Teknologi Tinggi Peradaban Nabi Sulaiman Tidak Akan Dapat DIsamai Oleh Generasi-Generasi Berikutnya.

Ada satu pertanyaan yang mungkin beredar di sekitar kita : Bagaimanakah peradaban masa lalu ? Apakah peradaban di masa lalu terlalu primitif dan tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan peradaban sekarang yang begitu maju teknologinya ?
Atau ... jangan-jangan peradaban dulu jauh lebih maju? kemudian mundur dan kemudian umat manusia secara perlahan-lahan membangun kembali peradaban yang hancur tersebut !


Kali ini wbw mencoba memaparkan beberapa fakta menarik tentang peradaban jaman dahulu, tepatnya jaman Sulaiman.

1. Peninggalan Sejarah

Saya tidak akan membahas ini secara dalam. Seperti kita tahu, begitu banyak peninggalan sejarah yang begitu banyak meninggalkan misteri karena begitu menakjubkannya.
Sebagai contoh : Piramida di Mesir, Candi Boroboudur, Bangunan Suku Maya di Amerika Selatan, Kota Atlantik, Mesjid Sulaiman di Palestina dll. Semua peninggalan tersebut merupakan saksi bahwa perdaban di zaman dulu begitu majunya sehingga menghasilkan bangunan yang demikian hebat.
Tidak hanya itu saja, dalam bukunya “A New Kind of Science”, Stephen Wolvram menunjukkan bahwa setiap hiasan yang terdapat pada bangunan-bangunan tersebut memiliki pola-pola tertentu yang ternyata merupakan konsep yang sangat fundamental dalam sains, yaitu cellular automata.


2. Isyarat dari Kitab Suci Al-Qur’an

Menarik sekali kalau kita memikirkan cerita tentang Nabi Sulaiman di dalam Al-Qur’an. Terdapat beberapa teknologi luar biasa yang sudah pernah dicapai dalam masa Nabi Sulaiman :

a. Teknologi Teleportasi (pemindahan barang jarak jauh)

Pada ayat 38 s/d 40 di surat Al-Naml, disebutkan :

38. “Berkata Sulaiman : “Hai pembesar-pembesar, siapakah diantara kamu sekalian yang sanggup membawa singgasananya (ratu bilqis) kepadaku sebelum mereka datang kepadaku sebagai orang yang berserah diri.”
39. “Berkata ‘Ifrit (yang cerdik) dari golongan jin :” Aku akan datang kepadamu sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu ; sesungguhnya aku benar-benar kuat untuk membawanya lagi dapat dipercaya.”
40. “Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari buku-buku : “Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip.” Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana tersebut itu terletak di hadapannya, iapun berkata :” Ini termasuk karunia Tuhanku untuk mencoba apakah aku bersyukur atau mengingkari nikmatNya. Dan barangsiapa bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk kebaikan dirinya sendiri dan baransiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Mulia.”


Mari kita analisa ketiga ayat tersebut. Pada ayat ke 38 Nabi Sulaiman membuat pengumuman kepada para pejabat-pejabat ketika itu, apakah ada diantara para pejabatnya yang dapat memindahkan Singgasana Ratu Bilqis yang akan datang ke tempat Nabi Sulaiman sebelum ratu tersebut datang ke tempat Nabi Sulaiman.

Kemudian yang pertama menanggapi tender tersebut adalah seorang/seekor jin yang paling jenius diantara para jin ketika itu dan beliau berjanji dapat memindahkan singgasana tersebut dalam durasi waktu antara Nabi Sulaiman duduk dan sesaat ketika beliau bangun dari tempat duduknya.

Pada ayat ke 40, terdapat seorang yang berilmu yang hidup diantara buku-buku, yang berkata beliau dapat memindahakan singgasana tersebut dengan durasi waktu hanya antara kedipan mata.

Dan yang perlu dicatat, bahwa yang dipindahkan adalah benar-benar barang, bukannya bayangan/audio visual seperti telepon atau gambar televisi pada masa sekarang. Bayangkan kehebatannya...

Bagaimana dengan keadaan kita sekarang ? Kemajuan teknologi yang kita hadapi sekarang, manusia baru mampu menghadirkan sebatas bayangan/sinyal/gelombang audio visual yang merupakan terjemahan dari informasi. Jika ada siaran langsung olah raga diluar negeri, kita baru dapat menyaksikannya secara langsung dari TV, Internet & radio, belum lebih dari itu.


b. Kemampuan Terbang dan Piring Terbang

Salah satu keistimewaan Nabi Sulaiman AS adalah bisa menguasai angin untuk perjalanan alias terbang.

Seperti petunjuk dalam Al Qur’an:

"Dan Kami (tundukkan) angin bagi Sulaiman, yang perjalanannya di waktu pagi sama dengan perjalanan sebulan dan perjalanannya di waktu sore sama dengan perjalanan sebulan (pula)". (Surat As Saba’ : 34)

Kemudian Kami tundukkan kepadanya angin yang berhembus dengan baik menurut ke mana saja yang dikehendakinya. QS Shaad (38:36).


Tentu kita akan bertanya, dengan apa Nabi Sulaiman terbang?
Berdasar hasil logis perhitungan tersebut dapat diduga bahwa ada suatu wahana yang diciptakan oleh anak buah Nabi Sulaiman yang terdiri dari jin dan syetan. Wahana tersebut bisa saja berupa pesawat terbang canggih karena pada jaman itu teknologi sudah sangat maju.

Disebutkan dalam Al Qur’an Al Anbiyaa’ (21: 81-82):

81. Dan (telah Kami tundukkan) untuk Sulaiman angin yang sangat kencang tiupannya yang berhembus dengan perintahnya ke negeri yang kami telah memberkatinya. Dan adalah Kami Maha Mengetahui segala sesuatu.

82. Dan Kami telah tundukkan (pula kepada Sulaiman) segolongan syaitan-syaitan yang menyelam (ke dalam laut) untuknya dan mengerjakan pekerjaan selain daripada itu, dan adalah Kami memelihara mereka itu.

Kemudian pada ayat lain dijelaskan:

Para jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakinya dari gedung-gedung yang tinggi dan patung-patung dan piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan periuk yang tetap (berada di atas tungku/sumbu). Bekerjalah hai keluarga Daud untuk bersyukur (kepada Allah). Dan sedikit sekali dari hamba-hambaKu yang berterima kasih.
QS Saba’ (34:13)



Kata "piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan periuk yang tetap (berada di atas tungku/sumbu)", ini bisa diartikan luas, bisa berarti pada masa itu telah diciptakan kendaraan berbentuk piring dengan sumbu atau api dibawahnya (sebagai penggeraknya).


3 . Semaju apakah jaman Nabi Sulaiman itu?

Menurut referensi yang diketahui, kebesaran dan kemajuan jaman Nabi Sulaiman tidak akan dapat disamai oleh generasi berikutnya. Hal itu tercantum dalam doa Nabi Sulaiman seperti yang tercantum pada Al Qur’an Surat Shaad (38:35):

Ia berkata: “Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang juapun sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi”.

No comments:

Not Indonesian?

Search This Blog