CME pada Site Seluler

Sistem Komunikasi Bergerak Seluler merupakan sistem komunikasi dengan media transmisi tanpa kabel (ruang bebas), yang mampu untuk memberikan derajat mobilitas yang baik pada pelanggan (MS).Pelanggan yang bergerak menyebabkan karakteristik random sinyal pada kanal transmisinya. Sistem ini bersifat seluler yang berarti cakupan jaringan dibagi dalam beberapa sel yang tiap sel dilayani minimal oleh sebuah perangkat radio yang disebut Radio Transceiver Station atau BTS. Selain perangkat radio yang merupakan perangkat utama pada sistem seluler terdapat juga perangkat penunjang yang berfungsi sebagai penunjang bagi sistem seluler secara keseluruhan.Perangkat pendukung ini berkaitan dengan bangunan sipil (civil),mekanikal dan juga elektrikal yang di kenal dengan CME (civil,mechanical,dan electrical). Pemeliharaan yang dilakukan pada perangkat pendukungi CME akan meningkatkan peformansi kerja keseluruhan system serta pendeteksian dan meminimalisasi gangguan pada site seluler

Pendahuluan
Perkembangan teknologi informasi pada saat ini seiring dengan revolusi teknologi informasi. Hal ini terlihat pula dalam perkembangan teknologi dibidang telekomunikasi yang berkembang pesat. Perkembangan teknologi telekomunikasi ini, khususnya telepon selular juga mempengaruhi jumlah pelanggan. Peningkatan yang terjadi pada pelanggan menyebabkan Operator membutuhkan traffic yang lebih besar dalam palayanan jaringan agar bisa menyeimbangi kenaikan pelanggan tersebut, jika tidak diimbangi, maka akan terjadi berbagai macam gangguan dalam komunikasi. Diwaktu yang sama ditemukan kesulitan dalam penambahan base station yang baru. Setiap pembangunan sebuah site harus mempunyai izin pembangunan dan negosiasi dengan pemilik lahan. Diakhir waktu sering terjadi penghabisan waktu negosiasi dan operator mendapatkan pembayaran site yang mahal.
Berdasarkan fakta di atas maka salah satu pemecahan masalah adalah dengan mengefektifkan kerja perangkat sistem seluler dengan cara pemeliharaan site seluler yang terdiri dari perangkat utama dan perangkat penunjang. Sehingga dapat meningkatkan kerja perangkat serta pendeteksian sedini mungkin dan meminimalisir gangguan yang terjadi. Perangkat penunjang ini berkaiatan dengan bangunan,mekanik dan elektrik yang di kenal dengan CME (civil,mechanical electrical,dan electrical).
PERANGKAT-PERANGKAT PENUNJANG SITE SELULER
Site seluler pada umumnya mempunyai konfigurasi komponen penunjang sebagai berikut:
Menara
Pagar
Shelter
Elektrikal
Genset dan Rumah genset
3.1 Menara
Menara terdapat di lokasi BTS yang digunakan untuk menempatkan antena transmitter/receiver dari perangkat radio di dalam shelter. Menurut tempat dibangunnya menara ada dua macam yaitu di atas tanah (land) dan di atas gedung/atap (rooftop). Hal yang perlu diperhatikan pada menara adalah antara lain: ketingian menara, jenis menara, struktur menara, lahan yang diperlukan, grounding, dan keamanan.
Pada dasarnya ada dua macam menara yaitu tower (self-supporting structure) dan Mast (guyed structure). Perbedaan utama antara tower dan mast adalah pada struktur penyangganya. Pada tower struktur peyangganya berada lansung pada kaki menara tersebut (1 untuk monopole, 3 atau 4 kaki ), sedangkan pada mast struktur peyangganya berupa kawat yang ditarik dari badan menara (biasanya dari bagian atas) sampai ke tanah pada jarak tertentu dari kaki menara. Hal penting yang perlu diperhatikan untuk kekuatan peyangga mast adalah tegangan kawat dan jarak angkur dari kaki menara.
Mast
Mast adalah istilah yang digunakan untuk tiang pancang penyeimbang kapal laut. Pada telekomunikasi, mast adalah jenis menara yang bersifat elastic dimana penahan mast berupa kawat yang ditarik dari badan mast ke angkur yang berada ditanah. Harga yang dikeluarkan cukup mahal karena menggunakan lahan yang relatif luas.
Konstruksi guyed mast ini terdiri atas beberapa triangular cross section yang di pasang secara vertical.Tiap section berkisar sekitar 6 meter tingginya dan jarak antar kaki sebesar 0.5-1 meter yang disesuaikan dengan perangkat yang akan ditempatkan disana.
Kekuatan utama dari mast ini adalah kawat peyangga sehingga kekuatan pada kawat ini harus diperhatikan. Kawat ini dikaitkan pada angkur yang terpadan pada beton peyanga dan ketingian tower ini bisa mencapai 50 m.
3.1.2 Tower
Tower adalah menara yang sturktur payangganya adalah kakinya sendiri yang tersiri atas 1 kaki (monopole), 3 atau 4 kaki. Tower sangat cocok untuk peyangga antenna seluler dan microwave dalam jumlah yang banyak karena memerlukan biaya yang lebih murah dan lahan yan lebih kecil dari pada mast.
Gambar 3.1 Tower
Berikut ini dimensi lahan untuk tower 3 dan 4 kaki.
w
T
T T
Tabel 3.1 harga W dan tinggi T dari tower
3 kaki 4 kaki
Tinggi Tower(meter) T(meter) W(meter) Aproksimasi berat(ton) Tinggi Tower(meter) T(meter) Aproksimasi berat(ton)
10 7 7 0.1 20 7 1
20 8 7 1.7 30 9 2.2
30 10.2 9 3 40 10 4
40 11.5 10 6 50 12 8
50 13.8 12 10 60 13 12
60 15.5 14 14 70 14.4 16
.
3.1.3 Hybrid
Dimana menara tower yang ditambahkan guyed diatasnya sehinga dinamakan hybrid.
Ada beberapa komponen menara
Antenna mount, adalah struktur penyangga antenna yang akan dipasang pada menara. Perangkat ini sebenarnya bervariasi dan dibedakan atas jenis antenna, jumlah antenna, dan jenis struktur antenna
Bracket, adalah komponen yang digunakan sebagai penyangga kabel tranmisi coaxial pada badan tower
Cable tray, adalah tangga rel penyangga kabel yang menghubungkan shelter dengan tower.
Cable ladder, adalah tanga rel penyangga kaber kaki tower ke antenna mount.
Coaxial cable accessories, adalah komponen yang berkaitan dengan instalasi kabel coaxial di tower.
