Jika
suatu organisme mempunyai batas toleransi yang lebar untuk suatu faktor
yang relatif mantap dan dalam jumlah yang cukup, maka faktor tadi bukan
merupakan faktor pembatas. Sebaliknya apabia organisme diketahui hanya
mempunyai batas-batas toleransi tertentu untuk suatu faktor yang
beragam, maka faktor tadi dapat dinyatakan sebagai faktor pembatas.
artikel ini disalin lengkap dari: http://cucansoejarwo.blogspot.co.id/2011/10/faktor-pembatas-ekologi-terumbu-karang.html
halaman utama website: http://cucansoejarwo.blogspot.co.id/
jika mencari artikel yang lebih menarik lagi, kunjungi halaman utama website tersebut. Terimakasih!
Faktor-faktor
fisik-kimia yang dapat mempengaruhi laju kehidupan atau pertumbuhan
karang, (Sorokin, 1993). Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
kehidupan atau pertubuhan karang diantaranya adalah suhu, salinitas,
kedalaman, cahaya matahari, kekeruhan, substrat, arus dan gelombang.
Berikut penjelasan beberapa faktor lingkungan pembatas kehidupan karang:
· Suhu
Suhu
mempengaruhi kecepatan metabolisme, reproduksi dan perombakan bentuk
luar dari karang. Suhu paling baik untuk pertumbuhan karang berkisar
23-30oC. Temperatur dibawah 18oC dapat menghambat pertumbuhan
karangbahkan dapat mengakibatkan kematian. temperatur diatas 33oC dapat
menyebabkan gejala pemutihan (bleaching), yaitu keluarnya zooxanthella
dari polip karang dan akibat selanjutnya dapat mematikan karang
(Sorokin, 1993).
· Cahaya dan kedalaman
Kedua
faktor tersebut berperan penting untuk kelangsungan proses fotosintesis
oleh zooxantellae yang terdapat di jaringan karang. Terumbu yang
dibangun karang hermatipik dapat hidup di perairan dengan kedalaman
maksimal 50-70 meter, dan umumnya berkembang di kedalaman 25 meter atau
kurang. Titik kompensasi untuk karang hermatipik berkembang menjadi
terumbu adalah pada kedalaman dengan intensitas cahaya 15-20% dari
intensitas di permukaan.
· Salinitas
Secara
fisiologis, salinitas mempengaruhi kehidupan hewan karang karena adanya
tekanan osmosis pada jaringan hidup. Salinitas optimal bagi kehidupan
karang berkisar 30-35 o/oo. Karena itu karang jarang ditemukan hidup di
daerah muara sungai besar, bercurah hujan tinggi atau perairan dengan
salinitas yang tinggi.
· Kekeruhan
Kekeruhan
yang tinggi menyebabkan terhambatnya cahaya matahari masuk kedalam air
dan selain mengganggu proses fotosintesis zooxanthella juga mengganggu
polip karang dngan semakin banyaknya mucus yang dikeluarkan untuk
melepaskan partikel yang jatuh di tubuh karang. Sedimentasi yang tinggi
dapat menutupi dan akhirnya akan mematikan polip karang.
· Substrat
Substrat
yang keras dan bersih dari lumpur diperlukan untuk perlekatan larva
karang (planula) yang akan membentuk koloni baru. Substrat keras ini
berupa benda padat yang ada di dasar laut, misalnya batu, cangkang
mollusca, potongan kayu bahkan besi yang terbenam.
· Arus
Faktor
arus dapat berdampak baik atau buruk. Bersifat positif apabila membawa
nutrien dan bahan-bahan organik yang diperlukan oleh karang dan
zooxanthellae, sedangkan bersifat negatif apabila menyebabkan
sedimentasi di perairan terumbu karang dan menutupi permukaan karang
sehingga berakibat pada kematian karang.
· Gelombang
Gelombang
merupakan faktor pembatas karena gelombang yang terlalu besar dapat
merusak struktur terumbu karang, contohnya gelombang tsunami. Namun
demikian, umumnya terumbu karang lebih berkembang di daerah yang
memiliki gelombang besar. Aksi gelombang juga dapat memberikan pasokan
air segar, oksigen, plankton, dan membantu menghalangi terjadinya
pengendapan pada koloni atau polip karang.
artikel ini disalin lengkap dari: http://cucansoejarwo.blogspot.co.id/2011/10/faktor-pembatas-ekologi-terumbu-karang.html
halaman utama website: http://cucansoejarwo.blogspot.co.id/
jika mencari artikel yang lebih menarik lagi, kunjungi halaman utama website tersebut. Terimakasih!
No comments:
Post a Comment