Bumi

Bumi tentunya merasa semakin lama semakin berat untuk menghidupi manusia yang tinggal di atasnya. Manusia telah banyak mengambil apa saja dari bumiku dengan alasan untuk melanjutkan hidup dan kehidupannya. Manusia dalam waktu yang sangat singkat telah menguras dan merusak permukaan ruang bumiku termasuk ruang yang di bawah permukaan dan ruang di atas permukaan bumiku. Entah berapa lama lagi bumiku mampu menyangga keinginan manusia yang terus bertambah dan beragam ini.
Bila tiba waktunya bumiku sudah tak mampu lagi memenuhi segala kebutuhan manusia, maka bumi mungkin akan merasa senang karena sudah tidak ada lagi yang mengganggu seperti benda-benda langit lainnya yang hidup bebas tanpa terbebani harus menjaga kehidupan manusia atau mkhluk lain apapun. Semoga bumiku selalu berdoa bila tiba saatnya harus berhenti melayani manusia akan tetap diijinkan oleh Sang Maha Pencipta untuk tetap dapat memutari matahari meski tanpa harus wajib berputar pada porosnya.
Panjang lintasan bumi mengitari matahari adalah 940.467.177 km, selama 365 hari 6 jam atau rata-rata 2.574.859 km/hari atau 107.286 km/jam atau 29,780 km/detik, maksimum 30.287 km/detik, minimum : 29.291 km/detik