3.2 Pagar
Pagar memegang peranan penting dalam menunjang facktor keamanan dan akan menjadi pembatas utama area site dengan lingkungan sekitar. Pagar dibutuhkan pada menara yang berada di tanah dengan jarak antar bangunan dengan pagar adalah lebih kurang 1 meter
Struktur umum pagar lokasi menara
Pondasi
Dinding
Pagar ringat (kawat atau besi)
Pagar merupakan tipe bangunan ringan yang didomisili dengan dinding. Konstruksi pondasi untuk pagar berupa pondasi terusan dengan kolom praktis. Untuk membuat pondasi, tanah lokasi pagar digali terlebih dahulu dengan kedalaman galian tidak boleh kurang dari 30 cm dan lebar galian tergantung dengan kepadatan tanah sehinga makin padat tanah maka lebar galian bisa makin dikurangi
Bahan yang digunakan untuk pondasi terusan adalah:
Semen cor dengan tulang
Batu kali dan semen
Bahan untuk dinding pagar
Batu bata
Batako
Pengerjaan dinding pagar
Plester
Aci
Cat
Pengunaan pagar ringan pada pagar adalah untuk mengurangi robot pagar secara keseluruhan dan memudahkan pemantauan ke dalam lokasi. Umumnya pagar ringan terbuat dari besi sehinga perlunya dilakukan gounding.
Gerbang merupakan bagian pagar yang membutuhkan pondasi yang cukup kokoh sebagai pendukung gerbang, sedangkan gerbang yang digunakan memiliki jenis bukaan ganda dan gerbang geser.
Pagar memiliki kolok beton dengan ukuran 30-50 cm dengan konstruksi kaki berupa beton bertulang.
Pagar yang mengelilingi site seluler harus disertai saluran air yang dibuat disekaliling lokasi tepat di dekat pagar yang berupa buis beton atau rolag bata yang terhubung ke saluran pembuangan air utam dan ke sumur resapan.
Akses jalan masuk merupakan hal yang sangat penting untuk instalasi dan pemeliharaan yang dapat berupa tanah yang dipadatkan, paving block, beton rapat, dan aspal. Pada paving block harus diberi pambatas (kansteen) dengan suatu struktur yang kuat seperti beton.Untuk menjaga agar permukaan paving tetap rata dengan tanah sekitarnya maka perlu melakukan penggalian dengan kedalaman 10-15 cm pada daerah yang akan diberi paving
Konstruksi paving block sebagai berikut:
Tanah yang sedah digali di padatkan
Bagian dasar dilapisi dengan pasir dan dipadatkan kembali dengan rata
Paving dipasang dengan padat dan rata
Taburi pasir dan pastikan pasir mengisi sela-sela paving dengan rata.
Lokasi menara yang kondisi yang memilliki kondisi tertentu seperti tanah bergelombang atau tidak rata, terdapat saluran air atau kali dan berada dikemiringan atau lereng bukit maka diperlukan kerjaan tambahan yaitu
Pembangunan jembatan yang tergantung pada jenis saluran air yang harus dilewati
Pembangunan tangga jika lokasi menara berada pada kemiringan yang cukuo curam
Pembangunan turap jika lokasi menara berada pada lereng bukit atau tempat yang mudah longsor.Turap yang memiliki konstruuksi terbuat dari susunan batu atau dindin beton berfungsi untuk menahan tanah agar tidak longsor.Turap dibuat berjenjang atau datar yang memiliki perbandingan tinggi dan lebar turab adalah tidak boleh melebihi 3 : 1 dengan dilengkapi sistem pembuangan air untuk mengalirkan air resapan tanah yang ditahan.
3.3 Ruang Perangkat (shelter)
Shelter adalah sebagai tempat yang sifatnya semipermanen untuk menempatkan perangkat-perangkat radio serta perangkat penunjang lainnya. Shelter atau ruang perangkat berguna untuk menempatkan dan melindungi perangkat yang rentan terhadap gangguan cuaca dan kejahatan. Ruang perangkat harus selalu dipantau kondisinya yaitu kondisi suhu dan kelembapan, kabersihan, dan perangkat keamanan untuk kondisi darurat.
Gambar 3.2 Bangunan Shelter
Untuk melaksanakan fungsinya maka ruang perangkat harus memiliki struktur (pondasi, dinding, dan atap) yang kokoh untuk mancegah rubuhnya ruangan dan merusak perangkat yang ada didalamnya.
Ruang perangkat harus terisolasi dengan baik untuk pemudahan pengendalian lingkungan di dalam ruang dan meminimalisir kebisingan akibat perangkat.
Tipe ruang perangkat secara umum adalah bertipe ruangan di dalam bangunan, ruangan berdiding tembok, dan kontainer yang terbuat dari fiber atau baja.
3.3.1 Pondasi
Pondasi merupakan struktur penunjang bagi bangunan diatasnya, struktur pondasi harus mampu menjadi landasan yang kokoh bagi ruang perangkat sekalipun tanah disekitarnya labil. Tipe pondasi yang digunakan tergantung pada kondisi tipe tanah, tipe bangunan selter dan kondisi lingkungan sekitar
Dalam ilmu ukur dikenal berbagai macam tipe pondasi tapi yang sering digunakan adalah
Pondasi baut
Pondasi kaki terusan
Pondasi kaki tiang
Pondasi tiang pancang
Pondasi rakit
Pondasi untuk ruang perangkat berupa kontainer sekaligus menjadi penopang beban keseluruhan ruangan dan isinya yang kira-kira lebih dari 450 kg/m2 yang biasanya pondasi kontainer ini ditinggikan dari permukaan dengan tujuan untuk meminimalisir resiko genangan air, meminimalisir dari gangguan yang bersifat korosit linggkungan sekitas seperti kotoran hewan, kelembapan udara, dll. dan sekaligus berfungsi sebagai tangga masuk ke dalam ruang perangkat.
Konteiner diikatkan pada pondasi dengan menggunakan baut. Ada dua tipe baut yaitu baut mekanik dan baut kimia.
3.3.2 Atap dan tapis
Atap mampu mengalirkan air ke pembuangan dengan beban hidup atap sekitar 100 psf (pound per square feet)- 488,24 kg-f/m2.
Hal-hal yang harus diperhatikan adalah
Dimensi talang air
Dudukan ke penopang
Celah yang mungkin terjadi antara atap dan dinding
Celah yang terjadi diantara langit-langir
Tapis berguna untuk mencegah air masuk pada shalter yang terbuka
3.3.3 Dinding
Dinding berfungsi untuk isolasi bagian luar dan bagian dalam, instalasi berbagai perlengkapan, dan tempat menempatkan bukaan (feeder entry point).
Untuk menjaga dinding berfungsi dengan baik maka hal yang perlu diperhatikan adalah:
Sil antara dinding dan atap,antar partisi dan antar dinding dan lantai.
Cacat dinding akibat pemasangan alat.
Cacat dinding akibat instalasi perangkat itu sendiri.
Cacat bawaan dari pabrik.
3.3.4 Lantai
Lantai merupakan penopang utama untuk seluruh perangkat yang tidak mungkin ditempatkan pada bagian dinding sehinngga lantai memiliki daya dukung >450 kg/m2 yang biasanya dilapisi vinyl untuk mencegah kerusakan dan antistatik.
3.3.5 Jalur kabel (tray)
Kabel tray dipasang horiontal pada jarak lebih kurang 60 cm dari langit-langit yang mengelilingi dinding dalam shelter kecuali dinding pada pendingin AC, dan kabel tray vertikal dipasang pada tempat-tempa yang dibutuhkan.
