Tumbuhan yang menutupi permukaan bumi jenisnya beranekaragam, mulai
dari tumbuhan mikro yang hanya memiliki satu sel, seperti alga,
rerumputan, pohon-pohon perdu, sampai tumbuhan raksasa, seperti redwood
yang dapat Anda temui di Amerika Serikat atau Rafflesia arnoldi yang
dijumpai di wilayah Bengkulu. Berbagai jenis flora ini tersebar dari
wilayah iklim tropis sampai iklim kutub.
Mengingat jumlah spesies
tumbuhan yang tersebar di muka bumi ini jumlah dan jenisnya sangat
beragam, untuk memudahkan dalam mempelajarinya para ahli biologi
mengklasifikasikan ke dalam lima kelompok besar, yaitu sebagai berikut.
a. Schizophyta (tumbuhan bersel satu). Misalnya, alga biru, dan alga hijau
b. Thallophyta (tumbuhan jenis talas-talasan). Misalnya, jamur dan ganggang hijau.
c. Pteridophyta (tumbuhan jenis paku-pakuan). Misalnya, paku ekor kuda, semangi, paku air, dan suplir.
d. Bryophyta (tumbuhan jenis lumut). Misalnya, lumut daun, lumut hati, dan lumut tanduk.
e. Spermatophyta (tumbuhan berbiji), terdiri atas:
1) tumbuhan biji terbuka, seperti pakis haji dan cemara;
2) tumbuhan biji tertutup, seperti jenis bunga-bungaan dan buah-buahan.
Tumbuh-tumbuhan
tersebut tersebar di tiga biocycle atau lingkungan muka bumi, yaitu
biocycle darat, biocycle air tawar (wilayah perairan darat), dan
biocycle air asin (wilayah laut).
a. Biocycle Darat
Tumbuhan yang
menutupi wilayah darat sangat bervariasi, baik ragam maupun jumlahnya.
Wilayahnya tersebar mulai dari zona pantai sampai ke pegunungan, mulai
dari kawasan khatulistiwa sampai wilayah kutub.
1) Hutan
Lingkungan
ekologi hutan terdiri atas vegetasi hutan hujan tropis, hutan musim
(hutan decidius), hutan hujan daerah sedang, hutan berdaun jarum (hutan
konifer), dan hutan berkayu keras.
a) Hutan Hujan Tropis
Hutan
hujan tropis tersebar di wilayah-wilayah sekitar ekuator atau
khatulistiwa, yaitu sekitar lintang 10°LU–10°LS, dengan rata-rata suhu
terdingin di atas 18°C dan curah hujan yang tinggi sepanjang tahun.
Ciri khas vegetasi hutan hujan tropis adalah hutan belantara dengan
jenis tumbuhan yang sangat bervariasi (hutan heterogen) dengan tingkat
kerapatan tinggi sehingga sinar matahari tidak dapat menembus ke
permukaan tanah.
Menurut penelitian para ahli botani, jenis flora
yang terdapat di kawasan hutan hujan tropis diperkirakan mencapai 3.000
spesies bahkan lebih. Ciri lain hutan hujan tropis adalah banyak
dijumpai tumbuhan yang menempel pada tumbuhan lain (flora epifit),
seperti jamur (cendawan), lumut, anggrek, dan rotan. Tumbuhan epifit ini
merupakan indikasi bahwa tingkat
kelembapan di daerah tersebut tinggi.
Daerah
penyebaran hutan hujan tropis di muka bumi, antara lain di sebagian
wilayah Indonesia terutama di Pulau Sumatra, sebagian Jawa, Kalimantan,
dan Papua, wilayah dataran rendah Amazon (Brazil), sebagian besar
Amerika Tengah, wilayah Afrika sekitar khatulistiwa, seperti Zaire,
Congo, Gabon, Nigeria, dan Kenya.
b) Hutan Musim
Hutan musim
terdapat pada wilayah-wilayah yang memiliki pergantian musim kemarau
dan penghujan sangat jelas, serta periode musim kemarau yang relatif
panjang. Pada musim kemarau vegetasi hutan musim umumnya akan
menggugurkan daun (meranggas). Hal ini dilakukan untuk mengurangi
tingkat penguapan yang tinggi. Contoh jenis tumbuhan meranggas adalah
jati. Di samping menggugurkan daun, ciri khas lain dari hutan musim
adalah kawasan hutan lebih didominasi oleh satu jenis tumbuhan utama
(hutan homogen).