Diameter rata-rata bumi 12.756 km, jadi panjang keliling bumi : 40.075 km. Bumi berputar pada porosnya (utara-selatan) ke arah timur (berlawanan arah jarum jam) selama 24 jam dengan kecepatan translasi pada garis khatulistiwa : 1.674 km/jam atau 465 m/detik
Kecepatan cahaya 299.792 km/detik.
Kecepatan suara (di udara) hanya 335 m/detik
Berdasarkan fakta-fakta tersebut tanpa kita sadari bahwa manusia sebenarnya mendiami suatu tempat atau satelit yang rawan tumbukan. Bayanganlah benda dengan  kecepatan 107.286 km/jam melintas di ruang angkasa, tetapi manusia tidak merasakan sama sekali gerakan yang amat dahsyat tersebut, belum lagi kecepatan perputaran bumi pada porosnya  di garis khatulistiwa mencapai 1.674 km/jam.
Selama ini manusia dan ilmu pengetahuannya sudah bisa membuktikan bahwa ruang angkas amat sangat luas, benda angkasa jumlahnya diyakini mencapai milyaran dan sebagian besar ukurannya jauh lebih besar dari ukuran bumi, tetapi hingga saat ini manusia dan ilmu pengetahuan serta teknologinya belum bisa membuktikan apakah hanya bumi yang ada penghuni dan kehidupannya. Seberapakah ukuran bumi dan seberapakah peranan manusia di bumi. Dari dimensi bumi,  manusia yang ada di bumi bagaikan subutir debu dalam segenggam pasir, amat sangat kecil sekali, sementara dalam dimensi ruang angkasa, bumi juga hanyalah sebutir debu yang amat sangat halus sekali. Betapa kecilnya manusia di bumi.
Ilmu pengetahuan telah membuktikan bahwa bagian bumi yang dapat dijadikan tempat tinggal manusia hanyalah kurang dari 10% hamparan daratan. Luas permukaan bumi bila rata-rata jari-jari bumi 6.378 km adalah 2.043.707.132 km2, sementara volume bumi adalah 8.695.377.657.617 km3. Dari luas permukaan bumi tersebut hanya 21% berupa daratan, yaitu benua dan pulau besar maupun kecil. Dari luas daratan tersebut terdapat tempat-tempat ekstrim yang tidak mungkin dihuni oleh manusia untuk hidup dan berkehidupan secara permanen, seperti wilayah salju abadi, gurun pasir, rawa, danau, sungai, hutan asli, gunung api, daerah pegunungan atau dataran ketinggian > 3,5 km serta daerah dengan suhu rata-rata < -10 derajat C atau > 45 derajat Celcius atau wilayah dengan topografi yang ekstrim dan lain-lain, sehingga dari luas daratan diperkirakan hanya tinggal 10 % saja dari luas permukaan bumi yang dapat dihuni. Ketebalan lapisan bumi yang ada pada daratan yang hanya 10 % tersebut adalah yang berupa tanah atau batuan dan kedalaman yang dapat menjadi tempat  manusia untuk hidup maksimal hanya 20 m dari permukaan tanah. Jadi, bumi yang terlihat luas dan biru oleh manusia di daratan, tetapi ternyata hanya sebutir debu benda di luar angkasa. Manusia yang hidup di masa sekarang jumlahnya 7 milyar dan bila ditambahkan dengan manusia yang pernah hidup mulai dari peradaban manusia modern atau mulai dari 10.ooo tahun yang lalu  diakumulasikan dan diasumsikan hidup bersama di abad sekarang adalah 30 milyar manusia. Untuk manusia yang hidup masa kini bila diasumsikan ukuran fisiknya sama rata-rata tinggi 175 cm dengan berat badan 70 kg, sama usia 4o tahun , baik laki-laki maupun perempuan, dan semua melaksanakan sholat Ied bersama yang  diperlukan lapangan seluas ukuran 7.000 km2 atau 70 km x 100 km, bila masing jam’ah menempati ukuran 2 x 0,5 m2, maka akan ada 35.000 shaf dengan masing-masing shaf terdiri atas 200.000 jemaah sholat.  Dengan asumsi yang sama, apabila membentuk ibadah sholat dengan mengelilingi kabah, maka diperlukan radius sepanjang 44,8 km.
Jadi seluruh manusia yang hidup sekarang ini bila dikumpulkan bersama membentuk formasi sholat Ied maupun sholat mengelilingi Ka’bah hanya memerlukan 0,000072% luas daratan. Bila seluruh manusia yang pernah hidup dikumpulkan bersama dengan asumsi yang sama, maka hanya diperlukan 0,00030% luas daratan. Luas tersebut hanya kurang lebih 0,30 luas propinsi Jawa Timur.
Apabila jumlah manusia yang masuk neraka 50%, dan mereka cukup hanya menempati ukuran 2 x 0,5 m2 saja, sedangkan sisanya yang 50% masuk surga dan menempati 1000 x 2 x 0,5 m2, maka lahan yang diperlukan kira-kira hanya seluas kepulauan Indonesia.
Akhirat, surga dan neraka adalah nama-nama tempat yang disebut dalam hampir semua kitab suci agama di dunia, demikan pula kiamat adalah nama peristiwa yang akan mengakhiri kehidupan dunia. Semua nama atau peristiwa tersebut menjadi keyakinan atau iman bagi Muslimin dan semua ada Maha Penciptanya yaitu ALLAH swt. Manusia yang masih hidup tidak akan pernah tahu tempat atau peristiwa tersebut, tetapi sangat yakin akan adanya, walaupun ada sebagian manusia yang masih hidup atau sudah meninggal sama sekali tidak mempercayainya.
Bagi Maha Pencipta, tempat atau peristiwa tersebut bukan hal yang sulit. Manusia yang telah dikarunia ilmu pengetahuan dan teknologi, diberi kemampuan dan diijinkan untuk menjelaskan walaupun hanya pada batas-batas tertentu. Bila ditanyakan kapan kiamat akan terjadi kepada orang yang beriman akan mengatakan “hanya ALLAH yang tahu”, tapi bila ditanyakan apakah kiamat akan yakin terjadi, jawabya pasti “ya, saya yakin”. Bagaimana hubunganantara kiamat, akhirat, surga, neraka dengan dimensi bumi dan ruang angkasa yang ternyata amat sangat luas, tak berbatas dan tak berhingga. Seberapa luas akhirat, surga dan neraka untuk menampung terutama semua manusia yang pernah hidup dan yang akan mati setelah kiamat?. Dalam ukuran manusia yang hidup di masa sekarang, sebenarnya keyakinan bahwa suatu saat bumi ini akan kiamat cukup mudah. Pengetahuan astronomi tentang ruang angkasa menjelaskan bahwa terdapat jutaan planet yang secara fisik mirip bumi tetapi tanpa kehidupan dan belum ada satupun planet yang menunjukkan adanya kehidupan. Fakta tersebut sebenarnya cukup membuktikan bahwa ada kemungkinan bahwa planet-planet tersebut adalah tempat yang sudah mengalami proses kiamat, dan sebagian lagi mungkin dalam proses menuju terciptanya kehidupan (hanya ALLAH yang tahu).
Bila mengacu pada kehidupan sekarang, maka dimensi akhirat, surga dan neraka sebenarnya tidak memerlukan tempat yang terlalu luas atau harus berada di tempat yang jauh dari bumi (hanya ALLAH yang tahu). Roh atau nyawa manusia yang kelak tinggal di akhirat bila dibandingkan dengan fisik manusia secara logika tentu memiliki volume atau dimensi yang lebih kecil atau maksimal sama dengan tubuhnya (hanya ALLAH yang tahu). Kebutuhan para roh yang pernah hidup tentunya sangat berbeda dengan semasa hidupnya di bumi (hanya ALLAH yang tahu), karena tidak perlu lagi segala macam atribut kehidupan dunia seperti kendaraan, jalan, pakaian, makanan, barangkali yang diperlukan hanyalah tempat yang mungkin tidak harus seperti rumah atau istana seperti di bumi. Tentunya diyakini bahwa ada perbedaan luasan maupun fasilitas yang tersedia antara surga dan neraga. Luasan dan fasilitas neraka mungkin sangat minimal dan mungkin merupakan tempat terburuk dibandingkan dimanapun di bumi, sedangkan surga mungkin sangat maksimal dan mungkin merupakan tempat terhebat yang jauh lebih hebat dari tempat manapun di bumi di jaman kapanpun (hanya ALLAH yang tahu).
Akhirat, surga dan neraka mungkin memang tidak terlalu jauh dari bumi, karena bila semua manusia yang hidup maupun yang sudah mati, kemudian rohnya dikumpulkan, maka seluruh luasan permukaan bumi ini masih amat sangat cukup, termasuk pembagian antara neraka dan surganya. Bila diasumsimkan yang masuk neraka adalah 50% dari seluruh populasi roh seluruh manusia yang pernah hidup, mereka cukup menempati luasan 10% saja dari luas permukaan, sisanya yang 50% menempati surga dengan luas 90% dari luas bumi, dengan suatu asumsi bahwa permukaan bumi hanya terdiri atas neraka dan surga tanpa laut, tanpa benua, tanpa gunung api dan sebagainya dan kehidupan akhirat ada pada ruang dimensi yang berbeda dengan kehidupan bumi seperti sekarang. (hanya ALLAH yang tahu)
Jadi bagi ALLAH, Sang Maha Pencipta, kiamat, akhirat, surga dan neraka untuk kehidupan pada dimensi berikutnya bagi manusia yang pernah hidup di bumi amat sangat mudah, jauh lebih mudah dari hanya membalikan telapak tangan. ALLAH Maha Suci , Segala Puji bagi ALLAH, Tidak Tuhan selain ALLAH, ALLAH Maha Besar, ALLAH Maha Perkasa, , Tidak ada kekuatan yang melebihi kekuatan ALLAH,

No comments:

Not Indonesian?

Search This Blog