Gambar 3.3 Jalur Kabel Tray
Feeder entry point dibuat dengan melubangi dinding dan memasang pelat bertulang sebagai jalan masuk kabel
3.4 Sistem kelistrikan (elektrik)
Sistem ini adalah sistem utama yang menunjang perangkat radio yang berada di dalam ruang perangkat dimana fungsi utamanya adalah mendistribusikan daya ke setiap perangkat elektrik d dalam site. Sistem kelistrikan mencakup antara lain sistem alarm, sistem pengamanan perangkat, dan sistem pandingin.
Didalam hukum dasar listrik arus listrik dibagi menjadi dua macam, yaitu:
DC (Direct current) adalah arus dan tegangan konstan setiap saat
AC (Alternative current) adalah arus dan tegangan berupa gelombang sinusoidal dengan frekuensi tertentu.
Pada tegangan AC, bisa diaplikasikan dengan phasa tunggal dan multi phasa. Listrik yang dihasilkan pada PLN dibangkitkan dengan menggunakansistem 3 phasa dimana masing-masing arusnya mempunyai perbedaan phasa sebesar 1200 satu sama lain.
Secara umum untuk perumahan biasa sistem kelistrikan yang digunakan adalah satu phasa, artinya dari jala-jala PLN hanya diambil satu kawat berphasa (R, S, atauT). Dari jala-jala PLN akan masuk ke transformator, kemudian akan ditarik ke KWH meter pada rumah, dan kemudian ke main distribusi panel (MDP).
MDP memiliki fungsi sebagai pembagi arus listrik ke sekelomok perangkat. Pada KWH meter terdapat MCB (Miniatur Circuit Breaker) utama dan pada MDP terdapatsejumlah MCB untuk masingg-masingg kelompok perangkat.
Sedangkan untuk industria termasuk BTS shelter memiliki sitem kelistrikan tiga phasa karena perangkat pada shelter ada yang menggunakan catuan AC satu phasa (Lampu, AC, dll) dan catuan AC tiga phasa (rectifier). Daya listrik yang digunakan tidak hanya dari listrik PLN tetapi juga terdapat generator set sebagai cadangan supplay daya.
Perangkat yang berhubungan dengan kelistrikan di site BTS antara lain:
3.4.1. KWH meter
KWH meter digunakan sebagai alai untuk mengukur daya yang terpakai oleh perangkat pada sistem elektrik di BTS.Selain itu KWH meter juga berfungsi untuk membatasi pasokan arus yang disalurkan ke main distribusi panel (MDP)
Gambar 3.4 KWH meter
3.4.2. Main Distribusi Panel (MDP)
MDP merupakan panel pembagi utama pada sistem kelistrikan di site BTS. Selain memberikan pasokan arus ke tiap beban, perangkat, dan komponen di site, MDP berfungsi juga sebagai proteksi pada perangkat-perangkat tersebut apabila terjadi kelebihan arus atau kelebihan voltage.
Gambar 3.5 Main Distribusi Panel (MDP)
Komponen utama dari MDP adalah:
Kotak MDP
Kotak MDP memiliki accesories berupa:fuse, kabrl indikator beserta lampunya, sepatu kabel MCB rail, terminal tembaga untuk busbar, kabel ducting, label, cover, dan set kunci.
Gambar 3.6 Kotak MDP
Miniatur Circuir Breaker (MCB)
MCB adalah komponen elektrik yang digunakan untuk peroteksi kelebihan arus atau beban.MCB dapat dibedakan atas MCB satu phasa, tiga phasa, dan maksimun arus gantung dan tegangannya.
Gambar 3.7 MCB
Sistem proteksi internal
Sistem proteksi internal digunakan dalam rangka untuk memproteksi perangkat beban dari adanyaarus berlebih dan loncatan tegangan yang tinggi.alai ini biasanya terdiri atas surge voltage controller dan lighting controller
Kontaktor AC
Kontaktor adalah alat yang digunakan untuk mengontrol aliran arus agar tidak terjadi kerusakan akibat overload.Alat ini aktif bila besaran input (arus/voltage) lebih kecil dari harga tertentu dan akan putus bila input melebihi arus cut off.
Gambar 3.8 Kontaktor AC
Timer AC
Alat ini digunakan untuk mengeset waktu yang dibutuhkan untuk mengaktifkan salah satu AC ketika yang satunya idle agar suhu ruangan tetap ideal dengan mengefisiansikan kerja dua AC
3.4.3. Alarm system
Alarm system berfungsi untuk mengontrol sejumlah sensor di dalam shelter dam melaporkannya ke OMC atau pusar maintenance BTS dan mengaktiffkan perangkat yang terkaitan dengan sensor, atau dengan kata lain alarm system ini digunakan sebagai pemdeteksi dini apabila terjadi sesuatu didalam BTS.
Prinsip operasi didalam sistem alarm secara umum digambarkan di diagram blok dengan beberapa detektor antara lain:detektor panas, detektor asap, detektor pintu,detektor temperatur yang dihubungkan dengan panel alarm, kemudian panel alram mengirimkan pesan sistem keamana terpusat dan pada bel.
Selain sistem alarm,didalam shelter juga dilengakpi dengan proteksi pangamanan kebakaran yaitu thermatik dan fire exthinguisher.
Panel Alarm
Detektor panas
Detektor Asap
Detektor Pintu
Detektor temperatur
Sistem Keamanan Terpusat
BEll
3.4.4. AC (Air Conditioner)
AC atau penyejuk ruangan dipasangkan didalam shelter agar suhu ruangan tetap stabil karena perangkat radio yang berada pada shelter bekerja optimal pada range suhu tertentu.
Gambar 3.9 AC
AC dikontrol oleh timer dimana kedua AC dapat bekerja begantian dan jika listrik AC mati maka exhauster (DC fan) akan menyala secara otomatis. Bagian out door AC diletakkan diruangan yang terpisah atau di luar shelter dengan penutup tertentu, karena komponen out door mengghasilkan panas maka sistem ventilasi harus baik untuk sirkulasi udara.
3.4.5. Sistem grounding
Sistem ini dibuat untuk menjaga keseluruhan perangkat dari kerusakan akibat kelebihan arus dan tegangan.
Sistem grounding site terdiri atas
Sistem grounding tower
Sistem grounding pagar
Sistem grounding antena dan feeder
Sistem grounding shelter
Sistem grounding perangkat dalam shelter
Sistem grounding MDP
Semua sistem grounding dihubungkan dengan panel grounding yang tesebar dan kemudian dihubungkan ke panel pusat pada bak grounding di luar shelter.
