BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Kejayaan bangsa Indonesia pada masa
lampau yang sungguh-sungguh gemilang perlu dikenang. Indonesia adalah suatu
Negara kepulaun yang membentang dari Sabang sampai Merauke. Negeri ini pada
abad ke-13 berupa negeri-negeri kecil yang terpisah-pisah di antara ribuan
pulau-pulau kecil yang menyebar. Salah satu bagian dari kejayaan bangsa
Indonesia tersebut adalah sebuah Kerajaan Majapahit.
Manusia lahir dan mati. Negeri timbul
dan tenggelam, demikian pula negeri Majapahit. Kebesarannya pun tidak langgeng,
namun sejarah penyatuan Nusantara ini, menjadi kenangan manis yang dicatat
dengan tinta emas dalam sejarah persatuan Nusantara. Negara Indonesia ini pun,
bisa terinsiprasi dari kebesaran Majapahit. Sumpah Palapa yang diucapakan Maha
Patih Gajah Mada di depan singgasana raja, masih menggetarkan nurani anak
bangsa hingga saat ini. Begitu juga dengan kebesaran Majapahit dari
peningalan-peninggalan dari Kerajaan Majapahit yang sampai sekarang masih
disimpan dan dijaga di museum Trowulan.
Keberadaan
Museum Trowulan tentu tidak dapat dilepaskan dari kerajaan Majapahit. Kondisi
ini ditandai oleh ribuan koleksi yang di display pada areal museum mulai
dari mata uang, perhiasan lampu, alat musik, senjata perang, pedupaan, genta
untuk pengiring pembacaan doa dalam upacara keagamaan, dan masih banyak lagi
peninggalan yang lainnya. Museum
Trowulan adalah museum arkeologi berada di Jawa Timur, tepatnya di kecamatan
Trowulan di barat kolam segaran. Museum Trowulan ini digunakan sebagai tempat
penyimpanan benda-benda atau artefak-artefak yang ditemukan di sekitaran
Trowulan. Kebanyakan dari koleksi museum ini berasal dari artefak kerajaan
Majapahit. Selain dari kerajaan Majapahit, di museum ini juga terdapat
penemuan-penemuan artefak dari kerajaan Kahuripan, Kediri, dan Singosari.
Museum ini selain berfungsi sebagai tempat penyimpanan benda-benda sejarah,
juga berperan sebagai tempat studi sejarah. Sehingga kita dapat melihat
hasil-hasil kebudayaan jaman kuno melalui koleksi-koleksi dalam museum ini.
B.
Rumusan
Masalah
1. Bagaimana
keberadaan Museum Trowulan
dilihat dari aspek sejarah dan geografi
yang ada?
2. Apa saja koleksi-koleksi yang terdapat di Museum Trowulan?
3. Apa saja bentuk-bentuk peninggalan yang menunjukkan
pesona Majapahit?
4. Bagaimana
keberadaan Museum Trowulan bagi
ekonomi penduduk, dan pendidikan sekarang ini?
C.
Tujuan
Penulisan
1. Menjelaskan keberadaan Museum Trowulan dilihat dari
aspek sejarah dan geografi
yang ada
2. Mendeskripsikan koleksi-koleksi yang terdapat di Museum
Trowulan
3. Menjelaskan bentuk-bentuk peninggalan yang menunjukkan
pesona Majapahit
BAB
II
LANDASAN
PUSTAKA
1.
Sejarah singkat Kerajaan Majapahit
Sejarah Kerajaan masa Hindu-Budha di daerah propinsi Jawa Timur, Indonesia dapat dibagi menjadi 3 periode . Periode
pertama adalah raja-raja dari kerajaan Kediri yang memerintah sejak abad
ke 10 M hingga tahun1222 M.
periode kedua dilanjutkan oleh pemerintahan raja-raja dari kerajaan Singosari sejak tahun1222 M hingga tahun1293 M. Periode ketiga
pemerintahan raja-raja Majapahit sejak
tahun1293 M hingga awal abad ke 6 M.
