Simulasi Baru Mengenai Tabrakan Bimasakti dan Andromeda

Telah diterima secara luas bahwa sekitar 4 miliar tahun lagi, galaksi Bima Sakti kita akan bertabrakan dengan galaksi terdekat, Andromeda - tapi apa yang terjadi saat tabrakan itu terjadi?






Dalam simulasi baru ilmuwan telah mengungkapkan proses rumit yang akan berlangsung, dengan penggabungan dua lubang hitam supermasif di pusat menjadi satu.

Dan galaksi baru yang akan terbentuk adalah sebuah super galaksi yang dijuluki 'Milkomeda'. Bagaimana dengan bumi? Ya, bumi diperkirakan akan terlempar ke ruang antar bintang.

Simulasi dibuat oleh sejumlah lembaga yang dipimpin oleh Pusat Internasional untuk Riset Radio Astronomy (Icrar) di Australia Barat.


Dalam simulasi tersebut dapat dilihat bagaimana kedua galaksi akan berinteraksi ketika mereka mendekati satu sama lain.

Pertama, dalam pertemuan tentatif, mereka akan 'menukik' melewati satu sama lain, mungkin mengganggu beberapa orbit bintang di lengan spiral masing-masing galaksi.

Kemudian, setelah terpisahkan, dua galaksi akan dipercepat terhadap satu sama lain lagi.

Karena Andromeda lebih besar dari Bima Sakti, dengan sekitar satu triliun bintang dibandingkan dengan sekitar 300 miliar, secara teknis Andromeda lah yang 'memangsa' galaksi kita.

Galaksi Bima Sakti juga diperkirakan akan 'memangsa' dua galaksi kerdil di dekatnya, Awan Magellanik Besar dan Kecil di masa depan yang lebih dekat.

Dan penelitian juga menyarankan galaksi terbesar ketiga di Grup Lokal kita, yang disebut Triangulum Galaxy atau M33, juga mungkin terlibat dalam tabrakan dari Bima Sakti dan Andromeda.


Dalam video tersebut, gas ditampilkan dengan warna biru dan bintang yang baru terbentuk dengan warna merah - yang berarti mereka terbentuk selama masa simulasi.

Saat kedua galaksi saling mendekat, gravitasi dari keduanya menyebabkan gas dan bintang-bintang terentangkan dalam bentuk lengan-lengan tidal.

Tabrakan awal menyebabkan sedikit 'kerusakan' pada galaksi; dan pada tabrakan kedua dan selanjutnya, interaksi gravitasi menciptakan perubahan besar, dengan awan-awan gas mengalami guncangan dan runtuh untuk menciptakan semburan pembentukan bintang-bintang.

Pada saat akhir, gas yang dikeluarkan dari galaksi, jatuh kembali dan mengendap ke cakram ringkas padat yang berputar cepat.

Meskipun simulasi hanya menampilkan bintang yang baru terbentuk, cakram bintang dan tonjolan (bulge) dari Bima Sakti dan Andromeda akan bergabung untuk membentuk galaksi elips besar, berbentuk seperti bola rugby."

Data untuk penelitian ini dikumpulkan dari Teleskop Anglo-Australia di New South Wales sebagai bagian dari Galaxy dan Mass Assembly (Gama) survei, yang melibatkan lebih dari 90 ilmuwan dan mengambil lebih dari tujuh tahun untuk menyelesaikannya.

Rangkaian ilustrasi foto diatas menunjukkan merger antara Bima Sakti dan Andromeda seperti yang terlihat dari Bumi. Jika Frame pertama adalah hari ini; maka frame terakhir adalah 7 miliar tahun kemudian.

Karena jarak yang besar antara bintang, maka hampir tidak mungkin dua ditemukan bintang yang bertabrakan.

Gambarannya, bintang terdekat dengan matahari kita adalah Proxima Centauri, 4,2 tahun cahaya. Jika matahari seukuran bola ping pong, maka Proxima Centauri akan seukuran kacang yang terletak sekitar 1,100 km jauhnya.

Dengan jarak rata-rata antara bintang sekitar 160 miliar km, maka hampir tidak mungkin dua bintang akan bertabrakan saat merger dua galaksi terjadi.

Meskipun demikian, lubang hitam supermasif di pusat tiap galaksi akan bergabung. Mereka akan bertemu di dekat pusat Milkomeda, mentransfer energi orbital tambahan untuk bintang-bintang selama jutaan tahun.

Beberapa simulasi memprediksi bahwa peristiwa ini akan membawa bumi ke dekat pusat galaksi gabungan sebelum terlempar keluar dari super-galaksi.

Simulasi dari NASA tahun 2012
Pada akhirnya, gravitasi diperkirakan akan menyebabkan semua galaksi yang terikat dalam group dan kluster di alam semesta untuk bergabung menjadi beberapa galaksi super raksasa seperti ini, meskipun akan butuh waktu miliaran tahun lagi sebelum ini terjadi.

No comments:

Not Indonesian?

Search This Blog