Gambar 3.10 Sistem Grounding
3.5 Genset dan Perangkat Pendukungnya
3.5.1 Rumah genset (power house)
Rumah genset atau yang lebih dikenal dengan power house merupakan tempat meletakkan genset dan perangkat pendukungnya seperti tangki bahan bakar, penel listrik, groundingg, dll
Hal-hal yang harus dipertimbangakan dalam pembangunan power house
Ukuran ruang
Menyediakan ruang lebih kurang sekitar 1 m disekitar generator
Penempatan perangkat pendukung seperti baterai,panel kontol.dll
Lokasi ruang
Sedekat mungkin dengan beban utama yaitu ruang perangkat
Aliran udara yang baik
Cukup aman dari ganngguan alam
Struktur ruang
Cukup baik menahan panas
Cukup baik meredam bising
Pondasi Genset
Ventilasi
Sistem pengamanan
Sistem pendukung
Sistem kelistrikan
Tengki bahan bakar dan dudukannya
Gambar 3.11 Elemen Power House
Elemen-elemen dari power house adalah:
Pondasi atau landasan perangkat
Pondasi harus cukup kuat untuk menahan beban perangkat dan menahan getaran yang dihasilkan perangkat. Konstruksi yang umum di pakai adalah pondasi beton atau baja dengan menggunakan tipe landasan tunggal atau landasan ganda.
Untuk pembuatan pondasi generator set disarnkan pada ketinggian lebih kurang 6 inchi dari lantai dan pondasi dilebarkan 12 inchi dari dimensi tapak generator set
Ventilasi
Berguna untuk
Pasokan udara untuk mesin generator
Sistem pendingin mesin
Pembuangan panas dari dalam ruangan
Pembuangan sisa pembakaran mesin
Ventilasi dapat dibedakan atas dua yaitu:
Saluran masuk,dibuat dengan membuat bukaan pada dinding power house yang menyebabkan udara masuk dengan bebas.Bukaan ini dilengkapi dengan jalusi atau louver
Saluran keluar, yang terdiri atas saluran udara dan saluran pembuangan sisa pembakaran mesin.saluran udara dilengkapi dengan kipas dan pemipaan jika perlu dan dirancang sedemikian rupa agar udara keluar dengan bebas, sedangkan saluaran pembuangan sisa pembakaran dibuat pipa yang langsung keluar yang dilengapi dengan isolator, perdam bising,dan tudung hujan
Sistem pengamannan pada ruang genset terdiri atas pengamanan kebakaran dan pengamanan listrik (grounding).
Gambar 3.12 Fire Alarm
Sistem pendukung adalah
Automatic Transfer Switch
Pemindahan saklar otomati atau ATS berfungsi untuk mengalirkan listrik dari generator ketika suplai aliran listrik dari PLN berhenti, dan pemutusan kembali ketika suplai aliran listrik PLN kembali normal.
Gambar 3.13 ATS
Pendeteksi otomatis aliran listrik utama atau automatic main failure (AMF)
AMF berfungsi untuk mendeteksi kegagalan aliran listrik utama dari PLN dan menyalakan genset jika terjadi hal di atas.
Gambar 3.14 AMF
Penerangan
Penerangan di ruang genset menggunakan lampu utama dan lampu darurat
Jalur kaber pada ruang genset dijauhkan dari genset atau diberi penutup
Peletakkan tangki bahan bakar harus sesuai perhitungan kemudahan pengisian dan faktor keamanan.
3.5.2 Genset
Genset merupakan kesatuan generator listrik,mesin pemutar dan komponen-komponen tambahan.Geneator berfungsi ketikan aliran catu daya utama PLN terputus, gangguan listrik PLN seperti turunnya tegangan atau fluktuasi tegangan, dan kasus-kasus tertentu yangg menyebabkan aliran catu daya utama dari PLN terganggu.
Komponen pokok genset adalah:
Mesin utama yang biasanya berupa mesin pembakaran dalam bahan bakar diesel, gas atau metanol. Mesin utama berfungsi untuk memutar bagian rotor generator listrik dengan putaran secara stasioner (kecepatan konstan)
Generator listrik, yang digunakan untuk shelter adalah generator listrik 3 phasa.
Panel control memudahkan untuk memantau kondisi dan kinerja genset.Panel control memberikan pengukuran menurut apa yang kita butuhkan termasuk alat ukur temperatur, arus listrik, tekanan bahan bakar, dll.
Komponen control, auto-start/auto-shutdown berfungsi untuk mem back-up, menggantikan pasokan aliran listrik dari PLN dan voltage regulator berfungsi untuk menjaga tegangan keluaran generator tetap pada level yang ditentukan.
Prinsip kerja dari voltage regulator adalah pertama mengukur tegangan output generator kemudian membandingkan dengan tegangan referansi dan terakhir memberikan perubahan tegangan pada bagian penghasil medan magnet.
Tangki bahan bakar.
Sistem pendingin menggunakan air regulator dan sirip pendingin.
PEMELIHARAAN PERANGKAT PENUNJANG
Pemeliharaan Perangkat-Perangkat Penunjang
Perangkat-perangkat penunjang dalam site seluler merupakan hal yang sangat penting karena perangkat ini mendukung kerja perangkat utama dalam site seluler. Perangkat ini berhubungan dengan bangunan sipil, mekanikal dan elektrik sehingga biasa juga disebut CME (civil, mechanical, electrical). Agar perangkat-perangkat penunjang dapat bekerja sebagai mana mestinya maka perlu di lakukan pemeliharaan terhadap perangkat ini.
Adapun aktivitas pemeliharaan CME di site seluler menyangkut beberapa hal:
Tujuan dari pemeliharaan CME adalah:
Memastikan bahawa apa yang ada dilapangan sesuai dengan spesifikasi standa mutu yang ditetapkan perusahaan
Melakukan tindakan-tindakan yang bersifat preventive ataupun perbaikan yang bersifat tertentu.
Hasil dari pengecekan yagn dilakukan secara rutin didokumentasikan sebagai bahan referensi untuk tindakan dikemudian hari.
Kendala
Dalam pelaksanaan pemeliharaan CME terdapat beberapa fakto kendala,yaitu:
Dokumetasi dari site seluler tersebut
Pengetahuan SDM dalam pemahanan karakteristik dan spesifikasi secara umum dari peralatan atau bangunan yang terkait dengan CME.
Keterbatasan keterampilan dalam melakukan pengukuran atau troubleshooting yang berkenaan dengan CME
Keterbatasan waktu yang diperlukan untuk pemeliharaan cukup lama jika melakukan pemeliharaan detil
Cuaca yang tidak memungkinkan melakukan pengukuran
Otoritas yang kurang jelas dalam masing-masingg bagian yang terkait dalam pemeliharaan site seluler.
Faktor keamanan
Lingkungan kerja
Lingkungan kerja dari pemeliharaan CME adalah melakukan tugas pemeliharaan dan membuat laporan yagn berisi hasil temuan dan usulan perbaikan yagn menyangkut CME pada site seluler.
Perbaikan ataupun troubleshooting dilakukan sesuai dengan petunjuk supervisor atau pihak yang berwenang.