c) Hutan Hujan Daerah Sedang
Hutan hujan daerah
sedang terdapat di daerah-daerah pantai sebelah barat zona lintang
35°–55° baik di belahan bumi utara maupun selatan, wilayah kepulauan
antara lintang 25°–40° baik utara maupun selatan, sepanjang perbatasan
bagian timur benua, dan wilayah dataran tinggi zona iklim ekuatorial
dan tropis. Beberapa jenis flora khas yang banyak dijumpai di kawasan
ini, antara lain pakis, agathis, palem, bambu, dan belukar.
d) Hutan Rontok Daerah Sedang
Daerah
persebaran hutan rontok daerah sedang meliputi sebagian besar wilayah
Amerika Utara dan Eropa Barat. Hal ini dikarenakan di wilayah ini
pengaruh iklim sangat ekstrim, di mana udara sangat dingin saat musim
dingin dan relatif hangat dalam periode musim panas. Corak vegetasi
yang menutupi sebagian besar lahan didominasi oleh jenis perdu (pohon
kerdil) dan tumbuhan meranggas.
e) Hutan Berdaun Jarum
Hutan
berdaun jarum (hutan konifer) terdapat di daerah-daerah lintang tinggi
mendekati kawasan lingkaran kutub, seperti wilayah Kanada bagian utara,
Eropa Utara, Asia Utara terutama sekitar Siberia, serta wilayah-wilayah
pegunungan tinggi kawasan tropis. Jenis tumbuhan yang banyak dijumpai
di wilayah konifer antara lain pinus mercussi, cemara, larix, dan pohon
sequoia (redwood). Redwood merupakan jenis pohon terbesar di dunia yang
terdapat di California.
f) Hutan Evergreen
Jenis hutan ini
terdapat di kawasan iklim mediteran, yaitu wilayah-wilayah pantai barat
sekitar lintang 30°–40°. Karakter tumbuhan yang terdapat di wilayah ini
adalah batang pohonnya tidak terlalu tinggi, tetapi kayunya sangat
keras, seperti pohon zaitun dan oak.
2) Sabana
Sabana
ditandai dengan jenis tumbuhan yang relatif tahan terhadap tingkat
kelembapan dan kadar curah hujan rendah. Sabana banyak dijumpai di
sebagian wilayah Nigeria, Tanzania, India, Australia, Kostarika,
Brasil, sekitar Bali, dan sebagian Nusa Tenggara Barat. Formasi
vegetasi sabana biasanya terdiri atas padang rumput yang diselingi oleh
pohon-pohon tinggi maupun perdu.
Secara umum sabana dibedakan menjadi enam macam, yaitu
sebagai berikut.
a)
Hutan Sabana. Jenis tumbuhannya terdiri atas rerumputan dan semak,
serta pohon-pohon tegakan tinggi yang tumbuh secara jarang di antara
semak tersebut. Contoh kawasan hutan sabana antara lain terdapat di
Australia, dengan jenis tanaman tegakan tinggi khas, yaitu kayu putih
(eucaliptus).
b) Belukar Tropis. Tumbuhan utamanya berupa
jenis-jenis xerophyta, karena periode musim hujan yang pendek, namun
intensitas curah hujannya relatif lebat, sedangkan periode musim
keringnya cukup lama.
c) Sabana. Wilayah padang rumput yang diselingi dengan jenis tanaman tegakan tinggi, seperti akasia.
d)
Sabana Semi Arid. Terdapat di daerah-daerah zona lintang tropis dan
subtropis yang memiliki rata-rata jumlah curah hujan tahunan sedikit.
Vegetasi yang terdapat di daerah semi arid antara lain semak-semak
xerophyta.
e) Moor. Wilayah yang ditutupi oleh semak-semak dan
rapat. Tumbuhan penutup tanah utama pada kawasan moor adalah belukar.
Moor banyak terdapat di wilayah pantai barat zona iklim sedang.
f)
Taiga. Wilayah yang ditutupi oleh pohon-pohon rendah dengan persebaran
yang jarang. Taiga tersebar pada wilayah sekitar lingkaran kutub yang
berbatasan dengan kawasan tundra.
3) Padang Rumput
Padang
rumput merupakan biochore yang lebih kering jika dibandingkan dengan
sabana. Wilayahnya terdiri atas hamparan padang rumput yang luas dan
terkadang diselingi sedikit tanaman perdu. Vladimir Koppen menandai
kawasan padang rumput dengan tipe iklim Bs (semi arid stepa).
