kiri.
Bergeraknya
jarum galvanometer menunjukkan bahwa magnet yang digerakkan keluar dan
masuk pada kumparan menimbulkan arus listrik. Arus listrik bisa
terjadi jika pada ujung-ujung kumparan terdapat GGL (gaya gerak listrik). GGL
yang terjadi di ujung-ujung kumparan dinamakan GGLinduksi. Arus listrik hanya
timbul pada saat magnet bergerak. Jika magnet
diam di dalam kumparan, di ujung kumparan tidak terjadi
arus listrik.
1.
Penyebab Terjadinya GGL Induksi
Ketika
kutub utara magnet batang digerakkan masuk
ke dalam kumparan, jumlah garis gaya-gaya magnet yang terdapat di dalam
kumparan bertambah banyak. Bertambahnya jumlah garis-
garis gaya ini menimbulkan GGL induksi pada
ujung-ujungkumparan. GGL induksi yang ditimbulkan menyebabkan arus listrik
mengalir menggerakkan jarum galvanometer. Arah
arus induksi dapat ditentukan dengan cara memerhatikan
arah medan magnet yang ditimbulkannya. Pada saat magnet
masuk, garis gaya dalam kumparan bertambah. Akibatnya medan
magnet hasil arus induksi bersifat mengurangi garis gaya itu.
Dengan demikian, ujung kumparan itu merupakan kutub utara sehingga arah arus
induksi seperti yang ditunjukkan Ketika
kutub utara magnet batang digerakkan keluar
dari dalam kumparan, jumlah garis-garis gaya magnet yang terdapat
di dalam kumparan berkurang. Berkurangnya jumlah garis-garis gaya ini
juga menimbulkan GGL induksi pada
ujung-ujung kumparan. GGL induksi yang di timbulkan menyebabkan arus listrik
mengalir dan menggerakan jarum galvanometer. Sama halnya ketika magnet batang
masuk ke kumparan.
Pada saat magnet keluar garis gaya
dalam kumparan berkurang. Akibatnya medan magnet hasil
arus induksi bersifat menambah garis gaya itu. Dengan demikian, ujung, kumparan
itu merupakan kutub selatan, sehingga arah arus induksi seperti yang
ditunjukkan Gambar 12.1.b. Ketika kutub utaramagnet batang diam di dalam
kumparan, jumlah garis-garis gaya magnet di
dalam kumparan tidak terjadi perubahan (tetap). Karena jumlah
garis-garis gaya tetap, maka pada ujung-ujung kumparan tidak terjadi GGL
induksi. Akibatnya, tidak terjadi arus listrik dan jarum galvanometer tidak
bergerak. Jadi, GGL induksi dapat terjadi pada kedua ujung kumparan jika di
dalam kumparan terjadi perubahan jumlah garis-garis gayamagnet
(fluks magnetik). GGL yang timbul akibat adanya perubahan jumlah
garis-garis gaya magnet dalam kumparan
disebut GGL induksi. Arus listrik yang
ditimbulkan GGL induksi disebut arus induksi.Peristiwa
timbulnya GGL induksi dan arus induksi akibat adanya perubahan jumlah
garis-garis gaya magnet,yang disebut induksi elektromagnetik.
2.
Faktor yang
Memengaruhi Besar GGL Induksi.
Sebenarnya besar
kecil GGL induksi dapat di lihat pada besar kecilnya penyimpangan sudut jarum
galvanometer. Jika sudut penyimpangan jarum galvanometer besar, GGL
induksi dan arus induksi yang dihasilkan besar. Bagaimanakah cara memperbesar
GGL induksi?
Ada tiga faktor yang mempengaruhi GGL induksi, yaitu:
•
kecepatan gerakan magnet
atau kecepatan perubahan jumlah garis-garis gaya magnet (fluks
magnetik),
•
jumlah lilitan,
•
medan
magnet
3.