Batasan dari pekerjaan pameliharaan site seluler adalah:
Hanya melakukan pemeliharaan pada komponen CME
Tidak melakukan perubahan apapun pada perangkat radio
Melaporkan kepada supervisor sebalum melkukan tindakan jika menemukan kejanggalan
Trobleshooting atau perbaikan dilakukan sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Keterampilan yang diperlukan dalam melakukan pemelliharaan CME adalah:
Mengetahui jenis dan ragam peralatan atau bangunan CME tang terdapat di dalam site seluler
Mengetahui spesifikasi umum setipa peralatan atau bangunan yang telah terpasang pada tiap BSS
Mampu membaca diagram teknik peralatan secara umum
Mengetahui batasan cakupan pekerjaan,apa yang boleh dan apa yang tidak boleh
Mengetahui dasar-dasar perawatan peralatan atau bangunan CME pada BSS
Mengetahui prosedur pelaksanaan pekerjaan perawatan yang berkaitan dengan peralatan atau bangunan CME pada BSS
Mengetahui fenomena gangguan umum CME pada BSS
Mengetahiu penggunaan alat ukur secara umum
Mampu melakukan perawatan dan pemeliharaan rutin peralardtan atau bangunan CME
Mampu melaksanakan pekerjaan inspeksi fisik dan fungsional peralatan atau bangunan CME
Membuat laporan dan usulan tentang peralatan atau bangunan CME
Mengetahui urutan prioritas pelaksanaan pekerjaan perawatan berdasrkan kebutuhan operasional
Tanggung jawab yang dibutuhkan dari personil pemelihara CME antara lain:
Menjaga kebersihan dan kerapian lingkungan BSS
Mememlihara pagar dan paving blok
Memelihara bangunan shelter
Memelihara struktur menara komunikasi
Memelihar kabel tray atau ledder
Memelihara system plumbing
Memelihara drainage
Memelihara aircraft warning light
Memelihar outdoor kabel
Memelihara panel listrik
Memelihara genset
Memelihara batrai charger atau UPS
Memelihara air conditioner (AC)
Memelihara fire alarm
Memelihara sistem grounding
Ditinjau dari sifatnya pemeliharaan terdapat dua macam kegiatan pemeliharaan secara umum yaitu:
Pemeliharaan secara terjadwal yang meliputi proses pengecekan dan pemeliharan terhadap bangunan dan komponen CME yang biasanya dilakukan 2 minggu sekali sampai 3 minggu sekali.Kegiatan ini dikerjakan sesuai dengan standar prosedur yagn berlaku, daftar bangunan yang dicek, lama pengecekan dan laporan yang nantinya akan berguna sebagai updating catatan atau dokumentasi kondisi fisik site
Pemeliharaan incidental, adalah pemeliharaan yang tidak terjadwal yang biasanya dilakukan karna terjadi sesuatu pada site.pemeliharaan ini juga dilakukan setelah penambahanperangkat radio atau perangkat CME lainnya.
Sebelum melakukan pemeliharaan ke lapangan personil pemelihara harus memperhatikan beberapa hal berikut:
Personil telah mengetahui apa yang akan dicek dalam rangka pemeliharaan CME dan penuanan dalam bentuk ceklist.Biasanya ceklist berisikan group elemen, jenis element, besaran yang diukur, besaran menurut standar, besaran menurut hasil temuan, dan komentar
Menyediakan dokunentasi yang diperlukan
Menyediakan perangkat ukur yang diperlukan
Menyediakan perangkat yang berhubungan dengan keselamatan kerja
Pemeliharaan CME menggunakan peralatan antara lain:
Multimeter
Multimeter adalah perangkat yagn digunakan untuk mengukur besaran-besaran umum pada listrik seperti teganggan, arus, dan tahanan.tetapi ada saatnya dimana multimeter dapat digunakan sebagai alat troubleshooting untuk mengetahui ada tidaknya hubungan pendek pada rangkaian.
Gambar 4.1 Multimeter
Hal yang perlu diperhatikan dalam pemakaian multimeter adalah:
Mengkalibrasi multimeter dengan benar
Menempatkan selektro pada posisi yang tepat sesuai dengan apa yang digg ukur
Mengukur dengan benarn dan tepatt dan tidak menggangggu perangkat yang beroperasi dan keselamatan pengukur sendiri.
Ground test
Ground test adalah perangkat ukur yang digunakan untuk mengukur tahanan tanah.Pengukuran dilakukan dengan mengambil beberapa sampel pada kawasan yang hendak diukur dan menancapkan batang konduktor pada dua titik yang berbeda.
Gambar 4.2 Ground test
Freon test
Freon test adalah perangkat yang digunakan untuk mengukur tekanan tekanan Freon perangkat AC sehingga dapat diketahui ada tidaknya terjadi kebocoran pada saluran AC
Gambar 4.3 Freont test
Meteran
Meteran digunakan untuk mengukur ukuran panjang secara kasar sampai beberapa puluh meter. Di site BTS, meteran digunakan antara lain untuk mengukur dimensi pagar,shelter, jarak antar kaki tower dll.
Gambar 4.4 Meteran
Pemeliharaan Tower
Sebelum melakukan inpeksi pemeliharaan tower perlu diketahui beberapa hal yang bias menyebabkan tumbangnya tower, antara lain:
Implementasi tower yang tidak sesuai dengan desain terutama ketahanan terhadap ngina dan gempa.
Beban perangkat yang ditempatkan pada tower overload
Korosai yang terjadi pada struktur menara, foot plate, atau pun kabel penahan pada mast.
Tidak memperhatikan goyang yang berlebihan pada menara
Tidaklengkapnya komponen truktur pada menara
Baut-baut penghubung yang tidak kencang.
Dalam melakukan inspeksi pemeliharaan tower, hal utama yang harus dilakukan adalah mempelajari dokumen yang berkaitan dengan tower tersebut yang meliputi struktur tower, ketinggian, berat, dll dan maintenance besar secara rutin setahun sekali.
Perbaikan tower yang dapat dilakukan adalah:
Pengecatan pada struktur tower untuk menutupi dan menghindari korosi yang dapat dilakukan secara rutin 1 sampai 5 tahun sekali
Penggantian baut-baut atau mengelas bagian yang terkena korosi
Perbaikan yang berhubungan dengan goyangan tower yang terlebih dahulu di konsultasikan dengan ahlinya
Dalam pemeliharaan tower terdapat beberapa hal yang menyangkut keselamatan kerja yang harus dilakukan yaitu:
Membaca buku petunjuk keselamatan kerja yang dikeluarkan oleh instansi terkait
Memanjat tower harus menggunakan peralatan keselamatan kerja
Memastikan tower aman untuk dipanjat
Tidak mengakses tower jika kondisi alam tidak memungkinkan seperti hujan, angin kencan, dll.
