Al Qur'an dan IPTEK

a.      Membaca dengan fasih surat Yunus Ayat 101
Q.S. YUNUS 101 
قُلِ انْظُرُوا مَاذَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَا تُغْنِي الْآيَاتُ وَالنُّذُرُ عَنْ قَوْمٍ لَا يُؤْمِنُونَ
“Katakanlah: "Perhatikanlah apa yaag ada di langit dan di bumi. Tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman".
b.      Penerapan Ilmu Tajwid Surat Yunus Ayat 101
Q.S YUNUS 101 
Bacaan
Hukum Bacaan
Cara Membaca
Alasan
قُلِ انْظُرُوا
Ikhfa Haqiqi
Qulinnzuru
Nun mati bertemu huruf za
وَالأَرْضِ
Mufakhkhamah
Wal ardi
Ra sukun dan sebelumnya berharakat fathah
وَمَا
Mad Asli atau Mad Thabi’I
Wa maa
Harakat fathah bertemu alif
وَالنُّذُرُ
Gunnah
Wa nnuzuru
Nun Bertasydid
 
c.       Isi kandungan Q.S Yunus : 101
*      Adanya langit dan bumi serta segala isinya merupakan tanda kekuasaan Allah. Kita harusmemikirkan bahwa itu semua adalah sarana untuk menggali ilmu pengetahuan danteknologi (IPTEK).
*      Untuk dapat menembus alam perlu adanya kekuatan berupa ilmu pengetahuan danteknologi. Oleh karena itu, sebagai orang beriman kita harus mencari dan meningkatkanilmu pengetahuan, baik umum maupun agama, termasuk teknologi.
*       Apabila memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi maka kita dapat melakukan perubahandunia yang lebih maju. 
Jelasnya, ayat di atas menjelaskan bahwa dengan adanya langit dan bumi, menuntut orang yang beriman untuk menggali ilmu pengetahuan dan teknologi agar la mampu melakukanperubahan di dalam dunia ke arah yang lebih maju. Jangan seperti orang yang tidak berimankarena mereka tidak memanfaatkan hal itu untuk mengembangkan ipteknya.
d.      Perilaku yang Mencerminkan Isi Surat Yunus: 101
Predikat pelajar sebenarnya memiliki nilai-nilai khusus dan penghargaan. Tuhan telahmengangkat derajat orang yang berilmu pengetahuan. Kegiatan utama seorang pelajar adalahbelajar, baik secara langsung maupun tidak langsung. Di samping itu, mereka selalu melatihkecerdasan otak dan moreka selalu mendidik kehalusan pribadinya.
Karena tiap hari akal selalu dilatih untuk berkembang, maka pelajar selalu mempunyaikreativitas dan selalu berpikir untuk menemukan hal-hal yang baru di segala bidang. Ayat Al-Qur’an sangat besar faedahnya dalam hal ini, seperti tertera dalam ayat: QS. Adh-Dhuhaa: 4
“Dan sesungguhnya hari kemudian itu lebih baik bagimu daripada yang sekarang (permulaan).”
B.  Al-Baqarah Ayat 164
a.      Membaca dengan fasih surat Al- Baqarah :164
Q.S AL- BAQARAH: 164 
إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ وَاخْتِلاَفِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَالْفُلْكِ الَّتِي تَجْرِي فِي الْبَحْرِ بِمَا يَنْفَعُ النَّاسَ وَمَا أَنْزَلَ اللَّهُ مِنَ السَّمَاءِ مِنْ مَاءٍ فَأَحْيَا بِهِ الأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا وَبَثَّ فِيهَا مِنْ كُلِّ دَابَّةٍ وَتَصْرِيفِ الرِّيَاحِ وَالسَّحَابِ الْمُسَخَّرِ بَيْنَ السَّمَاءِ وَالأَرْضِ َلآَيَاتٍ لِقَوْمٍ يَعْقِلُونَ [البقرة/164]
 