Penerapan Induksi Elektromagnetik
Pada induksi
elektromagnetik terjadi perubahan bentuk energi gerak menjadi energi
listrik.Induksi elektromagnetik digunakan pada pembangkit energi
listrik.Pembangkit energi listrik yang menerapkan induksi elektromagnetik
adalah generator dan dinamo.Di dalam generator dan dinamo terdapat kumparan dan
magnet. Kumparan atau magnet yang berputar menyebabkan terjadinya perubahan
jumlah garis-garis gaya magnet dalam kumparan perubahan tersebut menyebabkan
terjadinya GGL induksi pada kumparan. Energi mekanik yang
diberikan generator dan dinamo diubah ke dalam bentuk energi
gerak rotasi. Hal itu menyebabkan GGL induksi
dihasilkan secara terus-menerus dengan pola yang
berulang secara periodik.
4.
Generator.
Generator dibedakan
menjadi dua, yaitu generator arus searah (DC) dan generator arus bolak-balik
(AC). Baik generator AC dan generator DC memutar kumparan di dalam medan magnet
tetap.Generator AC sering disebut alternator.Arus listrik yang dihasilkan
berupa arus bolak-balik. Ciri generator (AC) menggunakan cincin ganda. Generator-generator
arus DC, arus yang dihasilkan berupa arus searah.ciri generator DC menggunakan
cincin belah (komutator). Jadi, generator AC dapat
diubah menjadi generator DC dengan cara mengganti
cincin ganda dengan sebuah komutator. Sebuah generator AC
kumparan berputar di antara kutub- kutub
yang tak sejenis dari dua magnet yang
saling berhadapan. Kedua kutub magnet akan menimbulkan
medan magnet. Kedua ujung kumparan dihubungkan
dengan sikat karbon yang terdapat pada
setiap cincin. Kumparan merupakan bagian
generator yang berputar (bergerak) disebut rotor.
Magnet tetap merupakan bagian generator yang
tidak bergerak disebut stator.
Bagaimanakah generator
bekerja? Ketika kumparan sejajar dengan arah medan magnet (membentuk
sudut 0 derajat), belum terjadi arus
listrik dan tidak terjadi GGL induksi (perhatikan
Gambar 12.2). Pada saat kumparan berputar perlahan-lahan,
arus dan GGL beranjak naik sampai kumparan
membentuk sudut 90 derajat. Saat itu posisi kumparan tegak lurus dengan arah
medan magnet. Pada kedudukan ini kuat arus dan GGL induksi menunjukkan nilai
maksimum.Selanjutnya, putaran kumparan terus berputar, arus dan GGL makin
berkurang. Ketika kumparan mem bentuk sudut 180 derajat kedudukan kumparan
sejajar dengan arah medan magnet, maka GGL induksi dan arus induksi menjadi
nol.
Putaran kumparan
berikutnya arus dan tegangan mulai naik lagi dengan arah
yang berlawanan. Pada saat membentuk sudut 270
derajat, terjadi lagi kumparan berarus tegak lurus dengan arah medan magnetPada
kedudukan kuat arus dan GGL induksi menunjukkan nilai maksimum lagi, namun
arahnya berbeda. Putaran kumparan selanjutnya, arus dan
tegangan turun perlahanlahan hingga mencapai
nol dan kumparan kembali ke posisi semula
hingga memb entuk sudut 360 derajat.
5.
Prinsip Kerja
Generator
Bagian utama
generator, lihat Gambar 13.4, adalah:
•
Magnet adalah Untuk generator
pembangkit tenaga listrik yang besar biasanya menggunakan lebih dari satu
magnet yang berputar.Magnet yang digunakan biasanya magnet listrik.
•
Rotor adalah bagian generator yang berputar.
•
Stator adalah bagian
generator yang tidak berputar.Arus yang ditimbulkan oleh generator juga arus
bolak-balik.
Generator atau
pembangkit listrik yang sederhana dapat ditemukan pada sepeda.Pada sepeda,
biasanya dinamo digunakan untuk menyalakan lampu.Caranya ialah bagian atas
dinamo (bagian yang dapat berputar) dihubungkan ke roda sepeda. Pada proses
itulah terjadi perubalian energi gerak menjadi energi listrik. Generator
(dinamo) merupakan alat yang prinsip kerjanya berdasarkan induksi
elektromagnetik.Alat ini pertama kali ditemukan oleh Michael Faraday.
