Gunung Bawah Laut di Bengkulu


Balai Teknologi Survei Kelautan, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), mengkonfirmasi bahwa ada gunung di bawah laut sebelah barat Bengkulu. Namun, peneliti BPPT belum tahu apakah gunung berapi itu berjenis gunung berapi atau bukan.


"Untuk mengetahuinya, perlu dilakukan survei yang lebih detail, mulai dari mengambil sampel data batuan gunung, air, sedimen, dan lainnya," kata Sri Hardiastuti, perekayasa di Balai Teknologi Survei Kelautan BPPT, di Jakarta, 16 September 2013.

Sri menambahkan, apabila gunung itu terbukti berjenis gunung berapi, maka perlu perhatian serius dan dibuat langkah antisipasinya.

"Kalau itu gunung berapi jelas berbahaya, karena jika meletus dipastikan akan menyebabkan gempa dan tsunami. Masih butuh waktu yang panjang untuk mengetahui jenis gunung itu," ujar Sri.

BPPT sebenarnya sudah memiliki teknologi pengambilan sampel untuk memastikan apakah gunung itu berjenis gunung berapi atau tidak. Namun, saat ini, BPPT masih fokus pada pemetaan batimetri —pemetaan kedalaman bawah laut untuk menghasilkan topografi bawah laut— dan belum masuk ke ranah pengambilan sampel.

"Untuk pengambilan sampel kami masih terbentur isu dana. Untuk melakukan pemetaan batimetri yang dilakukan oleh kapal Baruna Jaya III dan IV saja sehari menghabiskan Rp100 juta," kata Wahyu W Pandoe, Kepala Program Operasional Ocean Climate dan Tsunami Buoy, BPPT.

"Selain itu, dari bukti-bukti sejarah juga tidak ditemukan pernah ada bukti ada meletusnya gunung berapi di bawah laut Bengkulu. Sampai saat ini, gunung bawah laut berapi yang ada di Indonesia hanya Gunung Krakatau dan gunung-gunung di Flores," tambah Wahyu.

Gambar Topografi Puncak Gunung Laut di Barat Bengkulu. (BPPT)

No comments:

Not Indonesian?

Search This Blog