Berdasarkan penyebabnya gempabumi dapat terjadi akibat runtuhnya gua-gua dalam bumi, tabrakan  (impack), peledakan, gunungapi, kegiatan tektonik.
1.) Runtuhnya Gua-gua dalam Bumi
Dugaan para ahli tempo dulu, bahwa 
gempabumi terjadi akibat runtuhnya gua-gua raksasa yang terdapat di 
dalam bumi. Dugaan itu sama sekali tidak benar, sebab keruntuhan seperti
 itu tidak pernah ada. Kalau saja terjadi keruntuhan di dalam bumi, hal 
itu hanya mungkin pada daerah pertambangan bawah tanah (under ground), penggalian batukapur dan sejenisnya.Akan
 tetapi keruntuhan yang terjadi hanya dapat menimbulkan getaran bumi 
yang sangat kecil dan bersifat setempat (lokal) kekuatannya berkisar 
anatara 2 hingga 3 pada Skala Richter.
2.) Tabrakan (Impack)
            Awalnya banyak juga yang 
percaya bahwa gempabumi disebabkan adanya meteor atau shooting star yang
 menabrak bumi pada tahun 1908 di Rusia, suatu bintang beralih (meteor) 
jatuh dan mengakibatkan terjadinya lubang yang sangat besar menyerupai 
sebuah kawah. Walaupun gelombang tekanan akibat jatuhnya meteor tersebut
 tercatat sampai ke kota London di Inggris, akan tetapi efeknya sama 
sekali tidak terekam pada alat pencatat getaran gempabumi (seismograf). 
Ini berarti getaran yang ditimbulkan akibat tabrakan meteor dengan bumi 
kekuatannya sangat kecil sekali.Lagi pula tabrakan yang demikian sebenarnya sangat jarang terjadi di bumi.
3.) Peledakan Gunungapi
Aktivitas gunungapi dapat menimbulkan 
gempabumi yang dinamakan gempabumi vulkanik.Gempabumi ini terjadi baik 
sebelum, selama, maupun setelah peledakan suatu gunungapi.Penyebabnya 
adalah akibat terjadinya persentuhan antara magma dengan dinding 
gunungapi dan tekanan gas pada peledakan yang sangat kuat atau 
perpindahan magma secara tiba-tiba di dalam dapur magma.Gempabumi 
vulkanik sebenarnya kekuatannya sangat lemah dan hanya terasa di wilayah
 sekitar gunungapi yang sedang aktif saja.Dari
 seluruh gempabumi yang terjadi, hanya 7% saja yang termasuk gempabumi 
vulkanik. Kendatipun demikian kerusakan atau efek yang ditimbulkannya 
cukup luas, sebab gempabumi vulkanik biasanya disertai pula dengan 
kemungkinan akan meletusnya suatu gunungapi. Berdasarkan kedudukan 
sumber gempanya (posisi kegiatan magma), maka dapat dibedakan menjadi 
empat jenis gempabumi vulkanik :
a. Gempabumi vulkanik dalam
b. Gempabumi vulkanik dangkal
c. Gempabumi ledakan
d. Getaran vulkanik atau tremor
 a. Gempabumi Vulkanik Dalam
Kedalaman sumber gempanya antara 2 sampai
 30 km. Gempabumi ini banyak persamaannya dengan gempabumi tektonik, 
terutama mengenai gempa susulannya (after shocks).Terjadi pada 
saat menjelang letusan suatu gunungapi, atau sebagai pertanda bahwa 
suatu gunungapi tengah mulai aktif.Gempabumi vulkanik dangkal sumber 
gempanya terletak pada kedalaman kurang dari 2 km. Jenis ini timbul pada
 saat mendekati terjadinya letusan, selama berlangsungnya letusan, dan 
setelah letusan itu sendiri berakhir.
 b. Gempabumi  Ledakan
Gempabumi ini terjadi sehubungan dengan 
tengah berlangsungnya ledakan suatu gunungapi.Sumber gempanya sangat 
dangkal, kurang dari 1 kilometer.
 c. Getaran Vulkanik atau Tremor
Getaran atau tremor vulkanik terjadi 
terus menerus sehingga menciptakan suasana tidak tenang.Sumber gempanya 
terletak dari mulai kedalaman 30 kilometer sampai permukaan.Gempabumi 
dangkal dan gempabumi ledakan bila terjadi terus menerus dengan selang 
waktu hanya beberapa detik dapat menyebabkan getaran vulkanik 
(tremor).Pada gunungapi berbatuan basalt, getaran vulkanik terasa lebih 
kuat karena sifat batuannya sangat peka terhadap rambatan gelombang.
d.  Kegiatan Tektonik
Gempabumi yang banyak terjadi dan 
mempunyai efek sangat serius sebenarnya berasal dari kegiatan tektonik, 
yaitu mencakup 90% dari seluruh kejadian gempabumi. Gempabumi ini 
berhubungan dengan kegiatan gaya-gaya tektonik yang tengah terus 
berlangsung dalam proses pembentukan gunung-gunung, terjadinya 
patahan-patahan batuan (faults) dan tarikan atau tekanan dari pergerakan lempeng-lempeng batuan penyusun kerak bumi.
Gempa bumi tektonik disebabkan oleh perlepasan tenaga yang terjadi karena pergeseran lempengan plat tektonik. Teori dari tektonik plate
 (plat tektonik) menjelaskan bahwa kulit bumi atau litosfer yang 
menutupi permukaan bumi keadaanya tidak utuh, melainkan terpecah-pecah 
berbentuk lempeng, yang satu sama lain bergerak saling menjauh, 
bertumbukan dan ada juga yang saling berpapasan. Lapisan tersebut 
begerak perlahan sehingga berpecah-pecah dan bertabrakan satu sama 
lainnya. Gerakan litosfer tersebut diakibatkan oleh adanya gerakan 
astenosfer yang sifatnya cair kental.Hal inilah yang menyebabkan terjadinya gempa tektonik.
Gempa bumi tektonik memang unik. Peta 
penyebarannya mengikuti pola dan aturan yang khusus dan menyempit, yakni
 mengikuti pola-pola pertemuan lempeng-lempeng tektonik yang menyusun 
kerak bumi. Dalam ilmu kebumian (geologi), kerangka teoretis tektonik 
lempeng merupakan postulat untuk menjelaskan fenomena gempa bumi 
tektonik yang melanda hampir seluruh kawasan, yang berdekatan dengan 
batas pertemuan lempeng tektonik.
Gambar 2.10 Jalur penyebaran pusat gempabumi di seluruh dunia

No comments:
Post a Comment