Berkebalikan dengan motor listrik, generator adalah mesin yang mengubah energi kinetik menjadi energi listrik.Energi kinetik pada generator dapat juga diperoleh dari angin atau air terjun.Berdasarkan arus yang dihasilkan.Generator dapat dibedakan menjadi dua rnacam, yaitu generator AC dan generator DC.Generator AC menghasilkan arus bolak-balik (AC) dan generator DC menghasilkan arus searah (DC).Baik arus bolak-balik maupun searah dapat digunakan untuk penerangan dan alat-alat pemanas.
Berkebalikan dengan motor listrik, generator adalah mesin yang mengubah energi kinetik menjadi energi listrik.Energi kinetik pada generator dapat juga diperoleh dari angin atau air terjun.Berdasarkan arus yang dihasilkan.Generator dapat dibedakan menjadi dua rnacam, yaitu generator AC dan generator DC.Generator AC menghasilkan arus bolak-balik (AC) dan generator DC menghasilkan arus searah (DC).Baik arus bolak-balik maupun searah dapat digunakan untuk penerangan dan alat-alat pemanas.
D. Generator AC
Bagian utama
generator AC terdiri atas magnet permanen (tetap), kumparan (solenoida).cincin
geser, dan sikat. Pada generator.perubahan garis gaya magnet diperoleh dengan
cara memutar kumparan di dalam medan magnet permanen. Karena dihubungkan dengan
cincin geser, perputaran kumparan menimbulkan GGL induksi AC. OIeh karena itu,
arus induksi yang ditimbulkan berupa arus AC. Adanya arus AC ini ditunjukkan
oleh menyalanya lampu pijar yang disusun seri dengan kedua sikat. Sebagaimana
percobaan Faraday, GGL induksi yang ditimbulkan oleh generator AC dapat
diperbesar dengan cara:
•
memperbanyak lilitan kumparan,
•
menggunakan magnet permanen yang lebih kuat.
•
mempercepat perputaran kumparan, dan
menyisipkan inti besi lunak ke dalam kumparan.
Contoh generator AC
yang akan sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah dinamo sepeda.
Bagian utama dinamo sepeda adalah sebuah magnet tetap dan kumparan yang
disisipi besi lunak.Jika magnet tetap diputar, perputaran tersebut menimbulkan
GGL induksi pada kumparan.Jika sebuah lampu pijar (lampu sepeda) dipasang pada
kabel yang menghubungkan kedua ujung kumparan.lampu tersebut akan dilalui arus
induksi AC. Akibatnya, lampu tersebut menyala. Nyala lampu akan makin terang
jika perputaran magnet tetap makin cepat (laju sepeda makin kencang).
E. Generator DC
Prinsip kerja
generator (dinamo) DC sama dengan generator AC. Namun, pada generator DC arah
arus induksinya tidak berubah. Hal ini disebabkan cincin yang digunakan pada
generator DC berupa cincin belah (komutator).
F. Dinamo.
Dinamo dibedakan
menjadi dua yaitu, dinamo arus searah (DC) dan dinamo arus bolak-balik (AC).
Prinsip kerja dinamo sama dengan generator yaitu memutar kumparan di dalam
medan magnet atau memutar magnet di dalam kumparan. Bagian dinamo yang berputar
disebut rotor.Bagian dinamo yang tidak bergerak disebut stator.
Perbedaan antara dinamo
DC dengan dinamo AC terletak pada cincin yang digunakan.Pada dinamo arus searah
menggunakan satu cincin yang dibelah menjadi dua yang disebut cincin belah
(komutator).Cincin ini memungkinkan arus listrik yang dihasilkan pada rangkaian
luar Dinamo berupa arus searah walaupun di dalam dinamo sendiri menghasilkan
arus bolak-balik.Adapun, pada dinamo arus bolak-balik menggunakan cincin ganda
(dua cincin).Alat pembangkit listrik arus bolak balik yang paling sederhana
adalah dinamo sepeda.
