Pengertian Rhodamin, Formalin, Boraks dan Karsogenik Lengkap

Rhodamin B merupakan zat kimia berbahaya yang tak boleh dicampur dengan makanan, Rhodamin B merupakan zat pewarna yang tersedia di pasar untuk industri tekstil. Zat ini sering disalahgunakan sebagai zat pewarna makanan dan kosmetik di berbagai Negara. Panganan yang ditemukan mengandung rhodamin B diantaranya kerupuk (58%), terasi (51%), dan makanan ringan (42%).

bubuk rhodamin B

Zat ini juga banyak ditemukan pada kembang gula, sirup, manisan, dawet, bubur, ikan asap, dan cendol. Bila mengonsumsi makanan yang mengandung rhodamin B dalam tubuh akan terjadi penumpukan lemak, sehingga lama-kelamaan jumlahnya terus bertambah. Dampaknya baru akan kelihatan setelah puluhan tahun. Rodamin B merupakan zat warna sintetis berbentuk serbuk kristal, tidak berbau, berwarna merah keunguan, dalam bentuk larutan berwarna merah terang berpendar (berfluorescensi) .
Efek nya sangat berbahaya cz Bahan pewarna Merah K.10 ( Rhodamin B ) dan Merah K.3 (CI Pigment Red 53 : D&C Red No. 8 : 15585) merupakan zat warna sintetis yang pada umumnya digunakan sebagai zat warna kertas, tekstil atau tinta. Zat warna ini dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan dan merupakan zat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker) serta Rhodamin dalam konsentrasi tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada hati.
Rodamin B seringkali disalahgunakan untuk pewarna pangan dan kosmetik, misalnya : sirup, lipstick, dll. Paparan Rodamin B dalam waktu yang lama (kronis) dapat menyebabkan gangguan fungsi hati / kanker hati. Rodamin B biasanya terdapat pada lipstik yang berwarna merah mencolok, lipstik yang water proof (tahan air), blush on (pemerah pipi), dll.
Tanda dan Gejala Akut bila terpapar Rhodamin B:
  • Jika tertelan, dapat menimbulkan iritasi pada saluran pencernaan .dan menimbulkan gejala keracunan dan air seni berwarna merah atau merah muda.
  • Jika terkena kulit, dapat menimbulkan iritasi pada kulit.
  • Jika terkena mata, dapat menimbulkan iritasi pada mata, mata kemerahan, oedema pada kelopak mata.
  • Jika terhirup, dapat menimbulkan iritasi pada saluran pernafasan.
  • Jika tertelan, dapat menimbulkan iritasi pada saluran pencernakan dan menimbulkan gejala keracunan dan air seni berwarna atau merah muda.
  • Tindakan yang bisa dilakukan bila terpapar Rhodamin B
  • Bila terkena kulit, lepaskan pakaian perhiasan, sepatu penderita yang terkontaminasi/terkena Rhodamin B. Cuci kulit dengan sabun dan air mengalir sampai bersih dari Rhodamin B, selama kurang lebih 15 s/d 20 menit, bila perlu hubungi dokter.
  • Bila terkena mata, bilas dengan air mengalir atau larutan garam fisiologis, mata dikedip-kedipkan sampai dipastikan sisa Rhodamin B sudah tidak ada lagi/bersih, bila perlu hubungi dokter.
  • Bila tertelan dan terjadi muntah, letakkan posisi kepala lebih rendah dari pinggul untuk mencegah terjadinya muntahan masuk ke saluran pernafasan.
  • Bila korban tidak sadar, miringkan kepala ke samping atau ke satu sisi, bila perlu hubungi dokter.
formalin
 Formalin
