Menangkap Cahaya

Ilmuwan dari University of Darmstadt di Jerman berhasil menghentikan cahaya selama satu menit. Selama waktu tersebut, cahaya yang normalnya bergerak dengan kecepatan 300 juta meter per detik berhenti, diperangkap dalam opaque crystal, kristal yang tak tembus cahaya.


ada 16 zat penyusun kehidupan di komet

Misi pendaratan Philae di komet 67P/Churyumov-Gerasimenko cukup berhasil. Meski lama dorman karena kehabisan energi, robot itu berhasil mengungkap fakta-fakta penting tentang komet yang berbentuk seperti bebek itu. Salah satu yang paling menarik, komet berdiameter 5 kilometer itu ternyata punya 16 jenis molekul organik yang terbagi menjadi enam kelas, yaitu alkohol, karbonil, amine, nitrile, amide, dan isocyanate.


Penemuan Molekul Cahaya

Partikel cahaya atau foton selalu tidak memiliki perilaku seperti partikel materi. Foton bisa menembus satu sama lain serta tidak berikatan satu sama lain membentuk struktur yang lebih besar. Hal itu selalu diajarkan di setiap kelas fisika dasar. Namun, kini berbeda. Tim ilmuwan yang dipimpin oleh profesor fisika dari Harvard University, Mikhail Lukin, dan Vladan Vuletic dari MIT, mampu membuat foton bisa berikatan dengan foton lain, menciptakan sebuah "molekul cahaya". Sebelumnya, hal ini hanya ada dalam angan-angan.


Partikel yang Menyerupai Tetesan Air

Fisikawan Jerman dan Amerika Serikat pada Rabu (26/2/2014) menyatakan telah menemukan partikel baru yang disebut quantum droplet alias tetesan kuantum atau dropleton. Menuliskan hasil penemuannya di jurnal Nature, ilmuwan menyatakan bahwa partikel itu punya perilaku mirip seperti tetesan air atau umumnya cairan.


Partikel Berkecepatan melebihi cahaya

Para fisikawan di Laboratorium Organisasi Eropa untuk Riset Nuklir (CERN) di Geneva, Swiss, Jumat (23/9/2011) waktu setempat, mengumumkan keberhasilan mereka menemukan keberadaan partikel yang bisa bergerak lebih cepat daripada kecepatan cahaya.



Not Indonesian?

Search This Blog