Dengan usianya yang 4,5 miliar tahun, Bumi yang kita tempati ini
masih menjadi misteri terbesar bagi manusia. Salah satu yang sedang
dicari jawabannya adalah, apakah gerangan yang ada di inti Planet Biru? Penelitian sebelumnya mengungkap, inti Bumi diperkirakan mencapai 6.000 derajat Celcius. Sepanas permukaan Matahari.
Baru-baru
ini, sejumlah ilmuwan mendapatkan petunjuk lain. Para periset dari
China dan Amerika Serikat berpendapat bahwa inti terdalam Bumi ternyata
memiliki area lain pada pusatnya. Bukan satu kesatuan. Tim ahli yakin, struktur kristal logam (iron crystal) di sana berbeda dari yang ditemukan di lapisan luar dari inti tersebut. Laporan tersebut dipublikasikan dalam jurnal ilmiah Nature Geoscience. Namun, karena tak mungkin mengebor inti Bumi, susunan inti itu masih jadi sesuatu yang misterius.
Jadi,
sebagai gantinya, para ilmuwan menggunakan gema yang dihasilkan oleh
gempa bumi untuk mempelajari inti planet manusia -- dengan cara
menganalisis perubahannya saat resonansi merambat melalui lapisan Bumi
yang berbeda. "Gelombang terpantul bolak-balik dari satu sisi
Bumi ke sisi lainnya," kata Profesor Xiaodong Song. Sang
profesor dan koleganya di China mengatakan, data tersebut menunjukkan
bahwa inti Bumi -- wilayah padat seukuran Bulan -- terdiri dari 2
bagian. Data gelombang seismik menunjukkan, kristal dalam 'inti
dalam' memiliki arah selaras timur ke barat, lalu berbalik, jika dilihat
dari atas Kutub Utara. Sementara, inti luar berbaris dari utara ke
selatan.
Lantas, apa pentingnya temuan baru tentang inti Bumi itu? "Fakta
bahwa kami menemukan struktur yang tak sama pada daerah yang berbeda
dari inti, memberitahukan pada kita tentang sejarah Bumi yang teramat
panjang," kata Profesor Song. Inti Bumi, yang berada di
kedalaman lebih dari 5.000 km di bawah permukaan tanah, mulai mengeras
sekitar 1 miliar tahun lalu. Dan terus tumbuh sekitar 0,5 mm per tahun.
Temuan
bahwa inti Bumi memiliki kristal dengan alur yang berbeda menunjukkan,
proses pembentukannya dalam kondisi berbeda-beda. Planet Manusia,
mungkin telah mengalami perubahan dramatis selama periode ini. Mengomentari
hasil riset tersebut, Profesor Simon Redfern dari University of
Cambridge mengatakan,"pembuktian jauh ke dalam hingga inti padat bagian
dalam, seperti melacak masa lalu, ke masa awal pembentukan Bumi." Meski
sejumlah orang telah menyadari perbedaan rambatan gelombang seismik di
bagian luar inti dalam. "Namun tak pernah ada mengusulkan soal alur
kristal logam yang membentuk wilayah ini serong atau tak sama
dibandingkan dengan bagian luar . Jika benar itu yang terjadi, bisa berarti ada kekuatan dahsyat ikut andil. Apalagi,
penelitian lain menunjukkan bahwa medan magnet bumi mungkin telah
mengalami perubahan sekitar setengah miliar tahun yang lalu, beralih
antara sumbu khatulistiwa dan sumbu kutub.
"Bisa jadi bahwa alur
yang aneh dalam inti terdalam menjelaskan jejak palaeomagnetik dari
batuan kuno yang ada dekat khatulistiwa sejak setengah miliar tahun yang
lalu," kata dia. Namun, untuk saat ini, kata Redfern, hasil
penelitian tim Profesor Song membutuhkan pengujian lain untuk
menganalisis sifat seismik inti terdalam Bumi. Sebab, tidak ada penelitian sebelumnya yang menghasilkan kesimpulan serupa. Sebagai pembanding
artikel ini disalin lengkap dari: http://news.liputan6.com/read/2173748/petunjuk-baru-soal-misteri-inti-bumi
halaman utama website: http://news.liputan6.com/
jika mencari artikel yang lebih menarik lagi, kunjungi halaman utama website tersebut. Terimakasih!
No comments:
Post a Comment