Manfaat Tanaman Bambu

Bambu merupakan tumbuhan tanaman jenis rumput-rumputan yang mempunyai batang berongga dan beruas-ruas, serta berakar serabut. banyak sekali jenisnya dan banyak juga memberikan manfaat pada manusia. Nama lain dari bambu adalah buluh, aur, dan eru. Akan tetapi, bambu memiliki ranting-ranting kecil yang tumbuh dari batang bambu. Batang bambu memiliki ranting bukan dahan. Ranting bentuknya lebih kecil jika dibandingkan dengan dahan. Ranting tidak mengubah bentuk asli pohon itu. Artinya dengan tumbuhnya ranting pada pohon itu (bambu) bentuk asli pohon tidak berubah.

Apabila kita perhatikan bentuk pohon bambu, dari bawah sampai atas tetap lurus, tidak terbagi-bagi oleh ranting. Ranting pohon bambu dari bawah sampai atas tidak mengubah bentuk pohon. Walaupun banyak ranting, pohon bambu tidak bercabang dan tidak terbagi menjadi cabang-cabang dengan dahan-dahan yang besar. Bambu memiliki akar serabut, namun tidak dikelompokkan ke dalam tumbuhan berkeping satu (monokotil) sebab bambu tidak memiliki biji. Bambu berkembang biak dengan tunas dan setek batang.

Lopez dan Shanley (2004) menyebutkan bahwa bambu termasuk keluarga rumput-rumputan dan merupakan tumbuhan paling besar di dunia dalam keluarga ini.   Ada   lebih dari 1200 spesies bambu dan kebanyakan terdapat di Asia. Tumbuhan yang indah ini, dengan kekuatan dan kelenturannya, memiliki manfaat yang tidak terbatas.

Bambu telah menjadi bagian alami dari kehidupan, mulai dari lahir hingga mati. Di Cina dan Jepang, pisau bambu digunakan untuk memotong tali pusar bayi pada saat dilahirkan, dan jenazah orang yang meninggal diletakkan diatas alas yang terbuat dari bambu. Tumbuhan ini sudah mendarah daging dalam kehidupan masyarakat sehari-hari (Lopez & Shanley 2004).

Asal Usul Bambu
Tanaman bambu banyak ditemukan di daerah tropik di Benua Asia, Afrika, dan Amerika. Namun, beberapa spesies ditemukan pula di Australia. Benua Asia merupakan daerah penyebaran bambu terbesar. Penyebarannya meliputi wilayah Indoburma, India, Cina, dan Jepang. Daerah Indoburma dianggap sebagai daerah asal tanaman ini. Selain di daerah tropik, bambu juga menyebar ke daerah subtropik dan daerah beriklim sedang di dataran rendah sampai di dataran tinggi (Berlian & Rahayu, 1995).


Di daerah hujan tropis, bambu tumbuh dalam kelompok. Ketika terjadi gangguan hutan alam, misalnya karena logging. Bambu semakin tersebar, misalnya jenis Phyllostachys ditemukan hampir di seluruh daerah Cina, Jepang, dan Taiwan. Budidaya bambu dilakukan di Indonesia, India, dan Bangladesh.


Manfaat Bambu 
Bambu termasuk dalam ordo Poales; family Poaceae; upa family Bambusoideae; superbangsa bambusodae; bangsa Bambuseae Di dunia ini bambu merupakan salah satu tanaman dengan pertumbuhan paling cepat . Karena memiliki sistem rhizoma-dependen unik, dalam sehari bambu dapat tumbuh sepanjang 60cm (24 Inchi) bahkan lebih, tergantung pada kondisi tanah dan klimatologi tempat ia ditanam.

Dalam bahasa Makassar, bambu disebut Bulo. Leluhur kita sudah sejak lama memanfaatkan bambu ini sebagai bahan bangunan mereka. Dalam istilah klasik suku makassar, bahkan bambu sudah lama dikenal. Terbukti dengan prinsip mereka diambil dari kata bambu yakni Abbulo sibatang (arti harpiahnya: berbatang bambu; dan maknanya adalah persatuan)

Bambu merupakan sumber bahan bangunan yang dapat diperbaharui dan banyak tersedia di Indonesia. Dari sekitar 1.250 jenis bambu di dunia, 140 jenis atau 11% nya adalah spesies asli Indonesia. Orang Indonesia sudah lama memanfaatkan bambu untuk bangunan rumah, perabotan, alat pertanian, kerajinan, alat musik, dan makanan. Namun, bambu belum menjadi prioritas pengembangan dan masih dilihat sebagai "bahan milik kaum miskin yang cepat rusak".

Produk Bambu Online hadir untuk mengangkat citra bambu dengan menghasilkan produk atau barang-barang yang berkwalitas. Bambu yang dipanen dengan benar dan diawetkan merupakan bahan yang kuat, fleksibel, dan murah, yang dapat dijadikan bahan alternatif pengganti kayu yang kian langka dan mahal.

Pemanfaatan bambu harus didukung oleh upaya reboisasi dan pengelolaan yang ramah lingkungan. Bambu menghasilkan biomassa tujuh kali lipat dibanding hutan pepohonan. Selain itu rumpun bambu berperan dalam mencegah erosi karena dapat memperkuat ikatan partikel dan menahan pengikisan tanah.

Karenanya, pemanfaatan bambu harus diintegrasikan dengan upaya pelestarian agar bambu tetap tersedia dalam jumlah yang cukup dan kualitas yang baik. Dengan pengelolaan bambu yang meliputi pembudidayaan, pengelolaan rumpun, dan pengembangan produk yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Jenis-Jenis Bambu 
Dari sekitar 75 genus terdiri dari 1.500 spesies bambu di seluruh dunia, 10 genus atau 125 jenis diantaranya terdapat di Indonesia. Berdasarkan system percabangan rimpang, genus tersebut dikelompokkan menjadi dua bagian. Pertama, genus yang berakar rimpang dan tumbuh secara simpodial, termasuk didalamnya genus Bambusa, Dendrocalamus, Gigantochloa, dan Schizostachyum. Kedua, genus berakar rimpang dan tumbuh secara monopodial (horizontal) dan bercabang secara lateral sehingga   menghasilkan rumpun tersebar,  diantaranya genus Arundinaria (Duryatmo, 2000).

Sedangkan menurut Berlian dan Rahayu (1995) di Indonesia terdapat lebih kurang 125 jenis bambu. Ada yang masih tumbuh liar dan masih belum jelas kegunaannya. Beberapa jenis bambu tertentu mempunyai manfaat atau nilai ekonomis yang tinggi seperti: Bambu andong, bambu atter, bambu tali, bambu talang, bambu tutul, bambu cendani, bambu cengkoreh, dll.

artikel ini disalin lengkap dari: http://blogriswanto.blogspot.co.id/2011/06/tanaman-bambu-tanaman-yang-multi-guna.html
halaman utama website: http://blogriswanto.blogspot.co.id/
jika mencari artikel yang lebih menarik lagi, kunjungi halaman utama website tersebut. Terimakasih!

No comments:

Not Indonesian?

Search This Blog