Pengertian Lengkap Reaksi Kimia

Reaksi kimia merupakan peristiwa perubahan kimia dari zat – zat yang bereaksi ( reaktan ) menjadi zat – zat hasil reaksi ( produk ). Pada reaksi kimia selalu dihasilkan zat-zat yang baru dengan sifat-sifat yang baru. Reaksi kimia dituliskan dengan menggunakan lambang unsur.
 
nurul.kimia.upi.edu
 
A.    Ciri-ciri reaksi kimia
Ketika terjadi reaksi kimia, terdapat perubahan-perubahan yang dapat kita amati. Perhatikan ciri-ciri reaksi kimia berikut.
a.       Reaksi Kimia dapat Menimbulkan Perubahan Warna   :  Sebagai contoh kita dapat mengamati bahwa warna ungu pada larutan kalium permanganat (KMnO4) akan berubah jika direaksikan dengan larutan asam oksalat (H2C2 O4)
Perubahan kimia ini terjadi karena senyawa kalium  permanganat berubah menjadi senyawa mangan sulfat (MnSO4) yang tidak berwarna. Demikian juga dengan  tembaga karbonat (CuCO3) yang berwarna hijau akan berubah menjadi tembaga oksida (Cu2O) yang berwarna  kehitaman dan karbon dioksida (CO2) setelah dipanaskan.
b.      Reaksi Kimia dapat Membentuk Endapan  
 Ketika barium klorida (BaCl2) direaksikan dengan natrium sulfat (Na2SO4) akan menghasilkan suatu endapan putih barium sulfat (BaSO4). Endapan putih yang terbentuk ini sukar larut dalam air. Reaksi kimia tersebut dapat dituliskan sebagai berikut.
          BaCl2     +    Na2SO4     →     BaSO4     +      2NaCl
         (larutan)     (larutan)          (padatan)      (larutan)
Banyak sekali zat-zat kimia yang direaksikan menimbulkan endapan. Contoh lain adalah larutan perak nitrat (AgNO3) direaksikan dengan larutan natrium klorida (NaCl)   menghasilkan endapan putih perak klorida (AgCl) dan larutan natrium nitrat (NaNO3).
             AgNO3    +     NaCl        →     AgCl    +      NaNO3
   (larutan)       (larutan)         (padatan)    (larutan)
Sebenarnya apakah endapan itu? Endapan adalah zat yang memisahkan diri sebagai fase padat dari larutan. Endapan dapat berupa kristal (kristalin) atau koloid dan dapat
dikeluarkan dari larutan dengan penyaringan atau sentrifugasi. Endapan terbentuk jika larutan menjadi terlalu jenuh dengan zat terlarut. Kelarutan suatu endapan sama
 dengan konsentrasi molar dari larutan jenuhnya. Kelarutan endapan bertambah besar dengan kenaikan suhu, meskipun dalam beberapa hal khusus (seperti kalium sulfat),
terjadi sebaliknya. Laju kenaikan kelarutan dengan suhu berbeda-beda. Pada beberapa hal, perubahan kelarutan dengan berubahnya suhu dapat menjadi alasan pemisahan.
 Misal pemisahan ion timbal dari perak dan merkurium (I)dapat dicapai dengan mengendapkan ketiga ion itu mula - mula sebagai klorida, diteruskan dengan menambahkan air panas pada campuran. Air panas akan melarutkan timbal klorida (PbCl2) tetapi perak dan raksa (I) klorida (HgCl) tidak larut di dalamnya. Setelah menyaring larutan panas tersebut, ion timbal akan ditemukan dalam filtrat.
c.       Reaksi Kimia dapat Menimbulkan Perubahan Suhu  
 Kamu dapat membuktikan bahwa reaksi kimia dapat menyebabkan perubahan suhu. Pada percobaan mereaksikan asam sulfat (H2SO4) dan natrium hidroksida (NaOH) terjadi kenaikan suhu. Nah, reaksi kimia yang menghasilkan kenaikan suhu dinamakan reaksi eksoterm.Reaksi eksoterm dapat kamu temukan pada pembakaran kertas dan pembakaran bensin pada kendaraan bermotor.Pada percobaan kedua, saat kamu mereaksikan campuran barium hidroksida (Ba(OH)2) dan amonium klorida (NH4Cl),larutan tersebut akan menyerap panas di sekitarnya sehingga terjadi penurunan suhu. Reaksi kimia yang menyerap panas di sekitarnya dinamakan reaksi endoterm. Contoh reaksi endoterm dalam kehidupan sehari-hari adalah fotosintesis dan memasak makanan.
d.      Reaksi Kimia dapat Menimbulkan Gas  
