Menurut Ceja-Navarro, di dalam perut serangga terdapat mikroba yang bisa dimanfaatkan untuk merubah bahan-bahan di sekitar manusia menjadi bahan bakar ramah lingkungan. Contohnya, kayu, daun, hingga kopi.
“Serangga yang sudah berkembang sejak jutaan tahun mempunyai strategi terbaik untuk memanfaatkan tumbuhan dan mikroba yang ada di sekitarnya,” ujar Ceja-Navarro saat mempresentasikan penelitiannya di Berkeley Lab.
Lebih lanjut, setiap serangga dikatakan mempunyai kemampuan unik untuk merubah makanan mereka menjadi biofuel. Ceja-Navarro mencontohkan jenis kumbang passalid yang bisa menghasilkan biofuel dari lapisan serat pada tumbuhan.
Nah, bila manusia berhasil mengungkap cara serangga mengubah tumbuhan menjadi biofuel dengan cepat, kita tidak perlu takut kehabisan BBM. Bahkan, manusia bisa memutus ketergantungan pada BBM lebih awal untuk menyelamatkan bumi dari pemanasan global.
“Serangga sejatinya bisa memberikan banyak hal bagi manusia, namun pikiran kita tertutupi oleh hal-hal negatif yang mereka sebabkan,” kata insinyur kimia Berkeley Lab itu.
Kedepan, Berkeley Lab akan meneliti DNA dari berbagai macam serangga serta bakteri yang ada di dalam perut mereka menggunakan teknologi canggih seperti CT scan. Dengan begitu, ilmuwan bisa menemukan cara serangga menciptakan energi yang dapat terus diperbaruhi dari tanaman.
“Kita akan meniru cara alam memproduksi energi untuk bertahan hidup. Penemuan ini bisa membuat manusia hidup lebih lama dan berguna bagi anak cucu kita,” tutup Ceja-Navarro.
artikel ini disalin lengkap dari: http://999.fm/umat-manusia-bergantung-pada-serangga-jika-minyak-bumi-habis/
halaman utama website: http://999.fm/
jika mencari artikel yang lebih menarik lagi, kunjungi halaman utama website tersebut. Terimakasih!
No comments:
Post a Comment