Pemeliharaan towe terdiri atas
Pengecekan Pondasi
Pengecekan pondasi dilakukan dengan cara memeriksa kelayakan pondasi masing-masing kaki pada tower. Hal yang diamati adalah:
Tabel 4.1 Pengecekan Pondasi
No Item Hal yang diamati
1 Ukuran kolom pondasi Mengukur dimensi kolom pondasi (panjang x lebar x tinggi)
2 Jarak antara as ke as pondasi Mengukur jarak antar pondasi (as ke as)
3 Plesteran dan acian Memeriksa kondisi plesteran,acian dan pengecatan
4 Anggkut tower Angkur tower adalah baut penahan kaki tower dengan pondasi.angkur diperiksa sesuai dengan spisifikasi
5 grounding Memeriksa grounding di setiap kaki tower
6 Kondisi tanah sekitar pondasi Mengecek kepadatan tanah
7 Mutu beton Melihat catatan pada proyek
Pengecekan Badan Utama Tower
Pengecekan badan utama tower dilakukan dengan cara memeriksa struktur tower beserta peripherat pendukungnya.Hal yang diamati adalah:
Tabel 4.2 Pengecekan Badan Utama Tower
No Item Hal yang diamati
1 Tipe tower Memeriksa tipe tower dan berat
2 Penggunaan tower Jenis penggunaan tower adalah BTS, repeater, danNodal
3 Jenis peletakan Peletakan tower apakah di tanah(land) atau di gedung (rooftop)
4 Struktur tower Memeriksa kesesuaian strukur dengan desain
5 Base frame Untuk dasar peletan tower di atas gedung pengecekan yang dilakukan adalah Kesesuaian dengan desain
Kondisi kekuatan rooftop scara umum
Kekuatan dasar peletakan tower (pada balok,kolom,atau plat beton)
6 Base plate Pelat pada kaki tower dilihat tingkat levelingnya apakah rata atau tidak
7 Ukuran base plate Memeriksa ukuran base plate dengan desain
8 Ukuran profil Memeriksa kesesuaian dengan desain
9 Baut angkur Memeriksa kelengkapan baut angkur
10 Ukuran angkur Memeriksa kesesuaian baut anggkur dengan desain,begitu juga dengan sisa baut angkurnya
11 Bracing tower Memeriksa kelengkapan baring tower dan cek kesalahan dalam melubanginya
12 Plat buhul Memeriksa kelengkapan plat buhul dan cek keslahan dalam melubanginya
13 Ukuran plat buhul Mengecek kesesuaian ukuran plet dengan desain
14 Baut Mengecek kelengkapan baut,ukuran dan spesifikasi baut dengan desain
15 Ringa baut Memeriksa kelengkapan ring baut yang terpasang
16 Lubang baut Memeriksa adanya tidak persimpangan antar lubang baut
17 Bordes Memeriksa kelengkapan dan pengaman bordes
18 Tangga inspeksi Memeriksa tangga inspeksi, kerudung dan kekuatan serta tingkat kelenggkungan
19 Pengecatan Mengecek kerapian dan ketebalan cat yang ada pada tower
Pengecekan Accessories Tower
Pengecekan accessories tower dilakuakan dengan memeriksa accessories tower yang berkaitan dengan kelengkapan tower seperti lampu, pantipetir, dll.hal yang diamati adalah:
Tabel 4.3 Pengecekan Accessoris Tower
No Item Hal yang diamati
1 Lampu tower Memeriksa antara lain:merk,konektifitas,kerapian klem, serta jumlahnya
2 Penangkat petir Memeriksa perangkat antara lain:ukuran BC wire, penyambungan kabel, kekencangan kabel, isolator, klem dan pelindung kabel
3 Kabel tray dan babel ledder Memeriksa kesesuaian dengan desain dan tingkat kelurusan
4 Terminal grounding untuk antena Memeriksa pengkabelan grounding, ukuran kabel, penyambungan kabel final, tingkat kekencangan kabel, klem kabel, inegrasi ke main grounding, dan busbar (jumlah dan posisinya)
5 Plat identias Memeriksa ada tidaknya, dan kelayakan pemasangan plat
Pengukuran fisik tower
Pengukuran fisik tower dilakukan dengan untuk mengetahui kesesuaian fisik tower dengan desain. Hal yang di ukur adalah
Tabel 4.4 Pengukuran Fisik Tower
No Item Hal yang diamati
1 Ketinggian tower Diukur dengan menggunakan theodolite
2 Kaki tower Memeriksa tingkat kelurusan kaki-kaki tower
3 Twisting/puntaran Memeriksa ada tidaknya puntiran pada kaki-kaki tower
4 Ketegangan tower Memeriksa tingka tingkat ketegangan tower dengan toleransi pada sisi depan, samping, dan belakang
5 Kekencangan baut Mengecek tingkat kekencangan baut, cukup, kuat, atau kurang
6 Kekokohan tower Memeriksa kekokohan tower (goyang apa tidak)
Pemeliharaan Pagar dan Landscaping
Dalam melakukan pemeliharaan pagar dan landscaping hal yang harus diperhatikan adalah:
Tabel 4.5 Pemeliharaan Pagar dan Landscaping
No Item Hal yang diamati
1 Jenis Pagar da dimensi Menenukan jenis pagar yang digunakan dan ukuran pagar
2 Pondasi pagar Memeriksa kondisi pondasi pagar, bahan, dan kesesuaian dengan desain
3 Dinding Memeriksa kondisi, bahan, pleste dan aci dinding pagar
4 Gerbang Memeriksa kondisi gebang,jenis dan konstruksi pagar serta kesesuaian konstruksi dengan desain
5 Grounding pagar Memeriksa grounding di sekelilingg pagar dan koneksii dengan main grounding
6 Jalan akses masuk Memeriksa Janis, dan konstruksi sera kesesuaian dengan desain.
7 Aksesoris atau kunci pagar Memeriksa kelengkapan kunci
8 Saluran dan pembuangan air Memeriksa saluran dan pembuangan air
Pemeliharaan Ruang Perangkat (shelter)
Dalam pemeliharaan shelter hal yang harus di perhatikan adalah
Pengecekan Pondasi Ruang Perangkat (shelter)
Tabel 4.6 Pengecekan Pondasi Ruang Perangkat
No Item Hal yang diamati
1 Ketinggian pondasi Memeriksa katinggian pondasi mulai dari tanah sampai pertemuan dengan container
2 Pasangann batu kali
3 Pleser dan acian Memeriksa reakan aau pengelupasan plester dan acian
4 Sloof pondasi Memeriksa balok penghubung antar pondasi pada desain
5 Beton rapat urugan pondasi Memeriksa kondisi
6 Beton rapat sekeliling shelter Memeriksa kondisi
7 Tangga naik ke shelter Memeriksa kondisi
8 Base frame Memeriksa ranka baja dudukan kontainer
9 Kemiringan lantai beton di dalam ruang AC Memeriksa kondisi
Pengecekan fisik perangkat
Tabel 4.7 Pengecekan Fisik Perangkat
No Item Hal yang diamati
1 Tipe kontainer Tipe peletakan container,di atas tanah,diatas bangunan lain,atau bagian dari bangunan
2 Ketebalan kabin
3 Ukuran bersih dalam Ukuran efektif ruang bagian dalam
4 Kondisi sil-sil Memeriksa Kondisi sil diseluruh bagian yang mungkin terjadi selah
5 Kondisi sambungan antar paritisi kabin
6 Kondisi pintu Memeriksa kunci, engsel, rangka, stopper dan celah pintu
7 Instalasi blower AC Harus diperhatikan terutama jika blower berada diluar ruangan
8 Kondisi lantai Memeriksa keadaan lantai,masih rata,cekung,dll
9 Kondisi lapisan vinyl antistatik
10 Bukaan pada ruang blower Mengecek pelat berlubang pada lantai dan dinding pada ruang blowe
11 Kondisi atap dan tapis Mengecek kebocoran dan instalasi
12 Finishing Pencatatan proses finishing pada ruan apakah di cat atau tidak dan kebersihan ruang
13 Jalur kabel tray Pengecekan kelirisan,cat dan instalasi
14 Feeder entry point (FEP) Memeriksa kondisi sil-sil pada sambungan ke dinding dan lubang feeder, pengecekan dimensi dan penutupan lubang yang tidak diggunakan
Pemeliharaan Elektrik di Site Seluler
Di site seluler terdapat perangkat pendukung elektrik yang harus mendapatkan pemeliharaan sehingga dapat menunjang peralatan utama pada shelter,
KWH meter panel box dan instalasi listrik
Perangkat ini merupakan titik pembagian terluar instalasi listrik pada site sebelum kejala-jala listrik PLN.Hal yang perlu diperhatikan saat pemeliharaan KWH meter
Tabel 4.8 Pemeliharaan KWH Meter
No Item Hal yang diamati
1 Box panel with safety lock Memeriksa antara lain Dimensi box
Sealed box
Kebersihan dan kerapian box
Handle sector untuk charge per switch (merk ,type, spesifikasi, dan keadaan dudukan)
Plug socket untuk genset 3 phasa + NPE (merk, type dan keadaan dudukan)
Terminal tembaga (Cu) untuk grounding (jumlah dan keadaan duudukan)
2 Pembacaan KWH meter Memeriksa KWH meter
3 MCB WH meter Memeriksa merk, type serta kapasiitasi breaking MCB pada KWH meter
4 Segel meter Memeriksa pasangan segel meter
5 Jaringan instalasi Memeriks kerapian instalasi jaringan kabel dalam KWH panel box, warna kabel serta labellingnya
6 BPUJL Memeriksa keberadaan BPUJL, nomor kontrak serta nama PLN cabang atau ranting
7 Kabel dari KWH meter ke MDP Memeriksa kabel power dari KWH meter ke MDP, merk, tipe dan kerapian penanaman kabel
Komponen listrik di luar shelter
Komponen listrik di luar shelter adalah komponen pununjang yang berfungsi sebagai penerangan.Hal yang perlu diperhatikan adalah:
Tabel 4.9 Pemeliharaan Komponen Listrik di Luar Shelter
No Item Hal yang diamati
1 Jaringan outbow Memeriksa kebersihan dankerapian jaringan kabel yang menghubungkan komponen-komponen listrik dengan kotak pembaginya
2 Lampu teras Memeriksa kondisi, merk, type lampu teras
3 Lampu penerangan Memeriksa kondisi, merk, type dan jumlah lampu penerangan
4 Lampu switch Memeriksa kondisi, merk, type jumlah lampu penerangan site
5 Socket outlet Memeriksa kondisi, merk, type jumlah lampu penerangan site
6 Photo cell elektrik Memeriksa kondisi, merk, type jumlah lampu penerangan site
Main distribusu panel (MDP)
MDP berfungsi sebagai pembagi utama pembagi utama instalasi listrik di site seluler. Untuk pemeliharaan MDP perlu diperhatikan adalah:
Tabel 4.10 Pemeliharaan MDP
No Item Hal yang diamati
1 MDP box Memeriksa kotak MDP dan memerharikan Dimensi box
Bahan box
Lampu phase indicator
Kerapian dan kebersihan box dan pengkabelan
Assesoris box:fuse , kabel, label, sepatu kabel, rel MCB, terminal tembaga, kabel ducting, cover dan set kunci
2 Jaringan instalasi Memeriksa kondisi, warna, erta label dari kabel pada MDP
3 MCB Memeriksa merk,type,keaslian,spesifikasi serta jumlah masing-masing type
4 AC magnetic contactor Memeriksa jumlah, kondisi , merk dan type
5 AC timer Memeriksa jumlah, kondisi , merk dan type
6 Proteksi internal untuk MDP (arrester) Memeriksa jumlah,kondisi ,merk dan type proteksi internal yang terdiri atas proteksi arus petir dan teegangan impuls. hal yang diperhatikan: Instalasi kabel
Sertifikat
Tahun produksi
Box modul
Koneksi ke DDF
7 Tegangan PLN Mengukur tegangan PLN: Phase-to-phase (R-S,R-T,S-T) = 380V±5%
Phase-to-Netral (R-N,S-N,T-N) = 220V±5%
Phase-to-Groun (R-G,S-G,T-G) = 200V±5%
Netral-to-Groun <5v p="">
8 Temperatur sensor + probe Memeriksa kondisi, jumlah, merk dan type temperature sensor yang terinstal
Proteksi kebakaran
Sistem proteksi kebakaran melindungai dari bahaya kebakaran yang mungkin terjadi, maka untuk pemeliharaannya diperhatikan hal-hal berikut:
Tabel 4.11 Pemeliharaan Proteksi Kebakaran
No Item Hal yang diamati
1 Thematic halotron Memeriksa kondisi, type, spesifikasi merek yang diggunakan dan memastika jarum perada pada daerah green
2 Smoke detektor Memeriksa kondisi, type, spesifikasi merek yang diggunakan
3 Heat detektor Memeriksa kondisi, type, spesifikasi merek yang diggunakan
4 Alarm panel Memeriksa kondisi, type, spesifikasi merek yang diggunakan
5 DDF terminal LSA Memeriksa kondisi terminal DDF
6 Fire Extinguesher Memeriksa kondisi, type, spesifikasi merek yang diggunakan
7 Door sensor Memeriksa kondisi door sensor
8 Bell temper proof dan wheater resistance Memeriksa bell temper dan heater resistance, kondisi dan suara yang dihasilkan
9 Pair cable Memeriksa kondisi paor cable
Penyejuk ruangan (AC)
AC merupakan penyejuk ruangan yang berguna untuk mempertahankan kondisi suhu di dalam shelter sesuai dengan tempertur yang di tetapkan.hal yang diperhatikan adalah:
Tabel 4.12 Pemeliharaan AC
No Item Hal yang diamati
1 Speifikasi Memeriksa kondisi, merk, type, spesifikasi serta jumlah AC yang dipasang
2 Kartu garansi Mengecek keberadaan kartu garansi dan mencocokkan nomor seri kartu garansi
3 Pipa instalasi Memeriksa kondisi pipa instalasi apakah sudah terinstal dengan baik
4 Bantalan ke dinding tepasang Memeriksa bantalan ke dinding terpasang
5 Dudukan outdoor blower dan rak outdoor blower Mengecek kondisi dudukan outdoor dan rak outdoor, mengecek dudukan outdoor dan rak outdoor apakah didalam atau diluar shelter, dan apakah rak outdoor terhubung dengan DDF
6 Exhaust system duct (ducting outdoor AC Memeriksa ducting outdoor AC dan hubungannya ke wall panel (screw, rall, dan clamm)
7 Exhaut fan (DC fan) Memeriksa kondisi Fan (ada atau tidak) merk dan typenya, memeriksa sumber daya yang digunakan (backup baterai atau rectifier)
8 Krangkeng outdoor Memeriksa keadaan krangkeng
9 Autorestar Memeriksa berfungsi tidaknya autorestar ac
10 Tekanan freon Mengukur tekanan Freon (kg/cm3)
Pemeliharaan grounding
Grounding merupakan sistem pentanahan yang dipasang pada sistem kelistrikan di shelter untuk menghindari terjadinya kerusajkan peralatan-peralatan yang terhubung kejaringan listrik akibat arus petir atau tegangan yang berlebih. Hal yang diperhatikan dalam pemeliharaan grounding :
Tabel 4.12 Pemeliharaan Grounding
No Item Hal yang diamati
1 Terminal grounding Terdiri atas main grounding bar dan external grounding bar. Pengecekan dengan melihat dimensi, jumlah lempeng bahan dan jumlah lubang yang tersedia dan kondisi dudukan bar
2 Pentanahan Mengecek Jumlah titk pentanahan
Dimensi lempengan Cu
Diameter Cu rod
Kondisi Cu caldwelding ke BC wire
Kedalaman potongn konduktor yang ditanam
3 BC wire Mengecek kondisi kabel BC dan schoen-nya
4 Bak kontrol Mengecek kondisi bak control dn dimensinya
5 Cu bar Mengecek kondisi Cu bar, mengukur dimensinya dan mengecek kekuatan dimensi bar
6 Integrasi dengan pagar Mengecek integrasi grounding dengan pagar
7 Integrasi dengan existing building Menecek integrasi grounding denga bangunan gedung untuk pemasangan roof
8 Tahanan integrasi Mengukur tahanan integrasi
Permasalahan yang Sering Terjadi dan Penanganannya.
