Pengertian Lengkap Kalium Sulfat

Kalium sulfat (K2SO4), juga disebut sulfatgaram abu (potash), arcanite, atau, dikenal sebagai garam abu belerang) ialah garam kristal putih tidak terbakar yang larut dalam air. Zat kimia ini digunakan secara umum sebagai pupuk, yang menyediakan kalium dan belerang.


Adapun sifat-sifatn Kalium sulfat ialah:
Rumus molekul: K2SO4
  • Berat molekul: 174,259 gr/mol
  • Penampilan: Zat padat putih
  • Bau: Tidak berbau
  • Densitas: 2,66 g/cm3
  • Titik lebur: 1.069 °C (1.956 °F; 1.342 K)
  • Titik didih: 1.689 °C (3.072 °F; 1.962 K)
  • Kelarutan dalam air: 111 gr/L (20 °C); 120 gr/L (25 °C); 240 gr/L (100 °C)
  • Kelarutan dalam pelarut lain: Sedikit larut dalam gliserol; Tidak larut dalam asetom, alkohol, CS2.
  • Keasaman (pKa): ~7
  • Indeks bias (nD): 1,495
  • Struktur Kristal: Ortorombik
  • MSDS: MSDS eksternal
  • Bahaya utama: Zat yang mengiritasi
  • Titik nyala: Tidak dapat menyala
  • LD50: 6600 mg/kg
Sejarah Penemuan
Kalium sulfat (K2SO4) telah dikenal sejak awal abad ke-14, dan zat ini diteliti oleh Glauber, Boyle dan Tachenius. Pada abad ke-17, zat ini dinamakan arcanuni atau sal duplicatum, karena zat ini merupakan kombinasi dari garam asam dengan garam basa. Senyawa ini juga dikenal sebagai vitriolic tartar dan garam Glaser atau sal polychrestum Glaseri setelah ahli kimia farmasi Christopher Glaser yang membuatnya dan menggunakan secara medis.
Sumber Alami
Bentuk mineral dari kalium sulfat, arcanite, relatif langka. Sumber alami kalium sulfat adalah mineral yang berlimpah sebagai garam Stassfurt. Hal ini membantu kristalisasi kalium sulfat dan sulfat-sulfat dari magnesium, kalsium dan natrium.
Mineral tersebut adalah:
  • Kainite, MgSO4·KCl·H2O
  • Schonite, K2SO4·MgSO4·6H2O
  • Leonite, K2SO4·MgSO4·4H2O
  • Langbeinite, K2SO4·2MgSO4
  • Glaserite, K3Na(SO4)2
  • Polihalite, K2SO4·MgSO4·2CaSO4·2H2O
Dari beberapa mineral seperti kainite, kalium sulfat dapat dipisahkan, karena garam yang berhubungan tersebut kurang larut dalam air.
Kieserite, MgSO4·H2O, dapat digabungkan dengan larutan kalium klorida yang menghasilkan kalium sulfat.
Produksi
Proses untuk produksi kalium sulfat serupa dengan yang digunakan untuk pembuatan natrium sulfat. Kalium sulfat dapat disintesis melalui reaksi kalium klorida dengan asam sulfat menurut proses Leblanc. Kalium sulfat diproduksi sesuai dengan reaksi berikut ini:
2 KCl + H2SO4 → 2 HCl + K2SO4
Proses Hargreaves menggunakan sulfur dioksida (SO2), oksigen dan air dan kalium klorida sebagai bahan pemula untuk menghasilkan kalium sulfat. Asam hidroklorida menguap. SO2 dihasilkan melalui pembakaran belerang (sulfur).
Sifat-sifat
Kristal anhidrat membentuk  sebuah piramida bersisi-enam ganda, tetapi dalam kenyataan diklasifikasikan sebagai rombik. Kristal ini transparan, sangat keras memiliki rasa pahit, asin. Garam ini larut dalam air, tetapi tidak larut dalam larutan kalium hidroksida (sp. gr. 1,35), atau dalam etanol absolut. Kalium sulfat meleleh pada 1.067 °C (1.953 °F).
Kegunaan
Penggunaan yang mendasar kalium sulfat ialah sebagai pupuk. K2SO4 tidak mengandung klorida, yang dapat membahayakan beberapa tanaman. Kalium sulfat lebih disukai untuk tanaman ini, yang meliputi tembakau dan beberapa buah dan sayuran. Tanaman yang kurang sensitif mungkin masih memerlukan sulfat untuk pertumbuhan optimal bila tanah mengakumulasi klorida dari air irigasi.
Adakalanya garam mentah juga digunakan dalam produksi kaca. Kalium sulfat digunakan juga sebagai  reduktor kilas dalam muatan zat pendorong artileri. Garam ini mereduksi moncong menyala, flareback (kembali menyala) dan ledakan tekanan berlebih.
Kalium Hidrogen Sulfat
Kalium hidrogen sulfat, KHSO4, mudah diproduksi dengan mencampurkan K2SO4 dengan jumlah setara mol asam sulfat. Ini membentuk piramida rombik, yang meleleh pada suhu 197 °C (387 °F). Kalium hidrogen sulfat dalam tiga bagian air pada 0 °C (32 °F). Larutan ini berprilaku seperti bila dua congener-nya, K2SO4 dan H2SO4, adalah sisi hadir berdampingan satu sama lain yang tidak bergabung, kelebihan etanol mengendapkan sulfat normal (dengan sedikit bisulfat) dengan sisa asam yang berlebih.
Prilaku dari garam kering yang menyatu mirip ketika dipanaskan sampai beberapa ratus derajat; ia beraksi dengan silikat, titanat, dst., sama caranya seperti asam sulfat yang dipanaskan melebihi titik didih alaminya. Oleh karena itu sering digunakan dalam kimia analitik sebagai zat disintegrasi
artikel ini disalin lengkap dari: https://wawasanilmukimia.wordpress.com/2014/03/29/kalium-sulfat-pupuk-yang-menyediakan-kalium-dan-belerang/
halaman utama website: https://wawasanilmukimia.wordpress.com/
jika mencari artikel yang lebih menarik lagi, kunjungi halaman utama website tersebut. Terimakasih!

No comments:

Not Indonesian?

Search This Blog