Formalin adalah berupa cairan dalam suhu ruangan, tidak berwarna, bau sangat menyengat, mudah larut dalam air dan alkohol. Formalin Merupakan nama dagang formaldehida yang dilarutkan dalam air dengan kadar 36 – 40 %. Formalin biasa juga mengandung alkohol 10 – 15 % yang berfungsi sebagai stabilator supaya formaldehidnya . Penggunaan formalin sebagai desinfektan, cairan pembalsem, pengawet jaringan, pembasmi serangga dan digunakan di indutri tekstil dan kayu lapis. Formalin tidak boleh digunakan sebagai bahan pengawet untuk pangan. Akibatnya jika digunakan pada pangan dan dikonsumsi oleh manusia akan menyebabkan beberapa gejala diantaranya adalah tenggorokan terasa panas dan kanker yang pada akhirnya akan mempengaruhi organ tubuh lainnya, serta gejala lainnya.
Formaldehida pada makanan dapat menyebabkan keracunan pada tubuh manusia, dengan gejala  sakit perut akut disertai muntah-muntah, mencret berdarah, depresi susunan syaraf dan gangguan peredaran darah. Injeksi formalin (suntikan) dengan dosis 100 gram dapat menyebabkan kematian dalam waktu 3 jam. Tahu merupakan produk pangan yang sering direndam formalin. Tahu yang tidak direndam formalin hanya bertahan 1 – 2 hari saja kemudian berlendir. Sedangkan yang direndam formalin akan bertahan 4 – 5 hari bahkan bisa sampai 1 bulan dalam kadar tertentu.
Pengaruh Formalin Terhadap Kesehatan
  • Jika terhirup
Rasa terbakar pada hidung dan tenggorokan , sukar bernafas, nafas pendek, sakit kepala, kanker paru-paru.
  • Jika terkena kulit
Kemerahan, gatal, kulit terbakar
  • Jika terkena mata
Kemerahan, gatal, mata berair, kerusakan mata, pandangan kabur, kebutaan
  • Jika tertelan
Mual, muntah, perut perih, diare, sakit kepala, pusing, gangguan jantung, kerusakan hati, kerusakan saraf, kulit membiru, hilangnya pandangan, kejang, koma dan kematian.
Mendeteksi Formalin secara phisik
  • Ayam potong berwarna putih bersih, awet dan tidak mudah busuk
  • Bakso yang tidak rusak sampai 5 hari pada suhu kamar dan memiliki tekstur yang sangat
kenyal
  • Ikan basah yang tidak rusak sampai 3 hari pada suhu kamar, insang berwarna merah tua
dan tidak cemerlang, bau menyengat khas formalin.
  • Ikan asin yang tidak rusak sampai lebih dari 1 bulan pada suhu kamar, warna ikan bersih
dan cerah, namun tidak berbau khas ikan asin.
  • Tahu yang biasanya berbentuk bagus, kenyal, tidak mudah hancur, awet hingga lebih dari
3 hari, bahkan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es, bau menyengat khas formalin.
  • Mie Basah biasanya lebih awet sampai 2 hari pada suhu kamar (25 derajat celcius), bau
menyengat, kenyal, tidak lengket dan agak mengkilap.
boraks dan bakso
Boraks
Boraks berasal dari bahasa Arab yaitu Bouraq. Merupakan kristal lunak lunak yang mengandung unsur boron, berwarna dan mudah larut dalam air. Boraks merupakan garam Natrium Na2 B4O7 10H2O tidak larut dalam alkohol, PH : 9,5. Yang  banyak digunakan dalam berbagai industri non pangan khususnya industri kertas, gelas, pengawet kayu, dan keramik. Gelas pyrex yang terkenal dibuat dengan campuran boraks. Boraks sejak lama telah digunakan masyarakat untuk pembuatan gendar nasi, kerupuk gendar, atau kerupuk puli yang secara tradisional di Jawa disebut “Karak” atau “Lempeng”. Disamping itu boraks digunakan untuk industri makanan seperti dalam pembuatan mie basah, lontong, ketupat, bakso bahkan dalam pembuatan kecap. Mengkonsumsi boraks dalam makanan tidak secara langsung berakibat buruk, namun sifatnya terakumulasi (tertimbun) sedikit-demi sedikit dalam organ hati, otak dan testis. Boraks tidak hanya diserap melalui pencernaan namun juga dapat diserap melalui kulit. Boraks yang terserap dalam tubuh dalam jumlah kecil akan dikelurkan melalui air kemih dan tinja, serta sangat sedikit melalui keringat. Boraks bukan hanya menganggu enzim-enzim metabolisme tetapi juga menganggu alat reproduksi pria. Boraks yang dikonsumsi cukup tinggi dapat menyebabkan gejala pusing, muntah, mencret, kejang perut, kerusakan ginjal, hilang nafsu makan
