Sulfit Untuk Bahan pengawet

Senyawa sulfit sejak lama digunakan sebagai bahan pengawet makanan. Sejarah mencatat bahwa bangsa Mesir kuno dan bangsa Romawi telah menggunakan asap hasil pembakaran belerang untuk sanitasi dalam pembuatan anggur. Senyawa-senyawa sulfit yang biasa digunakan berbentuk bubuk kering. Misalnya natrium atau kalium sulfit, natrium atau kalium bisulfit dan natrium atau kalium matabisulfit. Ada dua tujuan yang diinginkan dari penggunaan sulfit, yaitu: (1) untuk mengawetkan (sebagai senyawa anti mikroba), (2) untuk mencegah perubahan warna bahan makanan menjadi kecoklatan, dan (3) untuk memperpanjang umur simpan pangan.

Tembakau Obat Untuk Penderita Diabetes

Bidang pertanian masih menjadi ujung tombak bagi perekonomian di Indonesia, khususnya tembakau. Salah satu kota penghasil tembakau terbesar di Indonesia adalah di Temanggung, Jawa Tengah. Selama ini tanaman tembakau dimanfaatkan hanya sebatas untuk bahan baku rokok, yang sering menimbulkan pro-kontra antara para petani dengan pakar-pakar kesehatan. Disatu sisi tembakau sangat bermanfaat bagi para petani sebagai sumber ekonomi mereka. Namun disisi lain pakar-pakar kesehatan menyebutkan bahwa rokok yang dibuat dari tembakau sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh, terutama paru-paru.

Natrium Metabisulfit Untuk mengawetkan makanan

Natrium metabisulfit atau natrium pyrosulfit (sodium metabisulfit) merupakan senyawa anorganik yang mempunyai rumus kimia Na2S2O5 dan digunakan sebagai bahan pengawet. Senyawa ini memiliki penampakan kristal atau bubuk dan memiliki berat molekul 190,12 gr/mol.
Gambar 1. Struktur kimia natrium metabisulfit

Not Indonesian?

Search This Blog