Pendiri kerajaan Majapahit adalah Raden Wijaya. Ia merupakan
raja pertama Majapahit yang
bergelar Kertarajasa Jayawardhana. Pada awalnya, pusat
pemerintahan Kerajaan Majapahit
berada di daerah Tarik ( sebuah
kecamatan di kota Mojokerto,Jawa Timur,
sekarang). Karena di wilayah tersebut banyak dijumpai pohon maja yang buahnya terasa pahit, maka
kerajaan Raden Wijaya dinamakan Majapahit. Raden Wijaya memerintah dari tahun 1293 M hingga tahun 1309 M.
Tampuk pemerintahan kemudian digantikan oleh Raja
Kaligemet, yang merupakan putra dari Raden Wijaya
dengan Parameswari. Pada saat itu, usia Kaligemet
masih relatif muda. Ia kemudian bergelar Prabu Jayanegara.
Pada masa pemerintahannya, banyak terjadi pemberontakan. Pada akhirnya, di tahun 1328 M, Jayanegara
terbunuh oleh tabib pribadinya yang bernama Tanca. Roda
kekuasaan kemudian diambil alih oleh Raja Patni, yaitu salah
satu istri Raden Wijaya yang merupakan putri raja Kertanegara
dari Singosari. Bersama patih
nya yang bernama Gajah Mada, Ia berhasil menegakkan kembali
wibawa Majapahit dengan
menumpas pemberontakan yang banyak terjadi. Raja Patni
kemudian mengundurkan diri sebagai Raja dan menjadi pendeta Budha. Pemerintahan Kerajaan lalu diserahkan kepada
anaknya yang bernama Tribhuana Wijaya Tunggadewi. Dalam
menjalankan pemerintahannya, peran sang patih, Gajah Mada
sangat besar dalam membawa nama
Majapahit tumbuh menjadi negara yang termashur, baik di kepulauan
nusantara hingga luar negeri.
Pada tahun
1350 M, Tribhuana Wijaya Tunggadewi mengundurkan diri.
Kekuasaan diserahkan kepada anaknya yakni, Prabu Hayam Wuruk.
Pada masa pemerintahan Hayam Wuruk, Majapahit kemudian mencapai masa keemasan hingga Mahapatih
Gajah Mada meninggal tahun
1365 M. Terlebih ketika Prabu Hayam Wuruk meninggal di tahun 1389 M, negara Majapahit mengalami kegoncangan
akibat konflik saudara yang saling berebut kekuasaan.
Pengganti Hayam Wuruk adalah
putrinya bernama Kusumawardhani yang menikah dengan Wikramawardhana.
Sementara itu, Wirabhumi, yaitu putra Hayam Wuruk
dari selir menuntut juga tahta kerajaan. Untuk mengatasi konflik tersebut, Majapahit kemudian dibagi menjadi 2
bagian :
·
Wilayah Timur dikuasai oleh
Wirabhumi.
·
Wilayah Barat diperintah Wikramawardhana
bersama Kusumawardhani.
Namun ketegangan diantara keduanya masih berlanjut
hingga terjadi Perang Saudara yang disebut "Perang Paregreg" (1403 M -1406 M).
Wikramawardhana berhasil memenangkan perang itu dan kembali menyatukan
wilayah Majapahit. Ia kemudian
memerintah hingga tahun 1429 M [1].
Wikramawardhana
kemudian digantikan oleh putrinya, Suhita, yang memerintah
dari tahun 1429 M hingga tahun 1447 M. Suhita
adalah anak kedua dari selir. Selir tersebut merupakan putri Wirabhumi.
Diharapkan dengan diangkatnya Suhita menjadi Raja akan
meredakan persengketaan. Ketika Suhita wafat, tampuk kekuasaan
digantikan oleh Kertawijaya yang merupakan putra Wikramawardhana.
Pemerintahannya berlangsut singkat, hanya sampai tahun 1451 M.
Sepeninggal Kertawijaya, Bhre Pamotan
kemudian menjadi Raja bergelar Sri Raja Sawardhana dan
berkedudukan di Kahuripan. Masa
pemerintahannya hanya sampai tahun
1453 M. Kemudian selama 3 tahun Majapahit
mengalami 'Interregnum'
yang mengakibatkan lemahnya pemerintahan baik di pusat maupun daerah. Pada tahun 1456 M, Bhre Wengker
tampil memegang pemerintahan. Ia adalah putra Raja Kertawijaya.
