Cedar Avenue of Nikko, di kota Nikko, Jepang, membentang 37 km dan di
kedua sisinya berbaris sekitar 13.000 pohon cedar, yang dikenal sebagai
Sugi. Jalan ini telah tercantum dalam "The Guinness Book of World
Records" sebagai jalan dengan pohon-pohon di kedua sisi terpanjang di
dunia, dan luarbiasanya jalan ini dibuat hampir 400 tahun yang lalu.
Pohon-pohon cedar ditanam selama periode 20 tahun mulai dari tahun 1625
sebagai jalan menuju kuil Toshogu di Nikko oleh Matsudaira Masatsuna,
seorang tuan tanah yang mengabdi pada Tokugawa Ieyasu. Setelah Tokugawa
Ieyasu meninggal pada tahun 1616, Masatsuna Matsudaira mulai melakukan
pembangunan kui Toshogu Nikko, dan ia mulai menanam pohon cedar Jepang
di sepanjang jalan utama yang mengarah ke Nikko. Diperkirakan sekitar
200.000 pohon cedar ditanam pada saat itu. Sayangnya, penebangan
besar-besaran untuk pembangunan jalan ini kemudian, serta paparan gas
buang kendaraan yang terus menerus, telah merusak pohon-pohon dan
mengurangi jumlah mereka, hingga kini hanya tinggal 13.000 pohon.
Pada Periode Edo, Jalan Cedar ini berada di bawah kendali Nikko bugyō
(Hakim), dan dirawat dengan baik. Setiap kali ada pohon layu atau
tumbang, maka aparat desa diwajibkan untuk memberitahu ke kantor hakim.
Pohon yang rusak hanya bisa ditebang setelah mendapat izin petugas dari
Hakim, dan diwajibkan untuk menanam bibit di tanah kosong di mana pohon
tumbang tersebut pernah berdiri. Pada saat yang sama, desa-desa yang
berada di sepanjang jalan, bertanggung jawab untuk perbaikan jalan,
penyiangan pohon, dan menjaga agar seluruh Cedar Street tetap bersih dan
asri.
Saat kebijakan modernisasi Pemerintah Meiji, pembangunan besar-besaran
dilaksanakan secara nasional. Selama periode ini, ribuan pohon ditebang
untuk pemeliharaan jalan. Selain itu, ada rencana yang disusun untuk
menerapkan logging skala penuh dari Cedar Street untuk tujuan
rekonstruksi keuangan, tapi untungnya ini dapat dihindari.
Saat ini, Cedar Avenue of Nikkō adalah kekayaan budaya dan satu-satunya
yang ditunjuk oleh Pemerintah Jepang sebagai Situs Bersejarah Istimewa
sekaligus sebagai Monumen Alam Istimewa.
No comments:
Post a Comment