Tenaga yang digunakan
untuk memutar rotoradalah roda sepeda.Jika roda berputar, kumparan atau magnet
ikut berputar.Akibatnya, timbul GGL induksi pada ujung-ujung kumparan dan arus
listrik mengalir.Makin cepat gerakan roda sepeda, makin cepat magnet atau kumparan
berputar. Makin besar pula GGL induksi dan arus listrik yang dihasilkan.
Jika dihubungkan dengan lampu, nyala lampu makin terang. GGL induksi pada
dinamo dapat diperbesar dengan cara putaran roda dipercepat, menggunakan magnet
yang kuat (besar), jumlah lilitan diperbanyak, dan menggunakan inti besi lunak
di dalam kumparan.
1. PRINSIP KERJA DINAMO
a.
Dinamo
Bagian utama dinamo, lihat Gambar 13.2, adalah
1. Sebuah kumparan (C)
2. Sebuah cincin geser
(A)
3. Sikat (B)
4. Magnet
Sedangkan langkah-langkah kerja dinamo adalah sebagai berikut:
1. Sebuah kumparan berputar
dalam medan magnet.
2. Tiap-tiap ujung
kawat kumparan dihubungkan dengan sebuah “cincin geser”.
3. Cincin geser tersebut
menempel sebuah sikat.
4. Bila kumparan
diputar maka dalam kumparan itu timbul GGL AC. GGL AC ini menimbulkan arus AC
di dalam rangkaian dinamo.
Dinamo arus
bolak-balik dapat diubah menjadi dinamo arus searah dengan menggunakan cincin
belah atau komutator seperti pada motor listrik,
Dinamo arus searah pada prinsipnya sama dengan motor arus searah.
Jadi dinamo arus searah dapat dipakai sebagai motor arus searah. Demikian pula
sebaliknya.
G. TRANSFORMATOR
Di rumah mungkin
kamu pernah dihadapkan persoalan tegangan listrik, ketika kamu akan
menghidupkan radio yang memerlukan tegangan 6 V atau 12 V. Padahal tegangan
listrik yang disediakan PLN 220 V. Bahkan generator pembangkit listrik
menghasilkan tegangan listrik yang sangat tinggi mencapai hingga puluhan ribu
volt. Kenyataannya sampai di rumah tegangan listrik tinggal 220 V. Bagaimanakah
cara mengubah tegangan listrik? Alat yang digunakan untuk menaikkan atau
menurunkan tegangan AC disebut transformator (trafo). Trafo memiliki dua
terminal, yaitu terminal input dan terminal output.
Terminal
input terdapat pada kumparan primer. Terminal output terdapat pada kumparan
sekunder. Tegangan listrik yang akan diubah dihubungkan dengan terminal input.
Adapun, hasil pengubahan tegangan diperoleh pada terminal output.Prinsip kerja
transformator menerapkan peristiwa induksi elektromagnetik. Jika pada kumparan
primer dialiri arus AC, inti besi yang dililiti kumparan akan menjadi magnet
(elektromagnet). Karena arus AC, pada elektromagnet selalu terjadi perubahan
garis gaya magnet. Perubahan garis gaya tersebut akan bergeser ke kumparan
sekunder. Dengan demikian, pada kumparan sekunder juga terjadi perubahan garis
gaya magnet. Hal itulah yang menimbulkan GGL induksi pada kumparan
sekunder.Adapun, arus induksi yang dihasilkan adalah arus AC yang besarnya
sesuai dengan jumlah lilitan sekunder.
Bagian
utama transformator ada tiga, yaitu inti besi yang berlapis-lapis, kumparan
primer, dan kumparan sekunder. Kumparan primer yang dihubungkan dengan PLN
sebagai tegangan masukan (input) yang akan dinaikkan atau diturunkan. Kumparan
sekunder dihubungkan dengan beban sebagai tegangan keluaran (output).
1.
Macam-Macam Transformator
Apabila tegangan
terminal output lebih besar daripada tegangan yang diubah, trafo yang digunakan
berfungsi sebagai penaik tegangan. Sebaliknya apabila tegangan terminal output
lebih kecil daripada tegangan yang diubah, trafo yang digunakan berfungsi
sebagai penurun tegangan. Dengan demikian, transformator (trafo)
dibedakan menjadi dua, yaitu trafo step up dan trafo step down.