Setahun kemudian Ia meninggal dan digantikan oleh Bhre Pandan Salas
yang bergelar Singhawikramawardhana. Namun pada tahun 1468 M, Kertabumi
menyatakan dirinya sebagai penguasa Majapahit
yang memerintah di Tumapel,
sedangkan Singhawikramawardhana menyingkir ke Daha. Pemerintahan Singhawikramawardhana
digantikan putranya, Rana Wiajaya yang memerintah dari tahun 1447 M hingga 1519 M. Di tahun 1478 M, ia mengadakan serangan terhadap Kertabumi dan
berhasil mempersatukan kembali Kerajaan Majapahit
yang terpecah-pecah karena perang saudara. Rana Wijaya bergelar
Grindrawardhana. Kondisi Kerajaan Majapahit yang telah rapuh dari dalam dan diertai munculnya
perkembangan baru ajaran Islam
di pesisir utara pulau Jawa, pada akhirnya menyebabkan kekuasaan Majapahit tidak dapat dipertahankan
lagi [2].
2.
Pengertian
Museum, Fungsi
Museum dan Jenis-Jenis
Museum
Pengertian
Museum
Berdasarkan Peraturan
Pemerintah RI No. 19 Tahun 1995, museum adalah lembaga, tempat
penyimpanan, perawatan, pengamanan dan pemanfaatan benda-benda bukti materiil
hasil budaya manusia serta alam dan lingkungannya guna menunjang upaya
perlindungan dan pelestarian kekayaan budaya bangsa
Museum menurut International Council of Museums
(ICOM) adalah sebuah lembaga yang bersifat tetap, tidak mencari keuntungan,
melayani masyarakat dan perkembangannya, terbuka untuk umum, memperoleh,
merewat, menghubungkan, dan memamerkan artefak-artefak perihal jati diri
manusia dan lingkungannya untuk tujuan studi, pendidikan dan rekreasi [3].
Fungsi
Museum
Berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 1995 : dalam Pedoman Museum Indoneisa, 2008.
museum memiliki tugas menyimpan, merawat, mengamankan dan memanfaatkan koleksi
museum berupa benda cagar budaya. Dengan demikian museum memiliki dua fungsi
besar yaitu
a. Sebagai
tempat pelestarian, museum harus melaksanakan kegiatan sebagai
berikut :
§ Penyimpanan,
yang meliputi pengumpulan benda untuk menjadi koleksi, pencatatan koleksi,
sistem penomoran dan penataan koleksi.
§ Perawatan,
yang meliputi kegiatan mencegah dan menanggulangi kerusakan koleksi.
§ Pengamanan,
yang meliputi kegiatan perlindungan untuk menjaga koleksi dari gangguan atau
kerusakan oleh faktor alam dan ulah manusia.
b. Sebagai
sumber informasi, museum melaksanakan kegiatan pemanfaatan melalui penelitian
dan penyajian.
o
Penelitian dilakukan untuk mengembangkan
kebudayaan nasional, ilmu pengetahuan dan teknologi.
o
Penyajian harus tetap memperhatikan
aspek pelestarian dan pengamanannya.
Jenis-Jenis
Museum
Museum yang terdapat di Indonesia dapat dibedakan
melaui beberapa jenis klasifikasi, yakni sebagai berikut :
a. Jenis
museum berdasarkan koleksi yang dimiliki, yaitu terdapat dua jenis :
§ Museum
Umum, museum yang koleksinya terdiri dari kumpulan bukti material manusia dan
atau lingkungannya yang berkaitan dengan berbagai cabang seni, disiplin ilmu
dan teknologi.
§ Museum
Khusus, museum yang koleksinya terdiri dari kumpulan bukti material manusia
atau lingkungannya yang berkaitan dengan satu cabang seni, satu cabang ilmu
atau satu cabang teknologi.
b. Jenis
museum berdasarkan kedudukannya, terdapat tiga jenis :
§ Museum
Nasional, museum yang koleksinya terdiri dari kumpulan benda yang berasal,
mewakili dan berkaitan dengan bukti material manusia dan atau lingkungannya
dari seluruh wilayah Indonesia yang bernilai nasional.
