Pembelahan Mitosis pada Sel Hewan

Mitosis adalah pembelahan sel pada organisme yang menghasilkan dua anakan sel yang memiliki genom yang sama dengan induknya, apabila induk 2n maka hasil anakan dari mitosis adalah masing-masing 2n pula.

Bagaimana Mitosis pada Sel Hewan ?

Pada sel hewan terjadi pembelahan mitosis yang terdiri atas G2 interfase, profase, metafase, anafase, telofase, dan Sitokinesis. Unutuk sebagian referensi mengatakan bahwa tahap akhir mitosis bertumpang tindih dengan sitokinesis dalam menyelesaikan proses mitosis. 
Bagi kalian yang mengatakan mitosis adalah fase terlama dalam pembelahan sel anda salah !. Tahap mitosis hanya mencakup sekitar 10 % dari siklus sel. Selebihnya merupakan tahap interfase. Hal ini dikarenakan pada tahap Interfase dibutuhkan banyak pengumpulan energi dalam bentuk nutrisi untuk menggandakan materi genetik yang akan dibagikan pada dua sel nanti. Materi genetik seperti DNA dan kromosom tentunya. 
siklus sel dan tahapan mitosis
siklus sel dan tahapan mitosis
Pada fase interfase, terbagi atas beberapa tahap lagi yaitu, Fase G1 yaitu gap pertama yang pada tahap ini terjadi pertumbuhan ukuran dan bobot sel karena terjadi penimbunan nutrisi untuk lanjut ke fase S. Tahap kedua adalah fase S. Fase S atau sintesis adalah tahap terjadinya penggunaan nutrisi /energi yang terkumpul untuk menyalin kromosom pada sel yang diikuti dengan pertumbuhan sel, lalu masuk ke tahap ke tiga yang disebut Fase G2 (gap kedua) dimana sel akan terus tumbuh sehingga siap untuk memasuki tahap mitosis. Pada tahap interfase terjadi rangkaian peristiwa seperti selaput nukleus membatasi nukleus, terdapat lebih dari satu nukleolus pada nukleus dan Terdapat dua sentrosom yang pada sel hewan terdapat dua sentriol. Pada tahap ini, kromosom yang telah digandakan belum mampu terlihat secara tunggal karena belum terjadi kondensasi kromosom.
tahap mitosis pada sel
tahap mitosis
Setelah sel dinyatakan siap untuk memasuk fase Mitotik (M)  oleh pengaturan siklin, selanjutnya akan terjadi profase, metafase, anafase, telofase, dan sitokinesis sehingga membentuk dua sel anakan.
Fase profase merupakan tahap pertama dari fase mitotik (M). Pada fase ini terjadi pengumparan serat-serat kromatin yang kemudian terkondensasi menjadi kromosom yang dapat diamati menggunakan mikroskop. Beberapa peristiwa yang dapat menjadi tanda atau petunjuk terjadinya fase profase adalah hilangnya nukleolus (dalam artian tidak terdapat lagi terlihat organelnya), kromosom yang terduplikasi tampak sebagai kembaran identik yang tersambung pada sentromer tunggal dan oleh kohesi antara dua kromosom bersaudara (kembar). Pada tahap ini juga, terjadi pembentukan gelendong mitotik yang terdiri atas sentrosom dan mikrotubulus. Penampakan ini dapat diamati dengan terlihatnya aster (susunan radial mikrotubulus yang lebih pendek pada sentrosom) yang berbentuk bintang pada mikroskop.Kedua sentrosom saling bergerak menjauhi dikarenakan adanya mikrobutubulus yang memanjang.
Setelah tahap diatas, terjadi tahap prometafase sebelum memasuki tahap metafase. Tahap prometafase di tandai dengan terjadinya fragmentasi selaput nukleus, kromosom yang semakin padat, mikrotubulus yang menjulur hingga ke wilayah nukleus, terbentuknya kinetokor pada kedua kromatid yang kemudian akan terjadi pelekatan mikrotubulus pada kinetokor tersebut. Struktur mikrotubulus-kinetokor ini yang nantinya berfungsi untuk mengontrol perpindahan kromosom.
Setelah tahap prometafase, fase mitosis memasuki tahap metafase. Fase metafase merupakan tahap mitosis yang paling lama yang berlangsung sekitar 20 menit. Pada fase ini terjadi penyusunan kromosom-kromosom pada bidang equator sel yang merupakan pertengahan dari kedua kutub gelendong. Bidang ini disebut lempeng metafase. Ini merupakan tahap persiapan untuk memasuki pemisahan antara kromatid bersaudara ke dua kutub berbeda.
Tahap selanjutnya dari mitosis sel adalah tahap anafase. Tahap anafase merupakan tahap mitosis yang paling singkat. Biasanya tahap ini berlangsung hanya beberapa menit. Pada tahap ini, protein kohesin terlepas yang membuat kromatid bersaudara dari setiap pasangan memisah secara tiba-tiba. Ini yang akan membuat setiap kromatid menjadi satu kromosom utuh. Pada tahap ini pula, kromosom utuh tersebut bergerak dengan sekitar 1 mm/menit ke arah masing-masing kutub mendekati sentromer yang memendekkan mikrotubulusnya. Pada akhir tahap anafase, pada kedua kutub sel terdapat set kromosom yang sama dan lengkap (dalam keadaan normal).
Setelah tahap anafase, dilanjutkan dengan fase telofase. Pada tahap ini terjadi pembentukan dua nukleus anakan dalam sel. Setelah itu selaput nukleus muncul kembali untuk memulai pembentukan nukleolus. Begitupun dengan bagian endomembran lain pun mulai bermunculan. Kromosom menjadi kurang padat terus menerus. Ini merupakan proses akhir dari mitosis yang ditandai dengan terbentuknya dua nukleus  identik dari satu nukleus.
Selama tahap mitosis terjadi, tepatnya pada fase telofase yang menyebabkan ketika telofase berakhir, telah terbentuk dua sel anakan. Pada sel hewan, sitokinesis terlihat dengan munculnya lekukan pada membran sel.
sitokinesis pada sel
sitokinesis

artikel ini disalin lengkap dari: http://belajarbiologi.com/2014/05/pembelahan-secara-mitosis-pada-sel-hewan.html
halaman utama website: http://belajarbiologi.com/
jika mencari artikel yang lebih menarik lagi, kunjungi halaman utama website tersebut. Terimakasih!

No comments:

Not Indonesian?

Search This Blog