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.”
     b.      Penerapan Ilmu Tajwid Surat Al- Baqarah : 164
Bacaan
Hukum Bacaan
Cara Membaca
Alasan
يَنْفَعُ
Ikhfa
Yanfau’
Bunyi nun mati samar
Nun mati bertemu huruf fa
وَمَآ أَنْزَلَ
Mad Jaiz Munfasil
Wamaa anzala
Huruf mad bertemu dengan hamzah pada kata selanjutnya
مَآءٍ
Mad Wajib Muttasil
Maa in
Huruf mad bertemu dengan hamzah pada satu kata
دَآبَّةٍ
Mad Lazim Musaqal Kilmi
Daabbatin
Setelah huruf mad ada huruf bertasydid
الأَرْضِ
Tafkhim
Ra mati dibaca dengan berat/ditebalkan
Ra sukun bertemu dengan huruf da
 c.       Isi kandungan Q.S Al- Baqarah : 101
*      Allah menciptakan alam dan seisinya untuk kepentingan manusia karena manusia telahdijadikan sebagai khalifah di muka bumi.
*      Sebagai khalifah dibumi, manusia diberi bekal ilmu dan teknologi bukan materi kebendaan ataupun keturunan yang jadi pegangan.
*      Allah menurunkan air hujan sehingga tanah yang tadinya tandus menjadi subur. Kemudian dengan teknologi, tanah tersebut ditanami berbagai jenis tumbuhan yang sangat berguna bagi kehidupan manusia.
*      Penemu-penemu islam bidang Teknologi.
a.       Jabar al-Isbilly, 1197 M (penemu ilmu aljabar).
b.      Ibnu Juljul (ahli tanaman obat-obatan).
c.        Abu Ja’far ibnu Al-Jazzar (Kedokteran).
d.       Abdullatif Al-baghdadi (Ahli Anatomi).
e.       Ibnu sina (Ahli Anatomi dan Kedokteran).
f.       Zakariya Qazwini (Ahli jantung dan Otak).
g.      Hamdullah Al Mustaufi al Qazwini (Ahli anatomi).
h.      Ali bin Isa ( Ahli anatomi mata).
i.        Biruni (ahli Astronomi).
j.        Tsabit ibnu Qurrah ( Ahli Matematika).
k.      Ibnu alhaitsam (Ahli Optik).
l.        Al Kindi ( Ahli Fisika ).
Masih banyak lagi ahli-ahli dalam bidang ilmu lain yang merupakan hasil dari pengembangan cara berpikir. Semakin terbuka rahasia alam raya ini, kita akan semakin dapat mengagumi alangkah tingginya ilmu dan hukum Allah yang berlaku pada alam raya ini. Maka dari dalam jiwa akan memantulkan ucapan : ya Allah Tuhan kami, tiada Engkau ciptakan semua ini dengan sia-sia.
.
Demikian pula Allah menurunkan air hujan. Dengan air hujan, tanah yang tadinya tandus menjadi gembur. Kemudian dengan teknologi, tanah tersebut ditanami dengan berbagai macam tumbuhan dan hasilnya sangat berguna bagi kehidupan manusia. Di samping itu, dimuka bumi ditebarkan berbagai macam hewan yang merupakan tanda-tanda ke-Esaan dan kebesaran Allah.
Jadi jelasnya, kita menyadari bahwa bumi yang mati tidak dapat kita manfaatkan jika kitatidak mempunyai ilmu pengetahuan dan teknologi yang memadai. Oleh sebab itulah, kita tidak dapat lepas dari tuntutan untuk mencari ilmu, apalagi kalau kita ingat bahwa ilmu hanya diberikan kepada manusia karena adanya kelebihan manusia dari makhluk lain, yaitu berupa akal.
     d.      Perilaku yang Mencerminkan Isi Surat Al- Baqarah :164
Pada zaman Umar bin Khattab, ada seorang sahabat yang tekun beribadah di masjid.Setiap kali Umar bin Khattab datang ke masjid, sahabat tadi sudah ada di dalam masjid, dan setiap kali Umar pulang dari masjid, sahabat tadi masih ada di dalam masjid. Pada suatu saat, Umar bin Khattab bertanya kepada sahabat tersebut:
Umar : "Sahabatku. mengapa kamu setiap kali selalu di dalam masjid?  Apakahkamu punya hajat sehingga kamu selalu beribadah di masjid?"
Sahabat : "Saya ingin mempunyai emas."
Umar : " Allah tidak akan menurunkan emas dari langit, tapi Allah menurunkan air hujan.Dengan air hujan itu, tanah yang tandus menjadi gembur. Jika tanah itu kamu olah, kamu tanami dengan berbagai tumbuhan yang bermanfaat, kemudian hasilnya kamu jual, barulah hasilnya kamu gunakan untuk membeli emas." 
Jadi, untuk mendapatkan rezeki dari Allah, kita harus berusaha sesuai dengan keahlian yang kita miliki dan kemampuan yang ada. Tidak cukup hanya dengan beribadah kepada-Nya.

No comments:

Not Indonesian?

Search This Blog