§ Museum
Propinsi, museum yang koleksinya terdiri dari kumpulan benda yang berasal,
mewakili dan berkaitan dengan bukti material manusia dan atau lingkungannya
dari wilayah propinsi dimana museum berada.
§ Museum
Lokal, museum yang koleksinya terdiri dari kumpulan benda yang berasal,
mewakili dan berkaitan dengan bukti material manusia dan atau lingkungannya
dari wilayah kabupaten atau kotamadya dimana museum tersebut berada.
BAB
III
SEJARAH
DAN GEOGRAFI MUSEUM TROWULAN
Museum
Trowulan terletak di desa Trowulan, kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto,
Provinsi Jawa Timur. Dengan demikian maka Museum Trowulan ini terletak di bekas
pusat ibukota Majapahit, sehingga di sekitar Museum ini banyak terdapat
peninggalan-peninggalan Majapahit seperti Segaran, Candi Minak Jinggo, dan
lain-lain. Pada tanggal 24 April 1924, R.A.A. Kromodjojo Adinegoro salah
seorang Bupati Mojokerto, bekerjasama dengan Ir. Henry Maclaine Pont seorang
arsitek Belanda yang mendirikan Oudheeidkundige Vereeneging Majapahit (OVM)
yaitu suatu perkumpulan yang bertujuan untuk meneliti peninggalan-peninggalan
Majapahit. OVM menempati sebuah rumah di Situs Trowulan yang terletak di jalan
raya jurusan Mojokerto-Jombang km.13 untuk menyimpan artefak-artefak yang
diperoleh baik melalui penggalian, survey maupun penemuan secara tidak
disengaja. Mengingat banyaknya artefak yang layak untuk dipamerkan, maka
direncanakan untuk membangun sebuah museum yang terealisasi pada tahun 1926 dan
dikenal dengan nama Museum Trowulan.
Pada tahun 1942 museum ditutup untuk
umum karena Meclain Pont ditawan oleh Jepang. Sejak itu museum berpindah-pindah
tangan dan akhirnya dikelola oleh Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Jawa
Timur. Tugas kantor tersebut tidak hanya melaksanakan perlindungan terhadap
benda cagar budaya peninggalan Majapahit saja, tetapi seluruh peninggalan kuno
yang tersebar di wilayah Jawa Timur.oleh karena itu koleksinya semakin
bertambah banyak. Untuk mengatasi hal tersebut museum dipindahkan ke tempat
yang lebih luas ± 2 km dari tempat semula, namun masih di situs Trowulan.
Museum baru tersebut sesuai dengan struktur organisasinya disebut sebagai Balai
Penyelamatan Arca, namun masyarakat umum tetap mengenalnya sebagai Museum
Truwulan.
Pada tahun 1999 koleksi prasasti
peninggalan R.A.A. Kromodjojo Adinegoro dipindahkan dari Gedung Arca Mojokerto
ke Museum Trowulan, sehingga koleksi Museum Trowulan semakin lengkap.
Berdasarkan fungsinya, Museum Trowulan kemudian diberi nama sebagai Balai
Penyelamatan Arca BP3 Jawa Timur. Mengingat kebutuka akan informasi yang
semakin lama semakin meningkat dari masyarakat tentang Majapahit, maka maka
kini nama Balai Penyelamatan Arca BP3 Jawa Timur pun dirubah menjadi Pusat
Informasi Majapahit. Walaupun terjadi perubahan, namun pada prinsipnya hal
tersebut tidak merubah fungsinya secara signifikan, yaitu sebagai sebuah Museum
dan Balai Penyelamatan Benda Cagar Budaya di Jawa Timur. Untuk menampung
koleksi Benda Cagar Budaya yang setiap tahun terus bertambah dan untuk
meningkatkan pelayanan sajian kepada masyarakat, maka BP3 Jawa Timur terus melakukan
pembenahan terhadap Museum Trowulan.