Berdasarkan lokasinya, padang rumput dibedakan menjadi tiga, yaitu
sebagai berikut.
a) Praire, yaitu padang rumput tinggi yang luas
tersebar di daerah zona lintang sedang dengan perbandingan tebal curah
hujan relatif seimbang dengan tingkat penguapan. Praire tersebar di
Argentina, sebagian Amerika Serikat, sebagian Australia, dan Hungaria.
b)
Stepa hampir sama dengan praire hanya jenis rumputnya relatif lebih
pendek dan terdapat sedikit semak belukar. Stepa merupakan kawasan
peralihan antara wilayah iklim basah dan kering. Contoh kawasan stepa
terdapat di Amerika Serikat, sebagian kecil wilayah Nusa Tenggara
Timur, Great Plains, sebagian Afrika Utara yang berbatasan dengan
wilayah gurun, dan Australia.
c) Tundra, yaitu padang rumput yang
terletak pada wilayah-wilayah lintang tinggi (perbatasan dengan kutub).
Jenis tanaman yang banyak dijumpai di wilayah tundra adalah
rumput-rumput
kerdil yang mampu bertahan terhadap suhu udara dingin
4) Gurun
Istilah
gurun seringkali diidentikkan dengan kawasan padang pasir yang panas
dan gersang. Pernyataan ini tidak seluruhnya benar karena pada
kenyataannya tidak semua gurun memiliki suhu udara panas. Definisi yang
paling cocok untuk mendefinisikan gurun adalah kawasan iklim kering yang
ditandai rata-rata jumlah curah hujan tahunan jauh lebih kecil jika
dibandingkan dengan tingkat penguapan massa air ke atmosfer sehingga
sangat jarang ditemui badan-badan air permukaan (sungai, danau, dan
mata air) yang sifatnya permanen, kecuali di beberapa daerah cekungan
oasis dan wadi.
Berdasarkan sifatnya, gurun dibedakan menjadi dua, yaitu gurun panas dan gurun dingin.
a) Gurun Panas
Gurun
panas tersebar di wilayah-wilayah sekitar lintang 30°–35°, merupakan
kawasan massa udara turun yang sifatnya panas dan kering sehingga
banyak menyerap air di muka bumi. Wilayah persebaran gurun panas di
muka bumi antara lain sebagai berikut.
(1) Di wilayah Asia, meliputi Gurun Gobi, Taklamakan, Rub Al Khali, dan Rub An Nefud.
(2) Di wilayah Afrika, meliputi Gurun Sinai, Chaad, Sahara, dan Kalahari.
(3) Di wilayah Amerika, seperti Gurun Sonora dan Attacama.
(4) Di wilayah Australia, yaitu Gurun Australia Besar
Jenis
tumbuhan yang mendominasi wilayah gurun antara lain kaktus dan beberapa
jenis rumput gurun. Selain itu, di beberapa wilayah oasis banyak
dijumpai pohon kurma.
b) Gurun Dingin
Gurun dingin terdapat di
sekitar kawasan lingkaran kutub utara. Wilayahnya senantiasa tertutup
lapisan es abadi sehingga sangat sulit untuk ditumbuhi tanaman dan
menjadi wilayah gersang. Jenis tumbuhan yang masih mampu bertahan
adalah lumut dan rumput-rumput kerdil.
b. Biocycle Air Tawar
Biocycle
air tawar terdiri atas lingkungan sungai, danau, kolam, rawa atau
paya-paya. Contoh jenis tumbuhan yang menjadi komponen ekosistem air
tawar antara lain, selada air, bunga teratai, dan eceng gondok. Selain
itu, hidup beberapa jenis lumut dan ganggang.
c. Biocycle Air Asin
Biocycle
air asin sebagian besar terbentang mulai dari zona pantai sampai
wilayah perairan laut yang masih tertembus sinar matahari (zona fotik).
Hal ini sangat berkaitan dengan proses fotosintesis tumbuhan yang
membutuhkan sinar matahari. Beberapa jenis flora yang hidup di
lingkungan perairan laut, antara lain alga biru, alga merah, dan rumput
laut. Adapun yang hidup di sekitar pantai, antara lain kelapa, pandan
pantai, hutan bakau (mangrove), nipah, rumbia, dan beberapa jenis
rerumputan khas pantai. Berikut ini disajikan perwilayahan biota air
laut.
No comments:
Post a Comment