Laut menyajikan semua jenis keanehan - dari ikan raksasa yang melahirkan mitos ular laut hingga bintang laut yang mirip dengan kepala medusa. Tapi mahluk terbaru dari ranah laut yang satu ini bukan untuk orang yang lemah hati.
Nelayan di Taiwan baru-baru ini melihat cacing raksasa, berwarna hijau terang mengibas-ngibaskan sesuatu yang tampak seperti lidah merah muda dan memostingkan videonya di internet pekan lalu. Rekaman itu langsung saja memviral.
Makhluk hijau tersebut sebenarnya adalah jenis nemertean, atau cacing pita, yang disebut Lineus fuscoviridis
Spesies berbahaya ini dapat ditemukan dari Jepang hingga ke Filipina dan cukup umum di perairan pantai tropis. Hewan dalam video mungkin merangkak keluar dari sesuatu yang dibawa keluar dari air, seperti batu berpori, rumpun besar rumput laut, atau bahkan ban tua.
Group Lineus dikenal memiliki anggota yang banyak. Jenis cacing ini bisa mencapai panjang dua meter. Ada sekitar 1.100 spesies cacing pita di dunia, dan sebagian besar, tapi tidak semua, hidup di laut.
Lalu bagaimana dengan sesuatu yang berwarna merah muda yang menggeliat di sekitar cacing tersebut di dermaga seperti yang terlihat di video?
Itu adalah belalai, salah satu fitur yang mendefinisikan group cacing pita ini.
Organ seperti lidah ini bisa "ditembakkan" keluar untuk menangkap mangsa - dan pada spesies tertentu, organ ini sangat lengket dan akan membelit kerang, siput laut, atau cacing lainnya. Cacing pita kemudian akan menelan korbannya bulat-bulat.
Dalam beberapa kasus, cacing pita bisa menelan siput laut tiga sampai empat kali lebih gemuk daripada diriny sendiri. Cacing ini bahkan lebih baik daripada ular dalam hal ini.
Beberapa spesies membius mangsa mereka sehingga mereka kemudian bisa memangsanya dari dalam ke luar. Namun ada juga group cacing pita lainnya yang menyuntikkan racun ke dalam korban-korban mereka dengan belalai yang telah termodifikasi. (Baca juga tentang cacing laut lainnya yang memakan tulang disini.)
Adapun belalai dalam video, itu mungkin bagian dari pertahanan terakhir hewan itu setelah merasakan bahwa dirinya berada di lahan kering, bukan di laut.
Cacing yang keluar dari air seperti ini tidak akan bertahan lama di darat. Mereka bergerak dengan bantuan lapisan lendir, tetapi mereka perlu air laut sebagai pelumas. Lendir [pada hewan dalam video] mengering persis sama dengan cara air liur mengering di mulut manusia dengan tidak adanya kelembaban yang memadai.
artikel ini disalin lengkap dari: http://versesofuniverse.blogspot.com/2015/06/video-cacing-hijau-raksasa-yang.html
halaman utama website: http://versesofuniverse.blogspot.com
jika mencari artikel yang lebih menarik lagi, kunjungi halaman utama website tersebut. Terimakasih!
Nelayan di Taiwan baru-baru ini melihat cacing raksasa, berwarna hijau terang mengibas-ngibaskan sesuatu yang tampak seperti lidah merah muda dan memostingkan videonya di internet pekan lalu. Rekaman itu langsung saja memviral.
Makhluk hijau tersebut sebenarnya adalah jenis nemertean, atau cacing pita, yang disebut Lineus fuscoviridis
Spesies berbahaya ini dapat ditemukan dari Jepang hingga ke Filipina dan cukup umum di perairan pantai tropis. Hewan dalam video mungkin merangkak keluar dari sesuatu yang dibawa keluar dari air, seperti batu berpori, rumpun besar rumput laut, atau bahkan ban tua.
Group Lineus dikenal memiliki anggota yang banyak. Jenis cacing ini bisa mencapai panjang dua meter. Ada sekitar 1.100 spesies cacing pita di dunia, dan sebagian besar, tapi tidak semua, hidup di laut.
Lalu bagaimana dengan sesuatu yang berwarna merah muda yang menggeliat di sekitar cacing tersebut di dermaga seperti yang terlihat di video?
Itu adalah belalai, salah satu fitur yang mendefinisikan group cacing pita ini.
Organ seperti lidah ini bisa "ditembakkan" keluar untuk menangkap mangsa - dan pada spesies tertentu, organ ini sangat lengket dan akan membelit kerang, siput laut, atau cacing lainnya. Cacing pita kemudian akan menelan korbannya bulat-bulat.
Dalam beberapa kasus, cacing pita bisa menelan siput laut tiga sampai empat kali lebih gemuk daripada diriny sendiri. Cacing ini bahkan lebih baik daripada ular dalam hal ini.
Beberapa spesies membius mangsa mereka sehingga mereka kemudian bisa memangsanya dari dalam ke luar. Namun ada juga group cacing pita lainnya yang menyuntikkan racun ke dalam korban-korban mereka dengan belalai yang telah termodifikasi. (Baca juga tentang cacing laut lainnya yang memakan tulang disini.)
Adapun belalai dalam video, itu mungkin bagian dari pertahanan terakhir hewan itu setelah merasakan bahwa dirinya berada di lahan kering, bukan di laut.
Cacing yang keluar dari air seperti ini tidak akan bertahan lama di darat. Mereka bergerak dengan bantuan lapisan lendir, tetapi mereka perlu air laut sebagai pelumas. Lendir [pada hewan dalam video] mengering persis sama dengan cara air liur mengering di mulut manusia dengan tidak adanya kelembaban yang memadai.
halaman utama website: http://versesofuniverse.blogspot.com
jika mencari artikel yang lebih menarik lagi, kunjungi halaman utama website tersebut. Terimakasih!
No comments:
Post a Comment