BAB
IV
KOLEKSI-KOLEKSI
MUSEUM TROWULAN
Sesuai
dengan sejarahnya, koleksi Pusat Informasi Majapahit di dominasi oleh benda
cagar budaya peninggalan Majapahit. Malalui peninggalan tersebut beberapa aspek
budaya majapahit dapat di kaji lebih lanjut , seperti bidang pertanian,irigasi,
arsitektur, perdagangan, perindustrian, agama dan kesenian. Keseluruhan koleksi
tersebut ditata di gedung, pendopo maupun halaman gedung museum. Berdsarkan bahannya
keloksi Museum Trowulan yang dipamerkan sebagai berikut :
1. Koleksi
Tanah Liat (Terakota)
a. Koleksi
Terakota Manusia
b. Alat-alat
Produksi
c. Alat-alat
Rumah Tangga
d. Arsitektur
2. Koleksi
Keramik
Koleksi
keramik yang dimiliki oleh Pusat Informasi Majapahit berasal dari beberapa
Negara asing seperti Cina, Tahailand, dan Vietnam. Keramik tersebutpun memiliki
berbagai bentuk dan fungsi, seperti guci, teko, piring, mangkuk, sendok dan vas
bunga.
3. Koleksi
Logam
Koleksi
Benda cagar budaya berbahan logam yang
dimiliki Pusat Informasi Majapahit dapat diklasifikasikandalam beberapa
kelompok seperti koleksi mata uang kuno, koleksi alat- alat upacara seperti
bokor, pedupan,lampu,cermin,guci dan genta dan koleksi alat musik.
4. Koleksi
Batu
Koleksi
Benda cagar budaya berbahan batu berdasarkan jenisnya dapat dikalsifikasikan
menjadi beberapa kelompok sebagai berikut : koleksi Miniatur dan Komponen
Candi, koleksi Arca, koleksi relief, koleksi prasasti. Sementara itu, koleksi
benda cagar budaya yang berbahan batu yang dimiliki oleh pusat Informasi
Majapahit, juga terdapat alat-alat dan fosil binatang dari prasejarah.
5. Segaran
Bangunan
kolam segaran ini dikelilingi tembok yang terbuat dari bata dengan tinggi
dinding 3,16 m dan lebar 1,6 m. Fungsi dari kolam ini sebagai waduk penampung
air. Tetapi menurut berita Cina dan cerita rakyat kolam ini digunakan sebagai
tempat rekreasi dan menjamu tamu dari luar negeri. Diceritakan juga setelah
penjamuan selesai alat penjamuan seperti piring, sendok dan sebagainya dibuang
kedalam kolam untuk menunjukkan bahwa kerajaan majapahit merupakan negara yang
kaya.
BAB V
BENTUK-BENTUK
PENINGGALAN BUKTI PESONA MAJAPAHIT
1. Peninggalan kerajaan
Majapahit dari segi ekonomi
Majapahit merupakan negara agraris
dan sekaligus negara perdagangan. Ekonomi Jawa telah sebagian
mengenal mata uang sejak abad ke-8 pada masa kerajaan Medang
yang menggunakan butiran dan keping uang emas dan perak. Sekitar tahun 1300,
pada masa pemerintahan raja pertama Majapahit, sebuah perubahan moneter penting
terjadi yaitu bahwa keping uang dalam negeri diganti dengan uang
"kepeng" yaitu keping uang tembaga impor dari China. Para pedagang
Majapahit tidak hanya terbatas melakukan perdagangan di wilayahny. Mereka juga
pergi ke pulau-pulau lain untuk berdagang. Para pedagang Majapahit membawa
beras dan hasil bumi yang dipertukarkan dengan barang lain seperti keramik,
tekstil, dan rempah-rempah.