Perangakat peralatan telekomunikasi merupakan salah satu peralatan yang bekerja tanpa henti (non-stop) sehingga banyak permasalahan yang terjadi dan juga peralatan telekomunikasi banyak tersebar di berbagai daerah untuk perluasan jangkauan jaringan sehingga rawan dengan tindakan pencurian. Beberapa permasalahan yang sering terjadi dan penanganannya di Cab Pekanbaru adalah:
Permasalahan pada Tower
Permasalahan yang sering kali terjadi pada tower adalah pencurian pada lampu tower dan kabel grounding tower. Hilangnya kabel grounding pada tower berbahaya sekali pada kerusakan perangkat utama site seluler yang disebab kan lonjakan arus dan tegangan. Penangannan yang dilakukan adalah dengan mengganti perangkat yang hilang sesuai dengan prosedur perusahaan site seluler yang bersangkutan
Permasalahan pada Pagar
Permasalahan yang sering terjasi adalah kerusakan yang dialami karena tindakan pencurian pada site seluler seperti kerusakan kunci dan kerusakan pagar secara paksa. Selain itu juga sering terjadi pencurian pada kabel grounding pagar. Penanganan yang dilakukan adalah melaporkan pada pihak yang berwajib tentang tindakan pencurian dan perbaikan serta penggantian peralatan sesuai dengan prosedur perusahaan.
Permasalahan pada Ruang Perangkat
Permasalahan yang sering terjadi pada ruang perangkat adalah pencurian perangkat yang ada seperti perangkat penerangan dan baterai UPS pada rak baterai. Penanganan yang dilakukan adalah dengan melaporkan tindakan pencurian dan penggantian perangkat sesuai dengan prosedur perusahaan.
Permasalahan lain adalah pada perangkat pendingin AC yang tidak bekerja dengan semestinya sehingga ruangan menjadi panas karena kerja perangkat utama. Penanganan yang dilakukan adalah perawatan perangkat pendingin secara berkala seperti pengecekan freon dan kebersihan perangkat. Jika perangkat pendingin AC mengalami kerusakan yang parah maka peralatan diganti sesuai dengan prosedur perusahaan.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah tegangan listrik pada MDP yang tidak sesuai dengan yang seharusnya. Ini biasanya terjadi pada site seluler didaerah terpencil yang pasokan listrik utama berasal dari genset, dan tengangan listrik pada genset sendiri sering tidak stabil yang biasanya disebabkan karena kerusakan voltage regulator pada genset. Penanganan yang dilakukan adalah memperbaiki voltage regulator pada genset atau di ganti dengan voltage regulator yang lain.
Permasalahan pada Genset
Permasalahan yang paling sering terjadi dilapangan adalah pada genset sendiri karena perangkat ini sering digunakan. Penanganan yang sering dilakukan adalah perawatan rutin seperti ganti oli dan filter serta pengecekan bahan bakar solar. Pada tengki penyimpan solar sendiri sering terjadi kerusakan terutama pada pompa solar sehingga untuk memindahkan solar dari tangki bulanan ke tengki harian atau mingguan dilakukan secara manual. Selain itu juga sering terjadi solar yang ada pada tengki bercampur dengan air hujan sehingga solar harus dibuang dan tengki harus di kuras.
Permasalahan lain adalah down-nya tegangan baterai aki pemicu starter genset sehingga genset tidak bisa hidup otomatis untuk pangganti saat listrik PLN padam. Penanganannya adalah dengan mengganti baterai aki yang baru atau yang sudah diisi ulang.
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil pelaksanaan Pemeliharaan CME, dapat diambil kesimpulan:
Pemeliharaan Site Seluler perlu dilakukan terutama pada aspek CME, sehingga performansi kerja keseluruhan pada site tersebut bisa diandalkan.
Dengan adanya pemeliharaan Site Selluler, kondisi perangkat bisa terdeteksi sedini mungkin sebelum problem muncul, sehingga minimalisasi gangguan.
Data-data yang diperoleh pada proses pemeliharaan Site Selluler pada aspek CME sangat diperlukan untuk proses evaluasi dan tindakan yang akan diambil menyangkut standart yang telah ditentukan.
Penguasaan terhadap peralatan yang digunakan pada pemeliharaan site Selluler pada aspek CME harus dimiliki oleh pelaksana lapangan, sehingga pekerjaan bisa dilakukan secara optimal.
Saran
Dari hasil pelaksanaan pemeliharaan CME, agar proses bisa berjalan secara maksimal dengan hasil yang maksimal perlu beberapa saran antara lain :
Dokumen checklist harus diisi dan didokumentasi dengan baik, untuk kemudian dilakukan evaluasi terhadap hasil yang telah didapat di lapangan, sehingga tindakan yang akan diambil bisa tepat dan cepat.
Koordinasi terlebih dahulu dengan pihak yang berkompeten ketika akan melakukan pemeliharaan site selluler dan segera melaporkan ketika terjadi hal-hal yang diluar tanggung jawab pemeliharaan.
Menjaga kondisi perangkat, terutama perangkat yang rawan terhadap kerusakan, sehingga permasalahan tidak timbul dari proses pemeliharaan site selluler tersebut

artikel ini disalin lengkap dari: https://fermanaheru.wordpress.com/2011/01/03/aspek-pemeliharaan-cme-pada-site-seluler/
halaman utama website: https://fermanaheru.wordpress.com/
jika mencari artikel yang lebih menarik lagi, kunjungi halaman utama website tersebut. Terimakasih!

No comments:

Not Indonesian?

Search This Blog