 Pernahkah kamu melarutkan tablet vitamin berkalsium tinggi (tablet effervescent)  ke dalam segelas air ? Ketika kamu melarutkan tablet vitamin berkalsium tinggi ke dalam segelas air, kamu akan melihat gelembung-gelembung gas muncul   dari dalam larutan. Hal ini membuktikan bahwa dalam peristiwa reaksi kimia dapat menimbulkan gas. Selain contoh di atas, kamu juga dapat mengamati reaksi kimia
yang menghasilkan gas pada saat kamu membuka kaleng minuman berkarbonasi. 
B.     Jenis-jenis reaksi kimia
1.      Reaksi pembakaran
Reaksi pembakaran adalah jenis reaksi kimia dimana suatu senyawa bersama – sama dengan oksigen saling bereaksi sehingga terjadi pembentukan senyawa baru yang terdiri dari oksigen tersebut.
Cirri khas utama reaksi ini adalah peran oksigen yang cukup besar, seperti yang telah diketahui ketersediaan oksigen merupakan syarat mutlak terjadi suatu reaksi pembakaran propane yang menghasilkan zat baru dari karbondioksida
Contoh reaksi : C3H8 + O2  à CO2 + H2O
2.      Reaksi penggabungan
Reaksi penggabungan adalah jenis reaksi kimia yang terjadi pembentukan zat baru yang terdiri dari zat – zat pembentuk zat tersebut. Reaksi penggabungan disebut juga dengan reaksi pembentukkan. Konsep utama dari reaksi adalah zat baru yang terbentuk haruslah berasal dari reaksi antar zat tersebut.
Contoh reaksi :
Contoh reaksi diatas merupakan reaksi pembentukkan air dari pembentukkan zat-zat penyusunnya yaitu Hidrogen dan Oksigen. Pada keadaan awal dan suhu ruangan, zat-zat pembentuk tersebut tidak dapat di temui dalam bentuk unsure monoatomik (unsur yang terbentuk hanya dari satu atom). Pada keadaan normal, unsure-unsur seperti hydrogen dan oksigen terdiri dari dua atom yang di sebut dengan unsure diatomic.
3.      Reaksi penguraian
Reaksi penguraian adalah reaksi kimia yang terjadi dimana zat-zat yang lebih besar dan kompleks diuraikan kembali menjadi za-zat penysunnya. Bila di perhatikan, jenis reaksi kimia ini merupakan kebalikan dari reaksi penggabungan atau pembentukkan. Untuk lebih jelasnya dpat dilihat pada contoh reaksi berikut ini.
HCl  
Sperti halnya pada reaksi pembentukkan zat-zat yang terbentuk dari reaksi penguraian juga harus terbentuk mejadi zat-zat yang stabil dari unsure pembentuknya. Pada contoh reaksi penguraian di atas, zat HCl di uraikan menjadi zat-zat pembentuknya yang terdiri dari gas hydrogen dan gas klor.
Gas hydrogen haruslah terbentuk senyawa diatomic sementara itu gas klor juga terbentuk dari pengikatan dua atom Cl (unsurn diatomic) sebagaimana unsure-unsur dari golongan halide (VII A).
4.      Reaksi Metatetis
Reaksi Metatetis merupakan reaksi pertukaran dua buah ion pembentuk  rutan elektolit dari garam tertentu. Reaksi bisa terjadi bila salah satu pereaksi atau hasil reaksi yang di harapkan memiliki kelauran yang rendah di daklam air (pelarut). Dengan kata lain reaksi ini bisa terjadi apabila terdapoat endapan sebagai hasil akhir dari reaksi.
Contoh reaksi :
NaCl + AgNO3 ­--> AgCl + NaNO3
Kedua pereaksi (di sisi kiri tanda panah) merupakan larutan elektrolit garam. Kedua garam tersebut kemudian di campurkan sehingga terjadi reaksi di dalamnya. Berupa pertukaran ia positif dan negative dari masing-masing pereaksi. Seperti telah di kemukakan di atas, reaksi ini bisa terjadi apa bila hasil reaksi yang di harapkan memiliki kelarutan yang rendah.
Untuk kasus reaksi di atas AgCl merupakan senyawa yang memiliki kelarutan yang rendah di dalam air. Setelah reaksi terjadi senyawa AgCl akan mengendap berupa endapan putih. Endapan putih AgCl tersebut akan membentuk kesetimbangan antar senyawa AgCl dan ion-ion pembengtuknya ( Ag+ dan Cl-).
artikel ini disalin lengkap dari: http://kimiasikasyik.blogspot.com/2013/06/reaksi-kimia.html
halaman utama website: http://kimiasikasyik.blogspot.com/
Jika ada waktu, Dimohon untuk Membuka Halaman Utama website yang telah saya salin artikelnya ya!

No comments:

Not Indonesian?

Search This Blog