Bukti dari kegiatan perdagangan tersebut yaitu
peninggalan-peninggalan arkeologis yang berasal dari luar seperti keramik
porselin Cina, keramik Vietnam dan keramik Thailand. Alat satuan ukur juga sudh
dikenal seperti timbangan dari terakota dan batu.[4]
2. Peninggalan
Kerajaan Majapahit dari segi sosial
Penggalian arkeologi mengungkapkan lantai bata dan
dinding permukiman. Dalam beberapa kasus ditemukan dua atau tiga lapisan
bangunan yang bertumpuk. Permukiman ini dilengkapi dengan sumur dan saluran
air. Ditemukan pula tempat penyimpanan air dan sumur yang dibatasi susunan bata
dan tembikar. Dari peninggalan tersebut membuktikan bahwa masyarakat kerajaan
Majapahit kehidupannya sedah teratur dan mereka saling bekerjasama satu sama
lai yang menunjukkan kehidupan sosial mereka.
3. Peninggalan Majapahit dari segi bahasa dan kesusastraan
Pada masa Majapahit, banyak prasasti, kitab-kitab
dan naskah-naskah yang ditemukan dengan huruf Jawa Kuna. Oleh karena itu dapat
disimpulkan bahwa bahasa Jawa Kuna merupakan bahasa resmi dan bahasa keusasraan
pada masa itu. Karya sastra yang dihasilkan yaitu seperti kakawin ( Kitab
Negarakrtagama, Arjunawiwaha, Sutasoma), Kidung seperti ( Kidung Sudamala dan
Kidung Panji), dan Gancaran seperti (Calon Arang dan Kitab Pararaton).
4. Peninggalan dalam bentuk teknologi dan kesenian
Kesenian pada masa majapahit telah berkembang pesat,
yang digunakan untuk keperluan religi, sosial maupun untuk komoditas
perdagangan. Kesenian untuk keperluan religi contohnya yaitu arca-arca,
bangunan sakral, seni tari, dan lain sebagainya. Untuk keperluan sosial antara
lain perhiasan, dan untuk komoditas pedagangan yaitu seni kerajinan.
Dalam hal teknologi juga sangat berkembang pesat
seperti sistem pengairan dan drainase yang baik. Bukti-buktinya yaitu
ditemukannya kanal-kanal dan bendungan di Majapahit. Bendungan ini difungsikan
untuk penanggulangan banjir, transportasi dan pertahanan. Bukti lainnya yaitu
adanya terakota yang terbuat dari tanah liat yang menjadi karya seni yang luar
biasa. Ini menunjukkan bahwa proses pembuatn terakota menunjukkan teknologi
yang tinggi dan maju.
5. Struktur pemerintahan masa Majapahit
Majapahit mempunyai struktur pemerintahan yang
lengkap. Raja mempunyai banyak pembantu sebagai pelaksana. Hierarki
pemerintahannya yaitu;
1. Raja merupkan pemegang pimpinan pemerintahan
2. Yuwarajaa/Kumaraja, jabatan yang diduduki oleh
putra/putri raja
3. Rakyan Mahamantri Katrini, bertugas untuk melaksanakan
politik negara
4. Rakyan Mahamantri ri Paakiran-kiran, melaksanakan politik
negara
5. Dharmadyaksa, kepala bidang agama
6. dharmopapati, dewan yang mengurusi keagamaan
Dari
peninggalan-peniongalan yang menunjukan kehidupan Majapahit tersebut
sudah cukup menyimpulkan betapa besarnya dan indahnya pesona kerajaan
Majapahit. Kerajaan yang beribukota di Trowulan tersebut meninggalkan
peninggalan yang bisa disebut sulit dibayangkan jika hanya di tinggalkan oleh
kerajaan yang biasa-biasa saja.
BAB VI
KEBERADAAN MUSEUM
TROWULAN BAGI EKONOMI DAN PENDIDIKAN
Ekonomi
Penduduk
Berdirinya museum
trowulan memberikan berbagai sumbangan bagi perekonomian penduduk setempat dan
juga dalam bidang pendidikan. Bagi perkembangan ekonomi masyarakat setempat,
museum Trowulan telah memberikan daya tarik bagi wisatawan, pelajar, sejarawan,
masyarakat umum dll. Sehingga keberadaannya memberikan peluang bagi penduduk
setempat untuk berusaha memperoleh penghasilan. Masyarakat sekitar museum
Trowulan mayoritas bekerja sebagai petani, buruh pabrik dll. Semenjak museum
Trowulan di kembangkan menjadi lebih besar, banyak penduduk yang
memanfaatkannya dengan membuka usaha seperti warung makan yang menjual berbagai
makanan, minuman dan berbagai souvenir. Selain itu juga, masyarakat setempat
menjadi pekerja dalam pemugaran museum Trowulan.