Trafo step up adalah
transformator yang berfungsi untuk menaikkan tegangan AC.
Trafo ini memiliki ciri-ciri:
a.
jumlah lilitan primer lebih sedikit daripada
jumlah lilitan sekunder,
b.
tegangan primer lebih kecil daripada tegangan
sekunder,
c.
kuat arus primer lebih besar daripada kuat arus
sekunder.
Trafo step down adalah
transformator yang berfungsi untuk menurunkan tegangan AC. Trafo ini
memiliki ciri-ciri:
a.
jumlah lilitan primer lebih banyak daripada
jumlah lilitan sekunder.
b.
tegangan primer lebih besar daripada tegangan
sekunder
c.
kuat
arus primer lebih kecil daripada kuat arus sekunder.
a.
Transformator Ideal
Besar tegangan dan kuat
arus pada trafo bergantung banyaknya lilitan.Besar tegangan sebanding dengan
jumlah lilitan.Makin banyak jumlah lilitan tegangan yang dihasilkan makin
besar.Hal ini berlaku untuk lilitan primer dan sekunder. Hubungan antara jumlah
lilitan primer dan sekunder dengan tegangan primer dan tegangan sekunder
dirumuskan Trafo dikatakan ideal jika tidak ada energi yang hilang menjadi
kalor, yaitu ketika jumlah energi yang masuk pada kumparan primer sama dengan
jumlah energi yang keluar pada kumparan sekunder. Hubungan antara tegangan
dengan kuat arus pada kumparan primer dan sekunder dirumuskan Jika kedua
ruas dibagi dengan t, diperoleh rumus Dalam hal ini faktor (V × I)
adalah daya (P) transformator.
Berdasarkan rumus-rumus di atas, hubungan antara jumlah lilitan primer dan sekunder dengan kuat arus primer dan sekunder dapat dirumuskan sebagai Dengan demikian untuk transformator ideal akan berlaku persamaan berikut. Dengan:
Berdasarkan rumus-rumus di atas, hubungan antara jumlah lilitan primer dan sekunder dengan kuat arus primer dan sekunder dapat dirumuskan sebagai Dengan demikian untuk transformator ideal akan berlaku persamaan berikut. Dengan:
Vp = tegangan primer
(tegangan input = Vi ) dengan satuan volt (V)
Vs = tegangan
sekunder (tegangan output = Vo) dengan satuan volt (V)
Np = jumlah
lilitan primer
Ns = jumlah lilitan
sekunder
Ip = kuat arus
primer (kuat arus input = Ii) dengan satuan ampere (A)
Is = kuat arus
sekunder (kuat arus output = Io) dengan satuan ampere (A)
b.
EfisiensiTransformator
pada kenyataannya trafo tidak pernah ideal. Jika trafo digunakan, selalu timbul energi kalor.Dengan demikian, energi listrik yang masuk pada kumparan primer selalu lebih besar daripada energi yang keluar pada kumparan sekunder.Akibatnya, daya primer lebih besar daripada daya sekunder.Berkurangnya daya dan energi listrik pada sebuah trafo ditentukan oleh besarnya efisiensi trafo.Perbandingan antara daya sekunder dengan daya primer atau hasil bagi antara energi sekunder dengan energi primer yang dinyatakan dengan persen disebut efisiensi trafo. Efisiensi trafo dinyatakan dengan η .Besar efisiensi trafo dapat dirumuskan sebagai berikut.
pada kenyataannya trafo tidak pernah ideal. Jika trafo digunakan, selalu timbul energi kalor.Dengan demikian, energi listrik yang masuk pada kumparan primer selalu lebih besar daripada energi yang keluar pada kumparan sekunder.Akibatnya, daya primer lebih besar daripada daya sekunder.Berkurangnya daya dan energi listrik pada sebuah trafo ditentukan oleh besarnya efisiensi trafo.Perbandingan antara daya sekunder dengan daya primer atau hasil bagi antara energi sekunder dengan energi primer yang dinyatakan dengan persen disebut efisiensi trafo. Efisiensi trafo dinyatakan dengan η .Besar efisiensi trafo dapat dirumuskan sebagai berikut.
