Selama beberapa dekade terakhir, metode 
dengan berbagai pendekatan untuk transfer gen kedalam sel tanaman telah 
dieksplorasi. Misalnya microlaser, microinjection, dan pengaplikasian
 DNA langsung dalam berbagai variasi dan keberhasilan yang terbatas. 
Transformasi pada tanaman padi dengan meletakkan DNA secara langsung 
pada stigma segera setelah fertilisasi (saat terbentuk tabung polen) 
banyak dikritik karena sulit dibuktikan. Tapi akhir-akhir ini Ziberstein
 et al. (1994) mengklaim bahwa beliau berhasil melakukan teknik
 semacam ini pada tanaman gandum dan menunjukkan adanya warisan sifat 
dari gen asing pada generasi tanaman gandum tersebut secara 
berturut-turut.  Apabila hal ini benar, maka metode ini bisa menjadi 
cara yang paling mudah dan murah untuk rekayasa genetika (genetic engineering).
Transfer gen termediasi Agrobacterium,
 berbasis protoplas dan DNA transfer dengan biolistik adalah teknik 
utama yang digunakan untuk menghasilkan tanaman transgenik. Transformasi
 dengan elektroporasi jaringan termediasi serat silikon carbida (tissue electroporation silicon carbide-fiber mediated transformation) dan microinjection
 adalah teknik lebih lanjut yang telah menghasilkan tanaman transgenik 
namun belum digunakan secara luas hingga saat ini. Protokol yang elegan 
telah berhasil dalam menentukan penggunaan vektor biologis A. tumefaciens sebagaimana transfer gen langsung (direct gene transfer) dalam dasar-dasar sains dan sains terapan.