Hemoglobin
adalah molekul protein pada sel darah merah yang berfungsi sebagai media
transport oksigen dari paru paru ke seluruh jaringan tubuh dan membawa
karbondioksida dari jaringan tubuh ke paru paru. Kandungan zat besi yang
terdapat dalam hemoglobin membuat darah berwarna merah. Molekul hemoglobin
terdiri dari globin, apoprotein, dan empat gugus heme, suatu molekul organik
dengan satu atom besi.
artikel ini disalin lengkap dari: http://indonesiailmuwan.blogspot.co.id/2012/09/pengertian-hemoglobin-hemoglobinadalah.html
halaman utama website: http://indonesiailmuwan.blogspot.co.id/
jika mencari artikel yang lebih menarik lagi, kunjungi halaman utama website tersebut. Terimakasih!
Kadar
hemoglobin dalam darah yang rendah dikenal dengan istilah anemia. Ada banyak
penyebab anemia diantaranya yang paling sering adalah perdarahan, kurang gizi,
gangguan sumsum tulang, pengobatan kemoterapi dan abnormalitas hemoglobin
bawaan.
Kadar
normal hemoglobin
Kadar
hemoglobin menggunakan satuan gram/dl. Yang artinya banyaknya gram hemoglobin
dalam 100 mililiter darah.
Nilai
normal hemoglobin tergantung dari umur pasien :
Bayi
baru lahir : 17-22 gram/dl
Umur
1 minggu : 15-20 gram/dl
Umur
1 bulan : 11-15 gram/dl
Anak
anak : 11-13 gram/dl
Lelaki
dewasa : 14-18 gram/dl
Perempuan
dewasa : 12-16 gram/dl
Lelaki
tua : 12.4-14.9 gram/dl
Perempuan
tua : 11.7-13.8 gram/dl
Metode
analisa Hb ada 2 yaitu:
-
Metode Sianmethemoglobin ( dengan lar Drabkins ) dibaca dengan
metode kolorimetri ( spektrofotometer ).
metode kolorimetri ( spektrofotometer ).
-
Metode Sahli ( asam hematin ) dibaca juga dengan metode kolorimetri.
(dikerjakan praktikum).
(dikerjakan praktikum).
1.
Metode Sahli
a.
Dasar
Metode
sahli merupakan satu cara penetapan hemoglobin secara visual. Darah diencerkan
dengan larutan HCl sehingga hemoglobin berubah menjadi hematin asam. Untuk
dapat menentukan kadar hemoglobin dilakukan dengan mengencerkan larutan
campuran tersebut dengan aquadest sampai warnanya sama dengan warna batang
gelas standar.
b.
Peralatan dan Pereaksi
- Alat untuk mengambil darah vena atau
darah kapiler
- Aquadest
- Hemometer sahli, yang terdiri atas
• tabung pengencer. panjang 12cm, dinding
bergaris mulai angka
2(bawah) s/d 22(atas)
2(bawah) s/d 22(atas)
• dua tabung standar warna
• pipet Hb. dengan pipa karet panjang 12,5
cm terdapat angka 20
• pipet HCl
• botol tempat aquadest dan HCl 0,1N
• batang pengaduk (dari glass)
• larutan HCl 0,1N
c.
Spesimen
Dapat
berupa darah kapiler atau darah vena (darah EDTA)
d.
Cara Kerja
1. Isi tabung pengencer dengan HCl 0,1N sampai
angka 2
2. Dengan pipet Hb, hisap darah sampai angka
20 mm, jangan sampai ada
gelembung udara yang ikut terhisap
gelembung udara yang ikut terhisap
3. Hapus darah yang ada pada ujung pipet
dengan tissue
4. Tuangkan darah ke dalam tabung pengencer,
bilas dengan aquadest
bila masih ada darah dalam pipet
bila masih ada darah dalam pipet
5. Biarkan satu menit
6. Tambahkan aquadest tetes demi tetes, aduk
dengan batang kaca
pengaduk
pengaduk
7. Bandingkan larutan dalam tabung pengencer
dengan warna larutan
standar
standar
8. Bila sudah sama penambahan aquades
dihentikan, baca kadar Hb
pada skala yang ada ditabung pengencer
pada skala yang ada ditabung pengencer
f.
Sumber Kesalahan
- Tidak semua hemoglobin berubah menjadi
hematin asam seperti
karboksihemoglobin, methemoglobin, sulfahemoglobin.
karboksihemoglobin, methemoglobin, sulfahemoglobin.
- Cara visual mempunyai kesalahan inheren
15-30%, sehingga tidak
dapat untuk menghitung indeks eritrosit.
dapat untuk menghitung indeks eritrosit.
- Sumber kesalahan yang sering terjadi :
• kemampuan untuk membedakan warna tidak
sama
• sumber cahaya yang kurang baik.
• kelelahan mata
• alat-alat kurang bersih
• ukuran pipet kurang tepat, perlu
dikalibrasi
• pemipetan yang kurang akurat
• warna gelas standar pucat / kotor dan
lain sebagainya
• penyesuaian warna larutan yang diperiksa
dalam komparator kurang
akurat.
akurat.