Perekonomian masyarakat
Trowulan saat ini berkembang pada sektor pertanian, industri kecil, industri
menengah, dan pariwisata. Sektor industri kecil dan menengah merupakan
kelebihan Trowulan dibanding daerah-daerah lain di Jawa Timur. Adanya
kelompok-kelompok perajin sebenarnya merupakan potensi yang luar biasa dan bisa
terus berkembag. Dengan adanya kunjungan pariwisata yang terus berkembang akan
membawa dampak positif juga perkembagan di sektor lainnya.
Pendidikan
Keberadaan museum
Trowulan bagi aspek pendidikan memberikan kontribusi yang sangat besar. Di
dalam museum Trowulan terdapat berbagai peninggalan Majapahit dan bukti-bukti
kebesaran Majapahit. Museum ini dapat memberikan pengetahuan dari
peninggalan-peninggalan yang ada. Masyarakat dan khususnya para pelajar dapat
mempelajari peninggalan-peninggalan di museum untuk di kembangkan dan
merekonstruksi kehidupan Majapahit pada masa lalu. Sehingga dapat di ketahui
corak pemerintahan, kehidupan sosial dan budaya
Majapahit. Majapahit merupakan kerajaan terbesar di Nusantara dan
wilayahnya hampir seluruh wilayah Negara kita dan mencakup negara-negara
tetangga seperti Singapura, Malaysia dll. Kejayaan Majapahit memberikan
kebanggaan bagi kita dan memberikan semangat untuk menjadi bangsa yang besar.
Hal ini memberikan dampak positif bagi dunia pendidikan bahwa Negara kita
dahulu merupakan Negara yang besar yang memiliki kekuasaan yang luas.
Selain itu Museum
Trowulan harus terus di lestarikan memiliki nilai sejarah yang tinggi terutama
sejarah Majapahit yang merupakan kerajaan terbesar di Nusantara. Museum
Trowulan memberikan nilai-nilai edukatif yang sangat bermanfaat bagi generasi
penerus bangsa agar mengetahui kebesaran Majapahit. Dengan demikian keberadaan
museum Trowulan harus di jaga bersama untuk di wariskan kepada generasi
selanjutnya.
BAB
VII
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Museum Trowulan adalah museum
arkeologi berada di Jawa Timur, tepatnya di kecamatan Trowulan di barat kolam
segaran. Museum Trowulan ini digunakan sebagai tempat penyimpanan benda-benda
atau artefak-artefak yang ditemukan di sekitaran Trowulan. Museum
Trowulan selain berfungsi sebagai tempat penyimpanan benda-benda sejarah, juga
berperan sebagai tempat studi sejarah. Sehingga kita dapat melihat hasil-hasil
kebudayaan jaman kuno melalui koleksi-koleksi dalam museum ini.
Dengan di temukannya benda-benda
atau artefak-artefak yang berada di sekitar kerajaan Majapahit, maka dapat di
lihat betapa besar pesona kerajaan Majapahit pada masa itu, dan kebesaran
kerajaan Majapahit itu dapat kita lihat sampai sekarang ini.
B.
Saran
Sebagai warga Negara Indonesia kita
patut bangga dengan keberadaan Museum Trowulan karena di museum ini banyak
sekali tersimpan peninggalan-peninggalan dari Kerajaan Majapahit yang
bersejarah yang belum tentu dimiliki oleh negara-negara lain. Selain untuk
tempat rekreasi museum ini juga menjadi tempat menambah wawasan mengenai dunia
sejarah. Kepada generasi muda Indonesia, semoga museum ini menjadi tempat
rekreasi yang paling utama baik liburan maupun studi sejarah sehingga dapat
menambah wawasan tentang sejarah dan tetap mencintai serta melestraikan
keberadaannya.
No comments:
Post a Comment