Penggunaan :
Boraks dipakai sebagai pengawet kayu, anti septik kayu dan pengontrol kecoa.
Bahaya Boraks terhadap kesehatan diserap melalui usus, kulit yang rusak dan selaput lendir.
Efek toksik : kumulatif selama penggunaan berulang – ulang. Pengaruh terhadap kesehatan :
Tanda dan gejala akut :
  • Muntah, diare, merah dilendir, konvulsi dan depresi SSP(Susunan Syaraf Pusat)
  • Tanda dan gejala kronis
  • Nafsu makan menurun
  • Gangguan pencernaan
  • Gangguan SSP : bingung dan bodoh
  • Anemia, rambut rontok dan kanker.
Boraks merupakan senyawa yang bisa memperbaiki tekstur makanan sehingga menghasilkan rupa yang bagus, misalnya bakso dan kerupuk. Bakso yang menggunakan boraks memiliki kekenyalan khas yang berbeda dari kekenyalan bakso yang menggunakan banyak daging. Bakso yang mengandung boraks sangat renyah dan disukai dan tahan lama sedang kerupuk yang
mengandung boraks kalau digoreng akan mengembang dan empuk, teksturnya bagus dan renyah
Karsinogenik
Suatu bahan yang dapat mendorong/menyebabkan kanker.  Hal ini bisa terjadi karena ketidakstabilan genomik atau gangguan pada proses metabolisme seluler.  Kanker adalah penyakit dimana sel-sel rusak di dalam tubuh penderita tidak mengalami program kematian sel, dan tumbuh secara tidak terkontrol dengan metabolisme yang menyimpang.  Karsinogen mungkin meningkatkan resiko terjadinya kanker dengan merubah metabolisme seluler atau merusak DNA langsung di dalam sel sehingga mengganggu proses biologis dan menginduksi pembelahan sel secara tidak terkontrol dan akhirnya menyebabkan terjadinya pembentukan tumor.  Biasanya, sel yang mengalami perubahan DNA yang terlalu parah akan diarahkan untuk masuk pada program kematian sel, tetapi jika jalur program kematian sel ini rusak maka sel akan berubah menjadi sel kanker.
Karsinogen alami sangat banyak.  Aflatoksin B1, yang diproduksi oleh kapang Aspergillus flavus selama penyimpanan biji-bijian, kacang-kacangan dan mentega kacang, adalah sebuah contoh dari karsinogen microbial yang sangat kuat.  Beberapa virus seperti hepatitis B dan virus papilloma manusia telah diketahui juga menyebabkan kanker pada manusia.  Setelah karsinogen masuk ke dalam tubuh, maka tubuh akan melakukan upaya-upaya untuk menghilangkannya yang disebut proses biotransformasi.  Tujuan dari reaksi ini adalah membuat karsinogen menjadi lebih larut air sehingga bisa dikeluarkan dari tubuh.  Tetapi, reaksi ini juga bisa merubah suatu senyawa karsinogen yang sebenarnya tidak terlalu toksik menjadi senyawa baru yang lebih toksik.

artikel ini disalin lengkap dari: https://anugrahjuni.wordpress.com/2009/10/28/rhodamin-b-formalin-boraks-dan-karsinogenik/
halaman utama website: https://anugrahjuni.wordpress.com/
jika mencari artikel yang lebih menarik lagi, kunjungi halaman utama website tersebut. Terimakasih!

No comments:

Not Indonesian?

Search This Blog