Pengertian Lengkap Sarcodina

Sarcodina merupakan jenis protozoa yang tidak memiliki bentuk tetap dan selalu berubah-ubah. Ada ratusan jenis sarcodina di muka bumi ini, diantaranya adalah Amoeba baik yang hidup di air tawar, air asin, tanah lembab, juga parasit pada manusia dan hewan.
Penjelasan dan Ciri-ciri Sarcodina (Amoeba, Foraminifera dan Radiolaria)
Source: Google Images

Penjelasan dan Ciri-ciri Sarcodina  

Beberapa jenis Sarcodina memiliki bagian pelindung yang disebut sebagai testa, contohnya adalah Foraminifera serta Radiolaria yang hidup di dalam lautan. Sarcodina yang habitatnya adalah air tawar memiliki vakuola kontraktil yang berfungsi untuk membuang air berlebih di dalam sel. Beberapa jenis lainnya juga memiliki kemampuan dalam membentuk sista untuk beradaptasi dengan lingkungan yang tidak menguntungkan.

Sel pada sarcodina diselubungi oleh membran tipis yang melindunginya. pada bagian luar terdapat lapisan tipis yang disebut dengan ektoplasma. Bagian ektoplasma ini merupakan tempat eksresi dan pertukaran gas (oksigen dan karbondioksida). di bagian kanan membran sel terdapat sitoplasma dan nukleus. Semua jenis sarcodina bergerak dengan menggunakan pseudopodia atau kaki semu yang merupakan perluasan dari sitoplasma. Gerakan yang dilakukan dengan menjulurkan sitoplasma disebut sebagai gerakan amoeboid.
Perluasan sitoplasma ini juga dilakukan untuk menelan partikel makanan yang kemudian dilingkupi dengan membran yang selanjutnya membentuk vakuola. Setelah itu enzim dikeluarkan untuk mencerna makanan menjadi zat-zat yang dibutuhkan oleh sel. Sementara sisa makanan yang tidak tercerna dikeluarkan kembali melalui ektoplasma.
Di dalam masa pertumbuhannya, amoeba melakukan reproduksi dengan cara membelah diri. proses pembelahan tersebut dikenal sebagai pembelahan biner karena menghasilkan dua sel anak yang sama. 
Simak penjelasan beberapa contoh Sarcodina di bawah ini:

Amoeba

Di dalam tubuh manusia setidaknya dapat ditemukan enam jenis amoeba yang sifatnya parasit. Amoeba yang paling berbahaya adalah Entamoeba histolytica yang menjadi penyebab dari penyakit disentri serta amoebiasis. Sementara ada amoeba lainya yang tidak bersifat patogen seperti Entamoeba coli yang ada di dalam usus serta Entamoeba gingivialis yang ada di dalam mulut manusia.
Penjelasan dan Ciri-ciri Sarcodina (Amoeba, Foraminifera dan Radiolaria)
Source: Google Images

Foraminifera

Ada lebih dari 30.000 jenis foraminifer ayang telah diketahui. Sebagian besar diantaranya adalah fosil. Foraminifera memiliki kemiripan denga Amoeba yang hidup di laut akan tetapi mereka memiliki testa atau cangkang pelindung. kebanyakan dari testa memiliki lapisan dinding yang rapat namun terdapat pula testa yang berpori. bentuknya pun bermacam-macam ada yang silinder seperti tabung dan ada pula yang berbentuk bilik spiral.
Penjelasan dan Ciri-ciri Sarcodina (Amoeba, Foraminifera dan Radiolaria)
Source: Google Images
Rata-rata ukuran dari foraminifera adalah 0,05 cm namun ada juga yang ukurannya cukup besar hingga 8cm. Makhluk ini bergerak dengan memanfaatkan pseudopodia yang muncul pada apertur (bagian testa yang terbuka). Foraminifera berkembang biak baik secara aseksual dan seksual. Seluruh sitoplasma yang ada dimanfaatkan untuk membentuk sel anak akibatnya sel induk akan mati serelah berkembang biak. 
Makanan utama dari Foraminifera adalah diatom dan bakteri. Apabila mati, testanya akan tenggelam dan bersatu membentuk tanag globigerina. Endapan cangkang inilah yang dijadikan petunjuk oleh para ahli untuk mencari sumber minyak di bumi.

Radiolaria

Makhluk ini bersifat uniseluler layaknya amoeba akan tetapi ia dilengkapi dengan eksoskeleton yang juga disebut sebagai testa. Testa pada radiolaria agak berbeda dengan Foraminifera karena berbentuk bulat simetris dengan lebar beberapa milimeter. Bagian pelindung ini pada umumnya terbentuk dari silika dengan permukaan yang terdapat tonjolan tonjolan.
Penjelasan dan Ciri-ciri Sarcodina (Amoeba, Foraminifera dan Radiolaria)
Source: Google Images
Radiolaria mberkembang biak dengan cara melakukan pembelahan inti yang disertai dengan pemisahan sitoplasma dan testa. Ketika radiolaria mati maka cangkangnya akan membentuk lapisan tanah radiolaria di dalam laut.

artikel ini disalin lengkap dari: http://www.gudangbiologi.com/2015/12/penjelasan-dan-ciri-ciri-sarcodina-amoeba-foraminifera-radiolaria.html
halaman utama website: http://www.gudangbiologi.com/
jika mencari artikel yang lebih menarik lagi, kunjungi halaman utama website tersebut. Terimakasih!

No comments:

Not Indonesian?

Search This Blog