2. Prinsip Kerja Transformator (Trafo)
Transformator adalah
sebuah alat untuk menaikkan atau menurunkan tegangan arus
bolakbalik.Transformator sering disebut trafo.Sebuah
transformator terdiri atas sebuah inti besi. Pada inti besi digulung dua lilitan, yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder,
transformator terdiri atas sebuah inti besi. Pada inti besi digulung dua lilitan, yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder,
Prinsip kerja tranformator adalah sebagai berikut.
a.
Kumparan primer dihubungkan kepada sumber
tegangan yang hendak diubah besarnya. Karena tegangan primer itu tegangan
bolak-balik, maka besar dan arah tegangan itu berubah-ubah.
b.
Dalam inti besi timbul medan magnet yang besar
dan arahnya berubah-ubah pula. Perubahan medan magnet ini menginduksi tegangan
bolakbalik pada kumparan sekunder.
Dari sebuah percobaan
dapat ditunjukkan, bahwa:
1.
Perbandingan antara tegangan primer, Vp, dengan
tegangan sekunder, Vs sama dengan perbandingan antara jumlah lilitan primer, Np,
dan lilitan sekunder, Ns.
2.
Perbandingan antara kuat arus primer, Ip,
dengan kuat arus sekunder, Is, sama dengan perbandingan jumlah lilitan sekunder
dengan
lilitan primer.
lilitan primer.
Dari kedua pernyataan tersebut dapat dituliskan secara singkat dengan
persamaan sebagai berikut:
Ada dua hal perlu
dipahami untuk transformator ini, yaitu:
1.
Transformator hanya digunakan untuk menaikkan
atau menurunkan tegangan arus bolak-balik (AC) dan tidak untuk arus searah
(DC).
2.
Transformator tidak dapat memperbesar daya
listrik yaitu tidak dapat memperbesar banyaknya daya yang masuk ke dalam
transformator tersebut.
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
Timbulnya gaya
listrik (GGL) pada kumparan hanya apabila terjadi perubahan jumlah garis-garis
gaya magnet.Gaya gerak listrik yang timbul akibat adanya perubahan jumlah
garis-garis gaya magnet disebut GGL induksi, sedangkan arus yang mengalir
dinamakan arus induksi dan peristiwanya disebut induksi elektromagnetik. Ada
beberapa faktor yang mempengaruhi besar GGL induksi yaitu:
1.
Kecepatan perubahan medan magnet. Semakin cepat
perubahan medan magnet, maka GGL induksi yang timbul semakin besar.
2.
Banyaknya lilitan Semakin banyak lilitannya,
maka GGL induksi yang timbul juga semakin besar.
3.
Kekuatan magnet Semakin kuat gelaja
kemagnetannya, maka GGL induksi yang timbul juga semakin besar.
4.
Untuk memperkuat gejala kemagnetan pada
kumparan dapat dengan jalan memasukkan inti besi lunak. GGL induksi dapat
ditimbulkan dengan cara lain yaitu:
5.
Memutar magnet di dekat kumparan atau memutar
kumparan di dekat magnet. Maka kedua ujung kumparan akan timbul GGL induksi.
6.
Memutus-mutus atau mengubah-ubah arah arus
searah pada kumparan primer yang di dekatnya terletak kumparan sekunder maka
kedua ujung kumparan sekunder dapat timbul GGL induksi.
7.
Mengalirkan arus AC pada kumparan primer, maka
kumparan sekunder didekatkan dapat timbul GGL induksi. Arus induksi yang timbul
adalah arus AC dan gaya gerak listrik induksi adalah GGL AC.
adalah arus AC dan gaya gerak listrik induksi adalah GGL AC.
artikel ini disalin lengkap dari: http://syahrir010.blogspot.co.id/2013/05/listrik-dan-magnet.html
halaman utama website: http://syahrir010.blogspot.co.id/
jika mencari artikel yang lebih menarik lagi, kunjungi halaman utama website tersebut. Terimakasih!
No comments:
Post a Comment