Planet Sedna (2003 VB12 / 90377 Sedna) sangat berbeda dengan teori palsu planet Nibiru ataupun planet X, beberapa ilmuwan menyebutnya sebagai Dual Sun (matahari ganda).
Sedna as imaged by the Hubble Space Telescope |
Walter Cruttendon, penulis dan peneliti telah mengidentifikasi kandidat yang mungkin menjadi matahari ganda (dual sun) yang ditulis dalam bukunya ‘The Lost Star of Myth and Time‘.
Planet Sedna, Objek Angkasa Misterius
Tidak ada sifat definitif objek di luar
angkasa yang ditemukan satelit IRAS milik NASA pada tahun 1983. Pada
tanggal 27 Dec 1983 artikel di San Francisco Chronicle dan surat kabar lainnya secara terbuka memberitakan penemuan benda angkasa baru tidak teridentifikasi. Artikel itu menyatakan:
“Sangat misterius, obyek yang tidak diketahui astronom. Apakah itu planet, komet raksasa, sebuah ‘Protobintang’
di dekatnya yang tidak pernah mendapat cukup panas untuk menjadi
bintang di galaksi yang terlalu muda sehingga masih dalam proses
pembentukan bintang pertama atau galaksi itu sendiri. Diselimuti debu
yang tidak ada cahaya bintang yang melaluinya.”
BBC dan South Pole Camera telah
mencatat benda luar angkasa dan meyakini objek yang diidentifikasi oleh
satelit IRAS NASA kemungkinan adalah Planet Sedna. Orbit planet luar,
planet Mars dan planet Bumi sedang terganggu oleh benda angkasa luar,
dan penjelasan yang sederhana bahwa benda angkasa tersebut merupakan
matahari ganda.
Pada tahun 1992, siaran pers NASA
melaporkan objek pengganggu di orbit Uranus dan Neptunus. Hal ini
diketahui bahwa objek pengganggu tersebut merupakan Planet Sedna.
Perubahan
kemiringan sumbu Bumi mempengaruhi iklim dan faktor lainnya yang pada
gilirannya mempengaruhi orbit bumi. Sesuatu sedang mengganggu kemiringan
sumbu Bumi serta orbit bumi, benda angkasa yang diidentifikasi dalam
pers rilis 1992 NASA adalah penyebab gangguan tersebut. Beberapa
penelitian menunjukkan bahwa perubahan orbit bumi terkait dengan
kepunahan makhluk hidup.
Perihelion (atau titik terdekat
dengan matahari kita) dari matahari ganda (Planet Sedna) dengan
perkiraan 283 juta mil atau 2,85 kali jarak Bumi ke Matahari, dan berada
di Sabuk Asteroid Mars-Jupiter.
Sabuk Asteroid pada kenyataannya merupakan sebuah planet yang pernah berada di tata surya kita dan ‘kacau’ akibat adanya Planet Sedna.
Beberapa ilmuwan memperkirakan bahwa Sabuk Asteroid adalah planet yang hancur atau tidak terbentuk akibat adanya Planet Sedna.
Planet Sedna Dan Mitos Bintang Yang Hilang
Penulis dan peneliti Walter Cruttendon,
tampaknya telah mengidentifikasi kandidat yang mungkin menjadi bintang
kembar pasangan matahari dalam karyanya ‘The Lost Star of Myth and Time‘.
Hipotesis umum tentang mitos bintang yang hilang bahwa gerakan tata surya kita berada di orbit biner,
sekitar bintang pasangannya, tidak hanya menghasilkan presesi tapi juga
membawa bumi keluar dari medan elektromagnetik yang mempengaruhi
ionosfer bumi, magnetosfer, sehingga menghasilkan Abad Kegelapan dan Abad Keemasan yang selaras dengan siklus presesi.
Selama ribuan tahun, Bumi berada dalam fase turun yang terlihat sejak penurunan Mesopotamia, Mesir Kuno, Mediterania, Megalitik dan kebudayaan Mesoamerika, yang puncaknya sejak Zaman Kegelapan terakhir (sekitar tahun 500 M).
Jika hipotesis ini
benar, manusia akan menemukan budaya yang sangat kuno, semakin banyak
situs arkeologi yang lebih tua, lebih besar, canggih, dll. Selama 30
tahun terakhir telah terbukti menjadi kasus arkeolog dan sejarawan dari
semua jenis, menyadari bahwa manusia bukan hanya spesis
pemburu-pengumpul yang hidup 5000 tahun lalu.
Penelitian Binary Research Institute
(BRI) telah menemukan bahwa karakteristik orbital planetoid baru
disebut ‘Sedna’ yang menunjukkan kemungkinan bahwa matahari mungkin
bagian dari sistem bintang biner. Sebuah sistem matahari ganda terdiri
dari dua bintang dengan gravitasi terikat dan mengorbit pusat massanya.
Objek ini pernah dianggap sangat tidak
biasa, namun sistem seperti sekarang dianggap umum di galaksi Bima
Sakti. Walter Cruttenden (BRI), Profesor Richard Muller (UC Berkeley),
Dr.Daniel Whitmire (University of Louisiana), telah lama berspekulasi
bahwa matahari mungkin memiliki pendamping yang belum ditemukan.
Sebagian besar bukti telah ter-statistik secara fisik.
Penemuan baru Planet Sedna, sebuah planet
kecil seperti objek pertama kali terdeteksi oleh astronom Dr. Michael
Brown (Cal Tech) yang bisa menjadi bukti fisik secara tidak langsung
sebagai matahari ganda.
Sedna bergerak dalam orbit elips yang
sangat tidak biasa, Walter Cruttenden telah menyatakan bahwa Planet
Sedna bergerak dalam resonansi orbital dengan data yang diterbitkan
sebelumnya sebagai hipotetis ‘matahari ganda‘.
Walter Cruttenden setuju bahwa orbit
Planet Sedna yang elips sangat luar biasa, dia juga mengatakan bahwa
orbit yang memiliki jangka waktu 12,000 tahun di resonansi teratur
dengan periodisitas orbit yang diharapkan dari sebuah bintang
pendamping.
Dengan penemuan terbaru Dr.Brown
(Sedna dan Xena) yang sekarang dipastikan lebih besar dari Pluto, dan
pengamatan waktu seperti Cruttenden, pencarian matahari ganda telah
mendapatkan momentum.
Cruttenden percaya bahwa orbit Planet
Sedna yang tidak biasa adalah sesuatu yang menunjukkan konfigurasi
sistem surya, menggambarkan sesuatu tentang saat ini meskipun kekuatan
sistem surya tak terduga, kemungkinan besar Planet Sedna merupakan
matahari ganda. (sumber: cut pen / pict: wikipedia)
artikel ini disalin lengkap dari: https://indocropcircles.wordpress.com/2013/02/09/planet-sedna-sebabkan-makhluk-bumi-punah/
halaman utama website: https://indocropcircles.wordpress.com/
jika mencari artikel yang lebih menarik lagi, kunjungi halaman utama website tersebut. Terimakasih!
No comments:
Post a Comment