2.
Metode Sianmethemoglobin
a.
Dasar
Ferrosianida
mengubah besi pada Hb dari bentuk ferro ke bentuk ferri menjadi methemoglobin
yang kemudian bereaksi dengan KCN membentuk pigmen yang stabil yaitu
sianmethemoglobin. Intensitas warna yang terbentuk yang diukur fotometrok 540
nm. Kalium-hidrogen-fosfat digunakan agar pH tetap di mana reaksi dapat
berlangsung sempurna pada saat yang tepat. Deterjen berfungsi mempercepat
hemolisa darah serta mencegah kekeruhan yang terjadi oleh protein plasma.
b.
Peralatan dan Pereaksi
- Mikropipet 20 mikroliter / mmk atau pipet
Sahli
- Pipet volumetrik 5 ml
- Tabung reaksi ukuran 75 x 10mm
- Spektrofotometer/kolorimeter dengan
panjang gelombang 540 nm
- Larutan Drabkin atau modifikasinya
(diperdagangkan dalam bentuk
kit), yang berisi kandungan :
kit), yang berisi kandungan :
• kalium ferrosianida 200mg
• KCN 50 mg
• Kalium Hydrogen fosfat 140 mg
• detergen 0,5-1 ml
• aquadest / detenized water ad. 1000 ml
c.
Spesimen
Darah
kapiler atau darah EDTA
d.
Cara Kerja
1. Ke dalam tabung reaksi 75 x 10 mm, pipetkan
5 ml pereaksi
2. Dengan mikropipet tambahkan 20mikroliter /
mmk darah penderita ke
dalam pereaksi tersebut serta hindarilah terjadinya gelembung dan
bersihkan bagian mikropipet.
dalam pereaksi tersebut serta hindarilah terjadinya gelembung dan
bersihkan bagian mikropipet.
3. Campurkan isinya dan iarkan pada suhu kamar
selama 3-5 menit dan
serapannya dibaca dalam spektrofotometri pada panjang gelombang
540nm dengan pereaksi sebagai blangko
serapannya dibaca dalam spektrofotometri pada panjang gelombang
540nm dengan pereaksi sebagai blangko
4. Kadar hemoglobin dapat dibaca pada kurva
kalibrasi atau dihitung
dengan menggunakan faktor; dimana kadar Hb = serapan x faktor
kurva kalibrasi dan faktor telah dipersiapkan sebelumnya.
dengan menggunakan faktor; dimana kadar Hb = serapan x faktor
kurva kalibrasi dan faktor telah dipersiapkan sebelumnya.
e.
Pembuatan Kurva Kalibrasi dan Perhitungan faktor.
Sebelum
fotometer dipergunakan untuk penetapan kadar hemoglobin, harus dikalibrasi
dulu, atau dihitung faktornya. Untuk keperluan tersebut dipergunakan larutan
standart hemisianida (sianmethemoglobin) dan pengenceran larutan tersebut dalam
pereaksi Drapkin. Kadar Hb dari larutan standart hemisianida dapat dihitung
dalam gr/100ml atau gr/dl sebagai berikut :
Kadar
HbLarutan Standart = Kadar hemisianida mg/dl /10 X (500 + 20) mikroliter/ 20 mikroliter =
kadar hemisianida X 0,251 mg/dl
Buatlah
pengenceran larutan standar 100, 75, 50, 25, dan 0% sebagai blanko dengan
larutan Drapkin. Setelah masing-masing tercampur sempurna biarkan pada suhu
kamar 3 menit dan baca serapan pada fotometer dengan 540 nm. Buatlah kurvanya
dengan kadar Hb sebagai absisi dan serapan sebagai ordinat, maka hasil
percobaan serapan pasien tinggi memplotkan pada kurva tera. Atau menggunakan
factor sebagai berikut :
Faktor
(F) = Jumlah Kadar Hb/ Jumlah Serapan
f.
Pengawasan Mutu
Hemolisat yang dipergunakan atau
dibuat sendiri dengan standar hemosianida, CV optimal = 3% dan CV tidak boleh
lebih dari 6%
g.
Sumber Kesalahan
- Terjadinya jendalan darah
- Darah yang hipemik menyebabkan hasilnya
lebih tinggi dari
seharusnya.
seharusnya.
- Leukositosis berat mempengaruhi
pengukuran lebih rendah dari
seharusnya
seharusnya
- Kerusakan pereaksi
- Pemipetan yang tidak akurat
- Fotometer yang kurang baikartikel ini disalin lengkap dari: http://indonesiailmuwan.blogspot.co.id/2012/09/pengertian-hemoglobin-hemoglobinadalah.html
halaman utama website: http://indonesiailmuwan.blogspot.co.id/
jika mencari artikel yang lebih menarik lagi, kunjungi halaman utama website tersebut. Terimakasih!
No comments:
Post a Comment